chapter 7 •Jingga ngeselin•

98 13 2
                                    

Gema keluar dari lift,dan menuju ruangan bernomor 231. Ia menekan sandi dan memasuki apartnya,saat masuk bau alkohol memenuhi indra penciumannya.

"Kebiasaan kalo mabok kesini" Matanya terpaku saat melihat seseorang tertidur di sofa dengan dada telanjang.

"Bangun lo!" Gema dengan tak berdosa memukul orang itu menggunakan bantal.

Orang yang sedang asyik dengan alam bawah Sadarnya pun terbangun,akibat pukulan yang dilakukan oleh Gema.

"APAAN SI LO GANGGU GUE TIDUR AJA!" teriak orang itu.

"Balik sono" usir Gema.

Sedangkan orang itu tak menghiraukan ucapan Gema dan kembali tertidur lagi.

"Gimana,sama Senja?"

Mendengar pertanyaan Gema,laki-laki itu langsung duduk dan memasang muka serius.

"Udah gue putusin."

"Lo ga kecewa?" tanya Gema.

"Percuma gue pertahanin,kalo Senja aja Cintanya sama lo bukan sama gue."

"Lo,masih cinta sama dia?"

"Ya--iyalah tapi sans,gue sama dia sekarang temenan."

"Thanks," Gema merangkulnya.

"Sama sepupu ga mungkin kan saling tikung menikung?" ucap laki-laki itu.

"Jaga dia,jangan sampe lo nyakitin senja!" ancamnya.

"Siap tuan Daren albastian alazka."



Senja memasuki rumahnya dengan gontai,Ia langsung masuk ke kamar tanpa menghiraukan panggilan Anya.Rasanya hari ini ia merasa sangat lelah,Ia pun langsung membuka hp berlogo apel itu dengan case berwarna hitam.Senja menyalakan data seluler dan notifikasi banyak sekali bermunculan,Senja memencet aplikasi instagram dan banyak sekali orang yang menTag dirinya. Ia membuka postingan yang menandai dirinya disana. Terlihat Daren memposting foto bersamanya saat di Cafe waktu lalu. Dengan caption "end,Semoga selalu bahagia dengan pilihanmu",senja lalu melihat komentar yang berada di foto itu,beragam komentar positif dan negatif pun ada disana.Hanya satu komentar yang membuat Senja tertarik

Gemajingga. thank you very much, you've been good throughout history.

Darenbastian. Seperti yang lo tau.

Ini kan Ignya Gema,apa Daren kenal sama Gema?.

Malas berpikir Ia pun keluar dari aplikasi instagram dan beralih ke aplikasi WhatsApp.banyak notif memenuhi room chat nya,sebuah motifikasi baru saja muncul disitu.Terdapat nomor seseorang tak dikenalinya.

+62++

Jangan lupa save nomor Gema.

Ia terbelak,ternyata notif itu berasal dari Gema.Senja tak menghiraukan pesan dari Gema,ia pun lalu mengambil novel dari rak khususnya dan mulai membuka halaman perhalaman.Hp nya terus bergetar,membuat Senja kesal.Dirinya langsung mengambil hp itu dan mengecek siapa yang dari tadi mengechat nya itu,ternyata pesan nya masih dengan orang yang sama.

Gema alazka!

Jangan lupa save nomor.

udah tidur?

Senja

P

Yasudah

Saat hendak mematikan handphonenya,suara notifikasi berbunyi lagi.

Ting!
+62++

Gue,udah di depan rumah.

" Gema,udh di depan rumah?"  gumamnya membaca ulang pesan terakhir Gema.

"Rumah gue dong?"

Ting!

Keluar,GEMA lagi di depan rmh senja.

Ia pun turun dari kasur,dan membuka pintu balkon kamarnya. Matanya menyorot memandang ke arah seseorang yang sedang berada di depan rumahnya sambil tersenyum manis dan melambaikan tangannya,hal itu membuat Senja binggung seketika Untuk apa jingga datang malam malam gini ke rumahnya?pikirnya.

"Lo ngapain ke rumah gue malem-malem gini?"tanya Senja setelah turun dan menghampiri Gema.

"Kangen" ucap Gema ngasal.

"Ga penting banget" balasnya jutek

"Gue mau ngasih ini,kiriman dari tante gue"   tangannya menyodorkan paper bag berwarna putih itu.

Senja mengerutkan alisnya binggung.

Gema yang menangkap raut wajah kebingungan senja,ia pun menjelaskannya

"Terima aja,"

Senja pun mengangguk dan mengambil paper bag yang diberi oleh Gema,setelah mengucapkan makasi Senja pun berbalik dan meniggalkan Gema.

Namun,tangannya ditahan oleh tangan kekar Gema.

Tubuh Gema mendekatkan ke arah tubuh Senja.

"Lo---mau ngapain" Senja di buat gugup.

Senja mundur dan sialnya pergerakannya sudah terkunci oleh Gema.Nafas Gema sudah terasa di mukanya Senja terus menutup kedua matanya,sambil merafalkan doa agar Gema tak menciumnya.

Gema yang melihat wajah senja panik,ia pun langsung membisikan sesuatu.

"Selamat malam,Senja." bisiknya lalu mengecup kening Senja sekilas,dan menjauhkan badannya. Lalu pergi meninggalkan Senja yang mematung.

Beberapa detik kemudia Senja pun tersadar."Jingga,brengsek." gumamnya.

Ia pun langsung masuk ke dalam rumahnya

"Cie yang abis di apelin doi" Celetuk Anya yang sedang menonton drakor,namun mulutnya menyindir Senja. Senja hanya melirik kearah Anya,sangat amat tidak mempedulikan mamahnya itu,dia langsung menuju ke kamarnya.

SENJA ✔ [ COMPLETED ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang