Where's Kevin?

1.3K 107 13
                                    

Akhirnyaaaa
Sebenarnya aku pengen up dari kemarin kemarin, tapi jaringan jelek banget.

Happy reading❤
***

"Kevin! Bra aku di mana?" tanya Mila. Ia dan Kevin baru saja melakukan kebiasaan baru mereka.

Sudah seminggu Kevin dan Mila berada di rumah Reni. Kesehatan wanita paruh baya itu memburuk belakangan ini. Ia sering batuk hingga berdarah. Ternyata, Reni mengidap kanker paru paru stadium 4. Mila pun berencana membawa tantenya itu untuk di kemoterapi hari ini setelah beberapa hari lalu berkonsultasi pada dokter. Tapi Kevin suami mesumnya membuat Mila terlambat hari ini.

"Jangan buru buru sayangku," ucap Kevin. Pria itu lalu naik kembali naik ke atas tubuh Mila.

"Kevin! Udah jam delapan. Aku belum masak."

"Ini hari minggu. Ve nggak ke sekolah, aku nggak ke kantor"

Kevin ingin mengecup bibir Mila, tapi Mila menolak dengan memiringkan kepalanya.

"Tapi hari ini jadwal kemoterapinya tante Reni," ucap Mila khawatir.

"Celyn sama Anthon sudah mengantar tante Reni. Kita tinggal menyusul."

"Ya udah, Ve mana?"

"Kok malah nanyain Ve sih sayang," ucap Kevin. Pria itu pun menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh Mila.

"Kamu berat!"

"Kamu lucu." Kevin tersenyum lalu mengecup pipi Mila bergantian.

"Kevin!"

"Iya sayang"

"Panggilin Ve," ucap Mila manja. "Aku pengen peluk peluk dia."

"Ngidam ya?" Kevin berguling ke samping Mila.

"Ish, jangan bercanda. Aku cuma kangen sama dia. Gara gara kamu aku nggak pernah punya waktu banyak untuk Ve," keluh Mila.

Bukannya marah, Kevin malah semakin tersenyum lebar. Pria itu lalu mengecup kening Mila lama.

"Terima kasih karena sudah menyayangi Ve," ucap Kevin tulus.

"Sama sama. Aku udah anggap Ve kayak anak aku sendiri. Aku beneran nggak bisa jauh dari dia," ucap Mila lirih.

"Kalau begitu aku mau panggil Ve dulu," ujar Kevin.

"Kok kamu malah buka baju?!" pekik Mila. Pasalnya Kevin baru saja mengatakan akan memanggil Ve tapi pria itu malah membuka bajunya, bahkan kini membuka celananya.

"Panggil Ve nanti saja, sayang. Aku masih mau lanjutin yang tadi." Kevin tersenyum. Bukan senyum hangat seperti biasa, namun senyum mesum yang terlihat menyebalkan. Mila pikir ia akan keluar kamar saat makan siang nanti.

***

"Lio!" Ve berlari menuju pintu saat melihat kedatangan Lio beserta Jeremy dan Jesslyn. Setelah berada di hadapan Lio, Ve segera memeluk bocah lelaki itu.

"Ve kayaknya kangen banget ya," ucap Jesslyn.

"Ibu! Lio disembunyiin ya dari Ve. Kok Lio nggak pernah dateng lagi main sama Ve," ucap Ve kesal. Gadis kecil itu melepaskan pelukannya lalu menggembungkan pipinya lucu. Tak lupa melipat kedua tangan di depan dada agar ketiga manusia di dekatnya itu mengerti bahwa ia sedang merajuk.

"Lio belajar Ve, biar bisa menggapai cita citanya," sahut Jeremy. "Ve juga harus belajar dong. Jangan bolos mulu"

"Ve udah nggak pernah bolos kok, Yah. Bunda bilang Ve nggak bakal punya adek kalo suka bolos sekolah."

Ucapan polos Ve membuat Jeremy dan Jesslyn tersenyum. Mila selalu bisa membuat Ve patuh. Tidak salah lagi Kevin memilih wanita cantik itu.

"Lio ayo bikin adek juga," ajak Ve pada Lio. Sementara yang di ajak malah memalingkan wajah malu.

Bunda Untuk VeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang