Upacara sudah selesai sejak 15 menit yang lalu,seluruh murid smanas diberi waktu 10 menit untuk sekedar mengisi perut.
Senja berjalan dengan dua buah novel di genggamannya,ia berjalan untuk menuju ke perpustakaan.Dimana ketiga sahabatnya?mereka menunggu Senja di kantin sambil mengisi perut,walaupun mereka bertiganya sudah menawari diantarkan namun Senja menolak.
Bruk
Seseorang menabrak bahunya,Senja mengambil novelnya yang berjatuhan.Tanpa meminta maaf atau sekedar berucap,orang itu langsung meninggalkan Senja.Senja menatap punggung lelaki itu,merasa familiar tapi siapa?
Sial banget gue,dari kemaren ketabrak terus.
Gema berjalan dengan ditemani ketiga curutnya,mereka berjalan dengan dua tangan dimasukan kedalam kantong celana.Dengan gaya coolnya mampu membuat sekitarnya terhipnotis,Lihatlah betapa banyaknya para betina yang menatap dengan tatapan kagum kepada keempat orang itu.Ralat mereka lebih menatap ke arah Gema,dan yang ditatap hanya memasang wajah datar andalannya.
"Gini nih,kalo jadi cowok cakep." ucap Zidan,sambil menatap para adik kelas dengan tatapan genit.
"Pede banget lo,jelas jelas mereka natap gue." tukas Algio tak mau kalah.
"Kemaren,tetangga gue ngomong gitu besoknya kena corona" celetuk Zidan yang diberi sebuah jitakan oleh Algio.
Mata Gema menatap kearah Senja yang sedang membawa sebuah novel di tangannya,tak lama seorang cowo menabraknya.Denga tidak sangat sopan cowok itu pergi dan tak menolong Senja.Gema menyipitkan matanya,ia tau betul siapa cowok yang sudah menabrak Senja nya itu.Ia mengepalkan tangannya,rahangnya mengeras menahan amarah.
Gue gaakan biarin lo,untuk masuk lagi ke dalam kehidupan Senja.
Disebuah taman,Senja duduk sendiri dengan sebuah surat yang berada di genggamannya.Ia masih penasaran dengan siapa yang ngasih surat misteri itu?dengan tulisan yang bisa dibilang seperti ceker ayam,membuat Senja merasa kenal dengan tulisan itu.Tanpa sadar,seseorang duduk disampingnya
"Serius banget liatnya," celetuk orang disampingnya.
Senja menatap kearah sampingnya,saat tau siapa yang berada di samping nya ia hanya menatap malas Gema.
"Lo,ngapain disini?" tanya Senja to the point.
"Duduk." ucap Gema enteng.
Senja tak mengubris,ia langsung bangkit dari duduknya.Namun pergelangan tangannya di cekal oleh Gema
"Duduk bentar aelah,soms banget" ucapnya.
"lepasin" ucapnya datar.
"Sini dulu,gue mau ngomong."
"Ngomong apa lagi si?"
"Gue--"
"KALIAN BERDUA,NGAPAIN DISITU?CEPAT MASUK KELAS!" teriakan Bu Welly,membuat Gema dan Senja langsung buru-buru pergi untuk nenghindari ocehan dari guru killer itu.Gema berdecak kesal dengan hal ini!
Dasar peganggu. umpatnya
•••
XII IPA 4
"Perkenalkan nama gue Aksa Narendra,pindahan dari SMA Pusaka."
Cakep banget gila
Populasi cogan meningkat!
Kemarin dia yang ikutan futsal ?
Orang Korea nyasar?
"Kamu boleh duduk disebelah Alvin" ucap Bu Herli.
Aksa pun menuju kearah bangku yang tadi ditunjukkan oleh sang wali kelas,dan duduk di sebelah seseorang dengan si pemilik wajah bayby face itu.Yang ber name tag Alvin Pradani
Menikmati langit sore dari balkon kamarnya memang sudah menjadi rutinitas nya,ditemani segelas susu vanilla favoritnya dan sebuah novel fiksi koleksinya.
Tok..tok...tok
Ketukan pintu dari dalam kamarnya membuat Senja bangkit dari duduknya dan meletakan Novelnya diatas meja bundar.
Ceklek
"ABANGG!" Senja langsung memeluk badan Rico,sang abangnya yang baru saja pulang kuliah dari negara yang dijuluki dengan negri Angkorwat itu.
"Long time no see,udah gede aje lo padahal kemaren masih cebol." Senja menabok lengan kakanya itu "Bodoamat,oleholeh mana?"
"Di bawah"
"Bawain ke kamar gue dong." pinta Senja. Dengan mengeluarkan pupy eyesnya,Rico yang melihat nya lalu memutar matanya malas.
Kalo bukan ade gue lo,udah gua gorok dari dulu. umpatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA ✔ [ COMPLETED ]
Dla nastolatkówSenja, kata mereka namanya senja Nama yang cukup indah untuk hal yang terlihat hanya sementara Dulu aku juga menyukai senja Menyukai segelas vanilla dan menyukai duduk bersamammu. Dulu ketika aku hanya seorang remaja yang menatap senja dengan takjub...