chapter 14 •Bandung•

71 11 0
                                    

Setelah berjam-jam menikmati perjalan dari Jakarta sampai Bandung,akhirnya rombongan smanas pun sampai ditempat tujuan.Para murid pun diintruksikan untuk berkumpul di aula sambil beristirahat sejenak

"Ja,kayanya dari pas kita berangkat si Gema ngeliatin lo terus"

Ucapan Aryn,membuatnya hampir keselek.untung saja Air yang diminumnya tak menyembur mengenai muka Resha yang berada di depannya.

"Cuman,halusinasi lo doang kali"

"Bener ja,liat aja noh sekarang si Gema nyurinyuri tatapan kearah lo"

Dengan sedikit penasaran,Senja menatap kearah perkumpulan lakilaki yang berada dipojokan aula. Dasar jantan,demen banget dipojokan.

Deg

Ternyata benar!Gema menatapnya dan tersenyum.Hah!apa?Senyum
Dengan salting bergaya Aesthetic,Senja pun mengalihkan pandangannya ke arah lain.Bisa jantungan gue lama lama!

•••

Hari malam pun tiba,acara hari pertama pun telah selesai.Seluruh murid disuruh untuk tidur di hotel yang sudah ditentukan sejak awal,setiap kamar diisi oleh lima orang.Disinilah Senja,Resha,Deliska,Aryn dan satu teman kelasnya juga namanya Hani

Namun,suasananya begitu beda.Tak ada yang bersuara,kecuali suara barang yang ditaro serta suara nafas.suasana di kamar ini terasa canggung

Bukan canggung,namun seperti berada disalah satu tempat horor.

menyeramkan

kenapa?

Teman satu kelasnya itu yang bernama Hani pradita xander salah satu orang yang bisa berkomunikasi dengan para makhluk tak kasat mata.Atau biasa disebut dengan Indigo,Cewek ini memang suka sekali berkomunikasi dengan para makhluk seperti itu.Dikelas pun kadang suka berbicara sendiri maka tak heran jika ada orang yang menganggapnya aneh,sifatnya yang susah ditebak dan jarang bersosiallisasi dengan orang sekitarnya  membuat tak ada seseorang pun yang ingin berteman dengannya.

Siapa juga yang ingin berteman dengan pawang hantu ya kan?

Namun itu tak berlaku bagi Senja,baginya Hani itu sama seperti manusia lainnya.Hanya berbeda saja,dia mempunyayi kelebihan yang ga semua orang bisa.

Senja mencoba mengajak ngobrol dengan Hani,selama satu kelas dengannya.Senja jarang sekali mengobrol dengan Hani,mungkin bisa terhitung dengan jari berapa kali dirinya ngomong dengan cewek indigo itu.

"Han"

"Han,gue punya kue nih.Lo mau coba ga?"

Hani menengok kearah toples yang berisi kue coklat yang disodorkan oleh Senja.

"Nih buat lo,ini buatan mamah gue loh"

"Sayang kalo ga dimakan,yang lain udah nyoba juga ko"

Dengan perasaan tak enak jika menolak,Hani pun mengambil kue itu.Hal itu membuat Senja senang

"Thanks"

"Sama-sama"

Sedangkan ketiga temannya,tercengang.

"Lo pada ngapa si" ucap Senja,yang terheran dengan sifat ketiga sahabatnya itu.

Mereka bertiga hanya saling memandang,dengan langkah yang sangat pelan mereka bertiga menghampiri Senja dan Hani.

"Ja,lo ga takut?" bisik Deliska.

"Dia manusia,bukan setan."

Suasana hening pun menguasai kamar yang mereka tempati,sampai tak sadar jika kelimanya sudah tepar dan tertidur pulas.

Sinar matahari perlahan menyinari kota Bandung,suasana yang asri dan sejuk membuat badan terasa sangat Rileks. Para murid smanas berkumpul di aula untuk melanjutkan kegiatan selanjutnya dan disinilah mereka,berada disalah satu sawah  untuk melakukan sebuah laporan pengamatan dengan hewan katak.Kegiatan ini dilakukan dengan cara berkelompok,setiap kelompok berisi dua orang.

