chapter 30 akhir.

34 7 0
                                    

"Alay lo, ditusuk piso aja ampe masuk rs."

Daren menggelepak kepala Zidan. "Heh sembarangan ya lo kalo ngomong."

Zidan menyengir dengan watadosnya.

mereka Reyza.Zidan,Algio dan Daren sedang berkumpul diruangan tempat Gema dirawat beberapa hari yang lalu.

"Tapi sumpah  ya, ga nyangka itu si Aksa jadi kek psikopat" ungkap Reyza.

"Gue yakin pasti dia dirumahnya sering nonton film drakor"

Zidan menabok kepala Daren "Ga nyambung suep!"

Tok..tok..tok

ceklek

Pintu ruangan terbuka, menampilkan Senja yang membawa buah ditangannya.Semua mata yang ada diruangan tersebut langsung terfokus kan ke arah Senja

"Hai Senja, mau ketemu zidan ya?" ucap Zidan sambil merapihkan rambutnya.

Senja memutar bola matanya malas, ia pun langsung menaruh buah-buahan yang dibawa nya dinakas.

"Keluar yuk, ada yang mau uwu uwu." ucap Zidan.

Gema tersenyum, "Nah gitu dong peka."

Setelah Zidan dkk keluar, keadaan ruangan menjadi hening seketika.Senja yang sibuk menunduk sambil melihat sepasang sepatunya dan Gema yang menatap tingkah Senja dihadapannya.

"Mau ampe kapan itu kepala nunduk?" ucap Gema memecahkan keheningan.

Senja mengangkat kepalanya, tatapannya bertemu dengan mata Gema dirinya pun langsung memutuskan adegan eye contact beberapa detik itu.

"Oh ya, gue bawa ini lo mau apa? Ada apel, anggur,pisan--"

"Gue mau nya lo." Selak Gema.

Senja memutar bola matanya malas, ia pun langsung mengambil buah apel dan memotongnya.

"Senja, jangan tinggalin gue ya?"

Senja Menghentikan kegiatan memotong apelnya, ia pun menatap Gema. "Dulu siapa yang ninggalin gue ?ucap Senja.

Gema menggaruk kepalanya yang tak gatal, ia melirik Senja yang masih menatapnya dengan satu alis yang mengangkat.

"Mana apelnya?" Gema mengalihkan pembicaraanya.

Senja berdengus, ia pun mengasihi potongan apel kepada Gema.

"Lo ga bosen?ke rooftop yu?" ajak Gema.

Senja mengambil kursi roda yang berada dipojok ruangan.

"Apaan si pake kursi roda segala, gue bisa jalan ko." ungkap Gema.

"Gue gamau gotong kalo lo tiba-tiba jatoh, cepet naik!" pinta Senja.

Gema menatap sinis Senja, ia pun langsung menaiki kursi roda itu.

"Oke lets gooo!"

Setelah beberapa menit, akhirnya mereka berdua pun sampai di rooftop rumah sakit ini. Pemandangan langit oren serta angin menyapa kedatangan mereka, Senja tersenyum senang setelah sekian lama akhirnya dirinya pun kembali melihat langit pujaannya. Mereka pun duduk di sofa yang terdapat disitu dengan pemandangan langit senja di hadapannya.

"Kenapa lo suka banget sama langit oren ini?" tanya Gema.

"Susah banget diungkapin, intinya setiap gue liat langit ini pasti tenang banget."

"Sejak kapan lo suka langit ini?"

"Gatau, tiba-tiba suka kaya gue suka sama lo." ucap Senja.

Gema tertawa kecil "Udah pinter gombal ya?"

SENJA ✔ [ COMPLETED ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang