pulang

3.8K 260 2
                                    


Setelah puas mengobrol dengan Uma, Abah, dan Gus Iqbal. Nafisah dan keluarga suaminya berpamitan untuk pulang.

Nafisah dan keluarga suaminya berjalan menuju parkiran mobil diikuti oleh Aminah, sedangkan Humaira sudah harus mengikuti kegiatan tadarus di mesjid.

"Mas tolong buka pintu bagasi," pinta Nafisah ke Adnan.

Adnan membukakan pintu bagasi dan Nafisah mengambil 1 kotak kue yang memang di siapkan khusus untuk Aminah.

"Ini kue pesanan kamu," kata Nafisah dan menyerahkan kotak kue tersebut.

"Wah makasih banyak," ucap Aminah dengan bahagia saat menerima kotak kue yang di serahkan oleh Nafisah.

"Sama-sama," kata Nafisah.

"Aku boleh minta tolong sama kamu untuk bagikan kue ke ustadz dan ustadzah?" Tanya Nafisah.

"Nanti aku bagikan," jawab Aminah.

Adnan mengeluarkan kardus besar yang berisi 12 kotak kue dari bagasi mobil.

"Kamu kuat angkat ini? kalo enggak nanti biar mas Adnan yang bantu kamu bawa ke kantor," tanya Nafisah.

"USTADZ FAJAR," teriak Aminah saat melihat ada ustadz lewat.

Merasa di panggil ustadz itu langsung menghentikan langkahnya dan menoleh ke asal suara dimana kami sedang berdiri.

Ustadz yang bernama fajar tersebut melangkah mendekati orang yang memanggilnya.

"Ada apa ustadzah manggil saya?" Tanya ustadz Fajar saat 1 meter di samping Aminah.

"Saya minta tolong bawakan kardus ini ke kantor, bisa ustadz?" Jawab dan tanya Aminah.

"Bisa ustadzah, kalo gitu saya bawa sekarang soalnya saya masih ada kelas ngajar," jawab ustadz Fajar.

"Makasih ustadz sudah mau bantu saya," ucap Aminah.

"Sama-sama ustadzah, saya dulu ke kantor," kata ustadz Fajar dan mengangkat kardus besar itu.

Setelah itu ustadz Fajar berjalan menuju kantor dengan membawa kardus besar yang tidak terlalu berat kalo untuk kekuatan laki-laki.

"Aku titip Humaira sama kamu ya, kalo ada sesuatu dama Humaira langsung hubungin aku," kata Nafisah.

"Iya kamu gak usah khawatir, aku yakin Humaira bisa beradaptasi dengan situasi disini dengan cepat," kata Aminah.

Adnan dan kedua orangtuanya sudah masuk kedalam mobil untuk siap-siap pulang.

"Kalo gitu aku pamit pulang, assalamualaikum," pamit dan salam Nafisah.

"Walaikumsalam," jawab salam dari Aminah dan Nafisah setelah itu masuk kedalam mobil.

Adnan langsung mengendarai mobilnya meninggalkan pesantren untuk kembali ke rumah mereka, tapi sebelumnya Adnan harus mengantar pulang kedua orangtuanya terlebih dahulu.

"Semoga aja Aira betah disana, mami takutnya Aira gak bisa beradaptasi," kata mami Fitri saat mobil sudah keluar dari lingkungan pesantren.

"Mami gak perlu takut, Adnan yakin Aira bisa beradaptasi dengan lingkungannya sekarang," kata Adnan.

"Benar kata Adnan mi, contohnya saja sama kita Aira bisa begitu dekat padahal kita baru sebentar bertemu dengan dia," kata papi Firdaus.

"Kalian kapan mau ke pesantren lagi?" Tanya mami Fitri.

"Bulan depan mi, tapi kayanya cuma Nafisah yang pergi soalnya mas Adnan dan mba Tari harus menghadiri acara di Bali" jawab Nafisah.

"Acara apa?" Tanya mami Fitri.

Ikhlas (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang