Suara riuh meramaikan lapangan utama SMA Nasional,disana terlihat tim futsal putra smanas sedang latihan untuk pertandingan yang akan dilaksanakan minggu depan. Disini senja,bersama Aryn yang memaksanya untuk menonton anak futsal yang sedang latihan itu. Sebenarnya senja malas sebab apa yang mau ia tonton toh?dan Senja hanya bengong sesekali ia meringis jika ada pemain futsal itu jatuh. Sedangkan Aryn yang berada di samping nya berteriak heboh sebab ada cowo yang di idamkannya itu.
"Yaampun,Riki gans banget ja." ucap aryn.
"lo udah sepulu kali ngomong gitu Ryn" sahut senja.
"Bodo amat, yang penting doi gue cakep!" ujarnya.
Pritttt
"Gue kesana dulu ya,mau nyamperin doi" ucap Aryn terkekeh.
"Sono,dah"
Senja melihat aryn dengan excited nya menghampiri cowo yang terkenal dengan senyum nya yang manis itu,Ia menggelengkan kepalanya melihat tingkah Aryn, yang sejak dulu mengagumi lelaki yg bernama Riki ganesta itu.
"Senja" panggil seseorang,Senja pun menatap seseorang yang memanggil nya itu.
"kamu ngapain disini?" tanya Daren. Lalu duduk disampingnya.
"Tuh,nemenin Aryn." ucap Senja sambil menunjuk Aryn yang sedang ngobrol dengan Riki.
"Ohh,nanti malam aku mau ngajak kamu ke sesuatu tempat" ajaknya.
"Mau kemana?" tanya Senja.
"Pokonya ada deh,nanti aku jemput kamu jam 7 malam."
"Yaudah,aku mau kumpul sama teman aku dulu ya." pamitnya sambil mengacak rambut Senja.
Senja melihat kepergian Daren,Ia teringat dengan ucapan mamahnya semalam. Sekarang Senja merasa bersalah membawa Daren kepada cerita masa lalunya.
"SENJAA HUAAAAA" teriakan Aryn membuatnya kaget.
"Lo kenapa?"
"Minum gue,diterima sama Riki." ungkapnya.
"Terus?"
"lo mah ah!gue seneng tau." ucapnya.
"Bodo,udah yu ke kelas,gue gabut nungguin lo."
"Kasian nya,anak mama anya."
Bel pulang sekolah sudah berbunyi 5 menit yang lalu,keadaan sekolah mulai sepi hanya tersisa anak yang sedang latihan ekstrakurikuler. Senja menatap ke arah eskul karate yang sedang latihan,
dan alangkah kagetnya mengetahui jika Gema mengikuti eskul berbaju putih itu.Matanya fokus melihat ke arah Gema.Baju berwarna putih serta sabuk hitam yang terikat dipinggangnya membuatn cowok itu mempunyayi daya tarik sendiri Gema terlihat sangat keren,Gema yang merasa ada yang melihat kearahnya,ia pun menengok ke arah lain dan matanya menangkap si pemilik mata hazel itu. Ternyata seorang gadis imut sedang menatapnya,Senja yang tersadar dirinya kepergok dengan Gema langsung mengalihkan pandangan nya kearah lain sambil memainkan tali tasnya itu. Gema meminta izin sebentar kepada coach nya, lalu menghampiri Senja."Hay," sapa jingga.
Senja menatap sekilas kearah Gema,lalu menatap ke arah lain.
"Hmm,"
" Kalo orang ngomong,tatap matanya dong" ucap Gema.
Senja menatap mata Gema,dengan sedikit keberanian.
"Lo,ngapain disini hah?" tanya senja jutek.
"Tadi ada cewe jutek yang ngeliatin gue latihan,makanya gue samperin" jawaban Gema,membuat Senja merasa malu.
"S---iapa yang ngeliatin lo" tukas Senja.
"Dih,emang gue bilang kalo si cewe jutek itu lo.?"
SKAK
Senja pun langsung melihat ke arah lain,ia merasa malu karna kepedeannya ini.
"Lo,kenapa belom pulang? tanya Gema.
"Bukan,urusan lo."
Senja langsung pergi meninggalkan Gema,tanpa sadar Gema terkekeh melihat kelakuan Gadis itu.
"Kamu ga berubah,aku suka" gumamnya.
Dress selutut berwarna biru terpampang jelas ditubuh indah milik senja.Dengan sepatu heals hitam dan tas selempang yang senada, terkesan sangat cantik.Mukanya sudah dipoles dengan bedak bayi serta bibirnya yang dipoles dengan lip bam. Dan rambut panjang nya yang dibiarkan terurai,Sangat Perfect. Stelah merasa siap,ia pun keluar dari kamar dan menyusul Daren yang sudah menunggi di ruang tamu.
Daren yang melihat senja turun tangga,langsung menghampirinya. Daren terpana melihat gadisnya itu sangat cantik malam ini.
"Cantik" bisik daren.
Senja hanya tersenyum manis menanggapinya.
"Yaampun,anak gue cakep bener" ucap Anya.
"Apaan si mah,udah ah senja sama Daren pergi dulu." ucapnya. Sambil menyalami tangan mamahnya itu,diikuti juga oleh Daren.
"Hati-hati ya,jangan pulang terlalu malam." ucap Anya.
"Siap,bos" ucap Senja dan Daren.
Diperjalanan tak ada yang berbicara,hanya lagu yang berputar mengisi keheningan.
Biasanya tak seperti ini,selalu saja ada yang membuka topik dan biasanya Daren lah yang sering membuka pembicaraan awal. Hal itu membuat Senja merasa ada yang berbeda dengan daren malam ini atau hanya firasat Senja saja?"kamu,kenapa?" tanya senja.
"gapapa ko,kenapa nanya gitu?" balasnya
"emm ya gapapa,gakaya biasanya."
Daren pun melepaskan satu tangannya dari stir dan memegang tangan senja,lalu diusapnya tangan mungil itu.
"aku gpp ko,sayang" Ucap Daren lembut.
Hal itu membuat Senja semakin yakin jika daren menyembunyikan suatu hal.
Setelah sampai Daren pun turun dan disusul dengan Senja,keadaan mata senja yang ditutup dengan kain membuat dirinya tidak tau dimana ia sekarang.
" Daren,ini dimana si"
"Nanti kamu akan tau jawabannya"
mereka berdua pun memasuki ruangan itu,tangan Daren memegang tangan Senja ,menuntunnya agar tidak jatuh. Setelah itu ia menudukinya
"sekarang kamu buka mata kamu"pinta Daren.
Setelah dibuka,mata senja terkaget melihat sebuah cafe yang sudah dihias secantik mungkin.Di depannya terdapat satu meja, dan satu mangkuk yang sudah diisi eskrim favorit kesukannya serta lilin yang sudah dihiasinya itu.
" Gimana,kamu suka?" tanya Darren.
Senja menatap Daren,lalu tersenyum manis.
"Aku, lsuka" balasnya.
Daren yang melihatnya itu senang jika senja menyukainya.
"Senja,aku mau ngomong sesuatu sama kamu." ucap Daren.
Senja yang sedang menyantap eskrimnya itu lagsung menatap daren dengan wajah binggungnya.
"Iya,kenapa" balasnya
"Aku mau kita putus" ucap Daren.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA ✔ [ COMPLETED ]
أدب المراهقينSenja, kata mereka namanya senja Nama yang cukup indah untuk hal yang terlihat hanya sementara Dulu aku juga menyukai senja Menyukai segelas vanilla dan menyukai duduk bersamammu. Dulu ketika aku hanya seorang remaja yang menatap senja dengan takjub...