"Jadi aku pernah amnesia?" ucap Senja saat mendengarkan penjelasan dari Anya.
"Iya, mamah sengaja ga ngasih tau kamu"
"Kenapa mah?" tanya Senja.
"Biar kamu ga inget sama Aksa,"
"Aa--ksa?"
"Iya, Aksa narendra.Dulu dia sahabat kamu, dan penyebab kecelakaan waktu itu gara-gara dia.Nyawa kamu dulu hampir ga selamat, karena kecelakaannya cukup parah.Makanya tadi Rico kaget saat kamu sama Aksa.
Senja mengangguk, pantas saja wajah Aksa terasa familiar di penglihatannya.
Senja duduk di balkon kamarnya, penjelasan mamahnya membuat Senja kembali bernostalgia.Bayangan Aksa dan Senja saat masih kecil tibatiba terlintas dipikirannya, tanpa permisi.
Dimana disaat itu, keduanya sedang berada di sebuah rumah dan bermain bersama adik Aksa yang umurnya jauh dari keduanya.Senja bermain masak-masak bersama anak itu dan Aksa sibuk bermain game di ponselnya.
"Abangg sini main," ucap anak kecil itu.
"Males." balas Aksa.
"Huh!dasar" gerutu anak kecil itu.
Senja yang melihat kedua beradik itu tertawa kecil, wajah keduanya mirip persis seperti anak kembar.Padahal keduanya beda tiga tahun.
"Ka Senja mau tau ga, waktu abang masih kecil dia kan suka main boneka." ucap anak kecil itu.
"Oh ya?" balas Senja.
"Iya ka!Abang dulu katanya sampe nangis minta boneka ke bunda." ucapnya sambil melirik Aksa dan tertawa kecil.
"Gibahin abangnya, nanti juga kena azab!" celetuk Aksa.
"Bodo wlee," anak kecil itu menjulurkan lidahnya ke Aksa, dan hanya di balas tatapan tajam oleh Aksa.
Senja menghentikan bayangan di pikirannya, kepalanya begitu sakit.
Eugh
"Aw, kenapa sakit banget ini kepala." Senja memegang kepalanya, dirinya pun bangkit dari duduknya dan masuk kedalam kamarnya.Tiba-tiba cairan kental berwarna merah mengalir di hidungnya, Senja kaget sebab dirinya jarang sekali mimisan.Kepalanya semakin pusing pandangannya pun mulai kabur, tangannya mencoba meraih tisu yang berada di atas meja untuk menghentikan darah yang keluar di hidungnya.
Prangg
Tangannya menyenggol gelas kaca, dan pecah di lantai.Rico yang kebetulan lewat di depan kamar Senja, langsung memasuki kamar adiknya itu.
"YAAMPUN LO KENAPA?" Rico kaget saat melihat adiknya dengan banyak darah di hidungnya serta pecahan gelas yang berserakan di lantai.
Senja hanya memegang kepalanya yang berdenyut keras, akhirnya Rico mengendong Senja untuk dibawa ke rumah sakit.
Anya yang sedang duduk diruang tengah, kaget saat melihat Rico mengendong Senja dengan keadaan yang banyak darah di hidung Senja.
"Rico, adik kamu kenapa?" tanya Anya.
"Gatau mah, pokonya kita langsung ke rumah sakit sekarang."
Anya tak henti-hentinya menangis, dirinya takut keulang lagi kejadian yang beberapa tahun lalu.Beberapa menit kemudian Resha,Aryn,Deliska dan Hani datang ke rumah sakit saat mendengar kabar bahwa Senja masuk rumah sakit.
"Ka Rico, Senja kenapa?" tanya Aryn.
"Gue juga gatau sebenernya kenapa, pas gue lewat kamarnya gue ngedenger suara pecahan kaca dan pas gue masuk udah kaya gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA ✔ [ COMPLETED ]
Teen FictionSenja, kata mereka namanya senja Nama yang cukup indah untuk hal yang terlihat hanya sementara Dulu aku juga menyukai senja Menyukai segelas vanilla dan menyukai duduk bersamammu. Dulu ketika aku hanya seorang remaja yang menatap senja dengan takjub...