Senja menahan matanya agar tidak tertidur.Rico abangnya,memaksanya untuk menemani membeli martabak di depan komplek.Baru saja Senja sampai rumah sehabis dari Bandung,saat sampai di kamarnya dan beberapa menit rebahan Rico mengedorkan pintu kamarnya dan berteriak memanggilnya.Dan jangan lupa sebuah sogokan yang Senja tak bisa menolaknya "Kalo kamu anter abang,abang beliin novel yang lagi best seller sepuluh buku." Dengan penuh semangat empat lima!Senja pun menemani abangnya itupun demi sebuah novel.
"Permisi neng,ini ada surat dari si akang yang kasep."
Seorang laki-laki dengan logat sundanya,menghampiri Senja yang sedang duduk didepan tukang martabak sambil menyodorkan sebuah amplop putih.
"Kalo boleh tau,nama yang ngasih surat ini siapa?" tanya Senja.
"Aduh neng,maaf kalo itumah saya gabisa ngasih tau."
"Yaudah atuh,saya pamit pergi dulu."
Setelah laki-laki itu pergi,Senja menatap amplop putih itu.Amplop yang sama persis dengan beberapa minggu yang lalu yang selalu didapatkannya,namun ada yang mengganjal.Setiap dirinya mendapatkan surat pasti selalu disekitar lingkungan sekolah,tapi sekarang?dirinya tidak berada di daerah sekolah.Berati orang itu ada disekitar sini?Senja mengamati disekitarnya,tak ada hal yang mencurigakan.Namun,lelaki dengan hoodie berwarna hitam serta topi yang serupa tiba-tiba membalikan badannya dan pergi saat Senja menatapnya.
Apa dia?
•••
Daren menatap Gema jenggah.Dari tadi laki-laki itu mundar-mandir seperti setrikaan,sudah hampir sepuluh menit laki-laki jangkung itu membuang waktunya dengan hal yang tidak penting.
"Gitu aja terus ampe bapak khong guan ketemu."
"Berisik lo,daritadi gue tuh lagi mikir."
"Emang,bisa mikir lo?" celetuk Daren. Yang dibalas tatapan tajam oleh Gema.
"Sutt,gue mau ngomong serius."
"Apa?"
"Jadi,"
"hemm"
"Jadi gini,"
"Apa?"
"Jadi,"
"Bacot lo Gem,gua bogem juga lo."
"Anjay mabar."
"Oke,jadi gue mau ngajak dinner Senja tapi gue binggung caranya gimana."
"Sejak kapan,lo jadi orang yang ribet?" tanya Daren.
"Sejak gue cinta sama Senja."
"Cih,"
"Lo tinggal temuin dia,terus lu ajak simpel kan?" ucap Daren.
"Oke,"
Senja membuka amplop putih itu,membaca tulisan yang tertera di kertas bergaris.
Hay Senja,udah lama gue ga ngirim surat ini ke lo kan?.Ini surat ke empat,gue tau lo penasaran kan sama gue?tapi tenang aja,kita akan bertemu di waktu yang dekat ini.
So,see you.Senja menaruh surat itu kedalam boks yang berisi surat yang sama.Dirinya makin penasaran dengan seseorang yang mengiriminya surat tanpa identitas pengenal,Senja kira surat itu ga akan muncul lagi.Sebab udah hampir beberapa minggu surat itu gaada,dan sekarang tiba-tiba muncul di tempat yang berbeda.
"Cek...cek.."
"Cek..satu..dua..enam..."
"Oke guys,hari ini gue bakalan bawain sebuah lagu untuk sahabat gue yang bernama Reyza yang sedang terkena virus broken heart."
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA ✔ [ COMPLETED ]
Teen FictionSenja, kata mereka namanya senja Nama yang cukup indah untuk hal yang terlihat hanya sementara Dulu aku juga menyukai senja Menyukai segelas vanilla dan menyukai duduk bersamammu. Dulu ketika aku hanya seorang remaja yang menatap senja dengan takjub...