Senja satu kelompok dengan Gema,sial sekali!bukan apa,Senja yakin suasananya akan terasa de javu.

"Lo yang ambil kataknya,nanti gue siapin kantong plastiknya."

Senja melotot mendengan penuturan Gema,apa katanya?dirinya yang mengambil  hewan itu?Enak saja!

"Enak aja lo,lo lah yang ngambil."

"Gue sebagai cowok mengawasi,supaya kataknya ga kabur pas di tangkep sama lo."

"Materi apaan tuh?gaada ya!pokonya lo yang ambil,sini kantong plastiknya gue yang megang." Senja merebut kantong plastik yang berada ditangan Gema.

"Ga"

"Siniin"

"Ga mau!"

"Gemaa,siniin ga"

"Ga,lo yang ambil kataknya."

Dan terjadilah aksi rebut rebutan,semua orang yang berada disitu menatap keduanya geli.mereka berdua bagaikan anak kecil yang berebutan satu buah permen

"Gema,siniin plastiknya!"

Senja menatap jengkel Gema,lihatlah kelakuan cowok itu.kantong plastiknya malah dipasangkan dikepalanya
Dirinya membuang jauh jauh pemikiran awalnya yang mengira akan De javu.Namun malah suasana annoying atmosphere.

"Siniin"

"nda boleh..nda boleh"

Bukannya terkekeh geli mendegar suara Gema yang dibuat sok imut itu,Senja hanya menatap Gema jijik.

"Yaudah,kalo gitu gue laporin ke Pa Bambang!"

"Oke fine,gimana kalo kita lomba siapa yang paling banyak ngambil kataknya."

"Kalo menang?"

"Traktir sepuasnya"

Senja menatap binar.Dengan yakin dan semangat.dirinya menyetujuinya.

Sudah hampir sepuluh menit,namun Senja belum mendapatkan satupun ekor katak,sedangkan Gema sudah mendapatkan tiga ekor katak.Hal itu membuat Senja kesal,gimana ga kesel?setiap senja menangkap katak itu selalu gagal dan gagal.Baju sudah kotor terkena lumpur namun belum satupun ekor katak di kantong plastiknya.

"WOI,Lo udah dapet berapa?"

Senja hanya menatap malas Gema,itu bukan sebuah pertanyaan.melainkan ejekan,lihat saja.Wajahnya menampilkan ekspresi tengil  membuatnya ingin sekali memaskeri wajah Gema dengan lumpur.

Melihat Senja yang sudah menampilkan raut wajah malas,Gema pun menghampiri Senja dengan kantong plastik yang berisikan empat ekor katak.

"Jadi,gue yang menang.Dan jangan lupain perjanjian awal"

"Bodo,lo curang!"

"Curang,darimana?."

"Masa,kataknya nurut si sama lo buat ditangkep?."

"Iyalah,resiko orang cakep." ucapnya.

"Ga,ngaruh."

"Ngaruh dong,kataknya kan cinta ama gue makanya dia nurut."

"Halu,"

"Tapi gausah takut,soalnya gue cintanya sama lo."

Senja menatap Gema dengan geli. "Apaan si,lo."

"Kenapa?salah kalo gue cinta sama lo?."

Obrolan yang semakin ngaur,Senja memutuskan untuk mengalihkan pembicaraan.

"Dah yuk,balik lagi ke aula."

Saat Senja ingin pergi,lengannya ditahan oleh Gema.

"Ada hal yang harus lo tau,Jingga akan terus sayang Senjanya."

Setelah mengucapkan itu,Gema pun meninggalkan Senja dengan tangan yang menenteng kantong plastik berisikan empat ekor katak yang akan diamati nanti.

"Apa harus,Senja balik lagi ke jingganya?."





SENJA ✔ [ COMPLETED ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang