"Nama?" ucap Kevin tanpa mengalihkan pandangannya dari Mila.
"Mila pak." Mila hanya bisa menunduk.
'kok dia serem banget sih. Aku jadi merinding' batinnya.
"Usia?"
"Dua puluh satu tahun pak"
"Pekerjaan sehari hari?" Kevin kembali bertanya.
"Selain berkuliah, saya juga bekerja di toko bunga"
"Kamu masih berkuliah?" Kevin terkejut. Pasalnya Maya mengatakan bahwa gadis di hadapannya ini adalah seorang fresh graduate. "Mbak Maya bilang kamu baru saja lulus kuliah"
"Saya memang baru lulus kuliah, pak. Kuliah strata satu. Sekarang saya melanjutkan kuliah strata dua dengan beasiswa " jelas Mila.
"Kamu saya terima"
Ucapan Kevin membuat Mila mendongak dengan mata yang berbinar.
"Benarkah?"
"Iya. Tapi saya tidak mau mempekerjakan seorang mahasiswi. Jadi kamu harus memilih antara pendidikan atau pekerjaan"
Kevin pun berlalu meninggalkan Mila.
***
"Melamun aja Mil," ucap Maya yang sibuk mengunyah makanan. Ia baru saja mengajak Mila ke kantin karena kebetulan sekarang jam makan siang.
Dan di sinilah mereka berada, di kantin perusahaan.
"Gimana? Kamu diterima apa enggak?" tanya Maya.
"Aku diterima tan," Mila memaksakan senyumnya.
"Bagus dong kalau gitu. Kok kamu kayak nggak seneng?"
"Pak direktur nyuruh aku milih," ucap Mila lesu.
"Milih apa?" tanya Maya penasaran.
"Milih antara lanjutin kuliah atau kerja"
"Kalau menurut tante sih kamu nggak usah kuliah dulu. Kan nanti bisa dilanjutin. Mendingan sekarang kamu fokus sama pekerjaan"
"Makasih tante sarannya." Mila kembali tersenyum.
"Iya, iya. Ya udah ayo di makan makanannya. Keburu dingin"
"Iya, tan"
***
Setelah selesai makan siang, Maya mengajak Mila menuju meja sekretaris yang berada tepat di depan ruangan direktur.
Sesampainya di sana, Maya mengajari Mila banyak hal. Mulai dari apa tugasnya sebagai seorang sekretaris hingga bagaimana cara menjadi sekretaris yang baik.
Tak lama kemudian, Mila dikejutkan dengan kedatangan Ve.
"Bunda!" Ve berlari lalu memeluk Mila.
Mila pun membalas pelukan Ve. "Kok Ve ada di sini?" tanya Mila.
"Ve anaknya pak Kevin, Mil," ucap Maya. "Kamu sendiri kenal Ve dari mana?"
"Aku kenal Ve dari tadi pagi. Aku terlambat ke sini gara gara nolongin Ve. Soalnya tadi dia ditabrak mobil"
"Oooh seperti itu." Maya mengangguk angguk. "Tadi kejadiannya jam berapa?"
"Sekitar jam sembilan pagi, tan"
"Berarti tadi pagi kamu bolos lagi, dasar anak nakal"
Ucapan Maya tidak membuat Ve takut. Gadis kecil itu malah terkekeh melihat gaya marah Maya yang lucu.
Ve lalu menatap Mila.
"Bunda ngapain di sini?" tanya Ve.
"Bunda kerja di sini sayang"