chapter 3 •Menghindar?•

162 21 13
                                    

"Kenapa lo ga bilang kalo bakal dateng ke Indonesia?"tanya seorang pria dengan jaket berwarna hitam.

"Kalo gue dateng bilang,ga kejutan dong?"jawabnya sambil menyesap kopi hitamnya.

"Najis,lo pulang dari jerman Otak lo langsung miring ya."

"Gimana mau lo sekarang?Gue lepasin dia atau buat gue aja?" tanyanya.

"Jangan lu nyebutin,kata terakhir lo itu di depan gue." ucapnya mengancam

" Kenapa,emang?"

"She is mine!"

"Dan Alisya senja albara hanya punya Gema jingga alazka,bukan Daren Bastian alazka". ucap Gema Tegas. membuat Daren terkekeh mendengarnya yang terlihat SO itu.

"Udahlah,gue cabut."ucap Daren lalu pergi meninggalkan Gema,sepupunya.

Derai tawa memenuhi ruang kelas ipa 2,dikarenakan kelas itu sedang jam kosong.

"hiy,ibing ilhim."

"Najis,Gausah ngomong kaya gitu deh jijik gua dengernya.!"

"kimi niri bingit si inikin bihisi inik jimin siki--

"Gue bilang,berenti to!."nada suara ilham semakin tinggi membuat orang bermata sipit yang daritadi mengganggunya merasa menang,karna berhasil mengganggu sang manusia terjudes sepanjang ipa tiga.

"AKHIRNYA,GUE BISA BUAT SANG ILHAM WIJAYA MARAH GAIS!." ucapnya excited.

Sedangkan yang lain hanya menjadi penonton setia saja melihat kegabutan si cowok bermata sipit,yang bernama asli Lamberto mallory.

***

Perpustakaan menjadi tempat paling nyaman bagi Senja,diwaktu jam kosong Ia lebih memilih pergi ke perpus dibanding diam dikelas sambil mendengarkan teman sekelasnya berceloteh tak jelas.karena senja tak suka keramaian,matanya terus mengamati setiap inci kata yang terdapat di dalam novel yang ia baca.Alur demi alur dilewatinya membuat Senja merasakan seperti tokoh yang diceritakan didalam cerita itu. Hingga tak sadar seorang lelaki berperawakan jangkung duduk disamping Senja,pandangannya tak lepas dari gadis yang disampingnya itu.

"Wah parah nih cowok,gapunya hati banget" ucap senja dengan mata yang masih fokus menatap novel.

"Kalo gue jadi emaknya,gue kutuk ni anak."

Sedangkan seseorang yang disampingnya,hanya menggelengkan kepalanya sambil terkekeh pelan melihat kelakuan gadis berpipi chuby itu.

"Padahal nih ya,ditinggalin sama orang tersayang itu --"

"Sakit,"

Ucapannya terpotong oleh seseorang yang duduk disamping nya,kepala senja menegok ke arah sumber suara dan.

DUAR!

"Hai," sapanya.

Senja bangkit dari duduknya, dan langsung bergegas untuk pergi meninggalkan orang itu.

"Kasih gue waktu buag ngomong sama lo" tangan Gema menahan tangan senja agar tidak pergi.

"Gue,sibuk." tukas Senja.

"Gue tau gue salah,gue tau itu tapi kasih gue waktu buat jelasin ini semua."

"Untuk apa? lo sama gue udah gaada apa-apa."

" you,is mine dan sampai kapan pun itu"

"Lo gabisa ngatur hidup gue tuan Gema jingga alazka."

Setelah itu senja meninggalkan Gema diperpustakaan,Senja terus berlari hingga tak sadar ia menabrak tubuh seseorang.

Dug

"Aduh sory,gue ga sengaja" ucap Senja.

"Oke,sans.Lo senja kan anak XII ipa 2 ?" tanya orang itu.

Dengan wajah polos,Senja mengangguk mengiyakan.

"Kenalin gue,Reyza herzion teman sekelas lo sekaligus murid baru." ucap Reyza,sambil mengulurkan tangannya.

"Oh,oke." ucap Senja,membalas uluran tangan Reyza.

"SENJA" suara Gema memanggil namanya dari ujung lorong sana,Reyza dan Senja menengok kearah Gema yang berteriak di lorong sana,sontak Senja segera berpamitan kepada Reyza.Reyza mengalihkan matanya menatap Gema yang sudah berada dihadapannya, namun yang ditatap justru matanya menatap kearah Senja yang sudah berbelok arah.

"Jadi,itu yang namanya Senja?" tanya Reyza.

"Ya,dan lo gaboleh jatuh cinta sama dia." ancam Gema.

Reyza mengerutkan dahinya,menatap aneh kearah Gema yang sekarang meninggalkannya.

Nasib orang ganteng,ditinggal terus.

SENJA ✔ [ COMPLETED ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang