Setelah selesai mengikuti ulangan susulan,Senja pun menunggu Pak andro di depan gerbang.Ia pun menyibukannya dengan memainkan handphone nya
"Permisi,ka Senja." Panggilan seseorang,membuat Senja menatap siswi yang memakai topi paskibra yang ia tebak adik kelas.
"Ya,kenapa?"
"Ini ka,ada titipan surat." Siswi itu menyodorkan sebuah amplop putih kearahnya.Senja mengambil amplop putih itu dan bertanya, "Dari,siapa?"
"Kata orangnya,gabole dikasih tau nanti takutnya ga di terima." ucap siswi itu.
"Yaudah ka,saya pergi dulu." pamit siswi itu.
Mata hazelnya mengamati amplop itu,Masih ada aja orang yang main surat-suratan,pikirnya.
Senja pun memasuki amplop itu kedalam tas nya,dan menghampiri Pa andro.Senja membuka tasnya,mengambil amplop putih itu.Ia membuka isi kertas disana tulisan yang sama pun ia lihat kembali.
Jika kita dapat mengulang waktu
Akankah kenangan itu memudar?
Aku tau, aku telah mengucapkan hal yang tak pernah ku ucapkan sebelum nya.
Aku menbuatmu merasa lelah
Membuatmu hidup mu penuh air mata
Aku merasa bersalah atas hal itu.Tetapi diriku, tak bisa hidup tanpa dirimu.
Bagiku, waktu berjalan dengan bayang-bayang mu dalam pikiranku.Mungkin inilah yang di namakan cinta?
Senja masih binggung dengan isi surat itu,di dalam surat itu pun tak ada nama pengirim setidaknya inisial lah.Senja di buat binggung disini tiga kertas berbeda dengan tulisan yang sama,Senja seakan familiar dengan tulisan tangan itu.Namun, ia tetap tidak bisa mengingat siapa pemilik tulisan itu.
Dentuman musik serta bau alkohol sangat sekali mengganggu indra penciuman sang Gema jingga alazka,semenjak kepulangan dari Jerman ia baru menginjakkan kakinya lagi ketempat jahanam ini.Ia tak sendiri ditemani oleh ketiga sohibnya.
"EH Bambang!Gue tuh ginigini juga banyak yang demen,buktinya setiap pagi ada aja kiriman coklat yang menuhin loker gue." ucap Zidan dengan pamernya. Namun,apa yang dikatakannya 100%benar.Setiap pagi saat baru memasuki sekolah lokernya selalu penuh dengan makanan manis itu,bahkan buka pagi saja saat jam pulang sekolah pun Zidan selalu menemui berbagai macam coklat yang menumpuk di lokernya.Entah siapa yang memberinya coklat sebanyak itu padahal coklat yang pagi saja belum Zidan makan. alhasil semua coklat itu ia beri kepada seluruh teman kelasnya dan mereka pun senang menerimanya,lumayan gratis.
"Gem,itu bukannya si Alex?"Algio menyipitkan matanya agar dugaannya benar.
"lah iya,udah lama banget gua ga ngeliat tu bocah" sahut Reyza.
"Gue kira,udah mati." celetuk Zidan.
Gema menatap Alex dengan datar disana Alex sedang berjoget ria mengikuti dentuman musik dengan wanita berpakaian sexy.Gema terus menatapnya, membuat sekebat memori kelamnya berputar diotaknya.Tangannya mengepal keras,tanpa mengucapkan sepatah kata dirinya pergi meninggalkan club itu sebelum emosinya memuncak.Ketiganya yang paham apa maksud Gema,mereka pun lantas mengikuti Gema diam-diam.Takut terjadi apa apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA ✔ [ COMPLETED ]
Teen FictionSenja, kata mereka namanya senja Nama yang cukup indah untuk hal yang terlihat hanya sementara Dulu aku juga menyukai senja Menyukai segelas vanilla dan menyukai duduk bersamammu. Dulu ketika aku hanya seorang remaja yang menatap senja dengan takjub...