chapter 24

41 7 0
                                    

Aksa berjalan masuk kedalam club,suara riuh dan dentuman musik pun terdengar.

"Hay bro," sapa salah satu bartender.

"Udeh lama kaga ketemu,sekalinya ketemu muka lo kucel bener."

Aksa hanya menatap jengkel bartender itu,yang mempunyai nama Faros.

"Vodka satu," ucap Aksa kepada Faros.

"Yakin satu?"

Aksa melirik Faros,yang dilirik pun langsung pergi sebelum sang macan mengamuk.

Sebenarnya Aksa bukanlah seseorang yang suka berkunjung ke tempat seperti ini,entahlah hari ini dirinya merasa butuh penenang.

Saat matanya meneliti sudut club,matanya terhenti saat melihat seseorang yang dikenalinya terkapar lemah di sebuah kursi dengan beberapa macam minuman keras yang berada di mejanya.Tak ada siapapun yang menemani orang itu,Aksa terus mengamatinya sampai ada seorang cewek dengan pakaian sexy mendekati orang itu.Dilihatnya cewe itu memasukan sebuah obat kedalam gelas yang sudah berisi air entah air apa itu,cewe itu mengarahkan gelasnya ke bibir orang itu namun tak ada respon hingga akhirnya cowo itu menepis gelas hingga tak terbentuk di lantai.

PRANG

Sebagian pengunjung pun menatap kearah orang itu.

"GUE KANGEN KAKA GUE!"

"GUE PENGEN KELUARGA GUE KAYA DULU."

"GUE BENCI HIDUP"

"GUE BENCI SEMUA."

Aksa masih mengamati tanpa niat untuk menghampiri orang itu.

Beberapa menit mengamati,akhirnya Aksa berniat untuk mengantarkan orang itu sebelum keadaannya semakin kacau.

Aksa pun berjalan ke arah orang itu,dan langsung merangkulnya.Untungnya orang itu tak protes,bisa-bisa Aksa mendapatkan bogeman mentah.

Dengan langkah gontai,Gema terus berjalan.Efek dari minuman beralkohol masih bereaksi didalam tubuh nya,Aksa yang sedang merangkul Gema pun hanya menatap jengjel kepada lelaki itu.Sebab,daritadi Gema merancau yang membuat Aksa kesal.

Iya benar,lelaki yang daritadi diamati oleh Aksa adalah mantan sahabat nya dulu.Sekaligus musuhnya alias Gema.

Akhirnya mereka pun sampai di parkiran,Aksa pun langsung memasukan Gema kedalam mobil. Diperjalanan,Tak henti-hentinya lelaki itu meraung tak jelas.

"Gema kangen ka Qeshi,"

"Gema kangen kaya dulu."

"Gema kangen semuanya."

"Gema,sayang banget sama Senja."

Aksa yang mendengarpun langsung reflek menengok,dirinya menatap jengkel Gema.

"Awas aja lo Aksa,Senja ga bakal mau sama lo."

Mana sempat,keburu gue tikung. Batin Aksa.

Akhirnya mereka pun sampai di apartemen,Aksa menatap Gema yang sudah terlelap.Dirinya pun mengambil handphonenya,dan menelfon seseorang disana.

"Sini,ke tempat parkir"

"..."

"Cepetan,gue tunggu."

Tit.

Aksa mematikan handphone nya,dirinya menengok kearah Gema yang masih terlelap.Orang itu pernah menjadi bagian penting dihidupnya,dirinya jadi ingat saat pertama kali dirinya bertemu dengan lelaki ini.

Saat itu sekitar Aksa berkelas 1Smp,dirinya sedang berjalan kearah kantin sekolahnya.Saat itu Aksa dijegat oleh kaka kelasnya,dan dipintain uang.Aksa yang kesal karna setiap hari di pintain uang oleh kaka kelas yang tidak dikenalinya dirinya berniat berbalik arah,namun tidak bisa karna salah satu kaka kelasnya datang dari arah yang sama dan menarik belakang kerah bajunya.

"Mau kemana adik manis?" ucap kaka kelas itu.

Aksa menciut,dirinya menunduk.

"JANGAN TENGIL!SINIIN DUIT LO." bentak kaka kelas itu.

Aksa masih menunduk,perlahan air matanya pun menetes.

"Yaela,gitu aja nangis lo?" ledek kaka kelas itu.

"Woy,nangis ni bocah."

Hahaha anjir cengeng

Alay lo,gitu aja nangis

Cowo ko cengeng

Paling juga cuman drama

"SINIIN DUIT LO!" kali ini kaka kelas itu menarik paksa tasnya,Aksa semakin nangis.Dirinya masih berusaha memegangi tasnya kuat supaya tidak diambil oleh kaka kelasnys itu.

"WOY,KALO BERANI JANGAN MAEN KEROYOKAN DONG."

Dilihatnya Gema yang berdiri tak jauh disana,tak lama kemudian kaka kelas yang tadi memalakinya langsung kabur disaat Gema datang.

Saat Aksa ingin mengucapkan berterima kasih kepada Gema,lelaki itu sudah menghilang.Sampai akhirnya ia dipertemukan lagi saat Aksa memasuki salah satu tempat pelatihan bela diri dan mereka pun mengobrol dan saling mengenal hingga keduanya sahabatan,Namun itu dulu.

Kini,persahabatan keduanya pun sudah hancur.Dinding es pun sudah menjadi benteng keduanya,kini tak lagi menjadi dulu dan sekarang pun tak akan pernah kembali menjadi dulu.Hingga akhirnya,lamunan Aksa pun terhenti saat seseorang mengetuk kaca mobilnya.

"Lo?" ucap Daren.

Aksa sengaja menelfon Daren,karena dia tau Gema pasti tinggal bersama lelaki itu.

"Lo bawa dia,dan jangan bilang kalo gue yang bantu sepupu lo ini." ucap Aksa.

"Hah?oke."

Setelah membantu mengeluarkan Gema,Aksa pun langsung pergi.

"Lah gue kira bakal dibantuin ampe depan kamar,yaela segala acara mabok juga lagi ni anak." gerutu Daren.

SENJA ✔ [ COMPLETED ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang