Happy reading❤***
"Sudah tidur?" tanya Kevin pada Mila.
Mila mengangguk mengiyakan. Saat ini gadis itu tengah berada di kamar Ve, lebih tepatnya berada di atas ranjang gadis kecil itu. Ve meminta untuk dibacakan dongeng sebelum tidur. Dengan senang hati Mila pun membacakannya.
"Kenapa?" ucap Mila tanpa suara. Ia hanya menggerakkan bibirnya. Gadis itu juga mengatakan pada Kevin untuk berbisik agar Ve yang sudah terlelap tidak terganggu.
Kevin menghampiri Mila lalu menari gadis itu menjauh dari ranjang Ve hingga mereka berdua berada di depan pintu kamar mandi yang ada di sudut kamar.
"Kamu siap siap, besok pagi kita berangkat ke Solo."
Mila membungkam mulutnya terkejut. "Kok tiba tiba pak? Saya belum minta izin sama tante Reni. Saya juga belum mengemas pakaian," protes Mila.
"Aku sudah minta izin tadi sama Tante Reni. Sekalian mengambil pakaian kamu," ucap Kevin.
"Sejak kapan?"
"Ya... Sejak Ve menguasai kamu," ujar Kevin cemberut.
Mila tertawa melihat Kevin. Bisa bisanya pria itu cemburu pada anaknya sendiri. Tapi wajar saja, karena sedari tadi Ve menempel pada Mila seperti lem.
"Now is our time," ucap Kevin seraya tersenyum.
Entah mengapa jantung Mila memompa sangat keras, seperti ingin lepas dari tempatnya. Padahal ia sudah biasa berduaan dengan Kevin, bahkan melakukan skinship. Tapi mengapa hanya dengan ditatap oleh Kevin jantungnya berdetak begitu kencang. Mila yakin Kevin mendengar detakan jantungnya yang kian menggila.
Mila terpekik kala Kevin menarik tubuhnya, menghapus jarak di antara mereka. Perlahan tangan Kevin menelusup ke belakang tengkuk Mila, mendorong kepala gadis itu untuk maju. Bibir Kevin sudah melumat bibir ranum Mila, dimainkannya bibir gadis itu lembut penuh kehangatan. Mila membalas ciuman itu, membuat ciuman itu semakin panas dan membangunkan gairah Kevin yang sudah lama ia tahan. Andai saja mereka tidak sedang berada di kamar Ve pasti Kevin sudah melakukan hal yang lebih gila lagi.
"Ahhh"
Mila melenguh nikmat kala tangan Kevin menelusup ke sela sela bajunya, memberi gerakan gerakan lembut di perut mulusnya. Kevin semakin gencar kala mendengar erangan kecil dari mulut manis yang tengah ia lumat itu.
Tangan Kevin semakin berani naik sampai bertemu dengan benda kenyal yang sangat menggoda milik Mila. Tapi sebelum Kevin meraihnya, Mila lebih dulu melepaskan pagutan bibir mereka. Kevin pun menunjukkan wajah kecewanya. Mila sendiri terkikik melihat ekspresi frustasi itu.
"Sabar pak. Belum waktunya"
Kevin memeluk Mila lalu membenamkan wajahnya di ceruk leher gadis itu.
"Hm, i love you"
'Cup'
Dan satu lagi kecupan mendarat di leher jenjang Mila.Kevin ingin kembali mengecup bibir gadisnya, namun suara serak khas bangun tidur Ve mengagetkannnya.
"Papa sama Bunda ngapain?"
"Ve!" seru Kevin terkejut.
"Kamu udah bangun?" ujar Mila. Gadis itu pun menghampiri Ve lalu memeluk gadis kecil itu. "Tidur lagi yuk, anak Bunda"
"Bunda sama Papa ngapain?" tanya Ve sekali lagi.
"Bunda sama Papa lagi diskusi sayang," jawab Mila. "Ya kan pak?"
"I-iya," ucap Kevin. Pria itu lalu keluar dari kamar Ve, tak lupa menutup pintu.
"Tidur lagi, yaa. Besok pagi kita mau ke Solo"
