Kekasih Mila

2.2K 168 14
                                    

Mila menatap kosong pintu ruangan Kevin yang berada tepat di depan meja kerjanya. Ia termenung, menopang dagu dengan kedua tangannya. Gadis itu terus berpikir. Ada apa dengan Kevin? Pria itu berubah hanya dalam satu malam.

Tak lama kemudian, smartphone Mila berbunyi. Di layar smartphone tersebut tertulis nama 'Michael'. Tanpa pikir panjang Mila mengangkat telepon tersebut.

"Halo"

"Halo Mil," ucap seseorang di seberang sana. Bahkan hanya mendengar suaranya saja membuat Mila rindu.

"Mike! Kenapa baru nelfon," ucap Mila dengan suara bergetar. Sebentar lagi bulir bening itu jatuh dari kelopak matanya.

"Maaf, Mila. Aku sibuk"

"Kamu sibuk apa sih? Sampai tiga hari nggak ada kabar"

Akhirnya bulir bening itu jatuh dari kelopak mata Mila. Kevin yang baru saja ingin keluar dari ruangannya, menghentikan langkahnya kala mendengar suara isak tangis.

'Mila? Kenapa dia menangis?' tanpa sadar tangan Kevin mengepal kuat. Dia tidak suka melihat Mila menangis. 'Kalau saja aku tau siapa yang membuat Mila menangis, akan ku habisi orang itu!' batin Kevin.

"Kamu menangis?" ucap Mike.

"Nggak!" Mila menghapus kasar air matanya.

"Jangan menangis. Aku ada kabar gembira buat kamu"

"Kabar gembira?" Mila membeo.

"Iya! Pusat perusahaan papa pindah ke Jakarta. Minggu depan kita udah bisa ketemu"

"Beneran?"

"Iya," ucap Michael. "Aku tutup dulu ya?"

"Tapi aku masih kang-"

'tut'
Sambungan telepon diputuskan Michael sepihak.

"Ish! Padahal aku masih pengen bicara. Udahlah nggak papa, minggu depan juga ketemu"

Beberapa saat kemudian, Mila melihat Kevin berjalan keluar dari ruangannya.

Gadis itu lalu berdiri. "Bapak mau ke mana? Ada yang bisa saya bantu?"

Seperti biasa Kevin tak menggubris ucapan Mila. Bahkan menatap Mila saja ia tak mau.

Mila cemberut. "Yah, di kacangin aku"

***

Lio baru melepaskan cengkeraman tangannya pada saat ia dan Ve masuk ke dalam rumah.

"Lio kenapa sih? Ve kan pengen main sama kak Aksa!" Ve mengusap usap pergelangan tangannya yang agak memerah, akibat cengkeraman tangan Lio.

Lio tidak menjawab pertanyaan Ve. Dia malah menatap Ve datar seperti biasa.

"Kak Aksa pasti kecewa karena nggak jadi main sama Ve"

"Aku nggak suka." ucap Lio dingin.

"Hah? Lio nggak suka sama siapa?"

"Dia."

"Dia siapa?"

"Temen baru kamu."

"Oh, kak Aksa ya." Ve mengangguk angguk mengerti. "Kenapa Lio nggak suka? Kak Aksa kan baik"

Sekali lagi Lio tak menjawab pertanyaan Ve. Bocah lelaki itu memilih meninggalkan Ve sendiri.

Tak lama kemudian, Fera yang baru saja selesai berbicara via telepon dengan Kevin, menghampiri Ve.

"Ve? Kok kamu sendiri. Lio mana?" tanya Fera.

"Lio ngambek Oma"

"Ngambek? Kok bisa?"

Bunda Untuk VeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang