Salah Orang

923 125 11
                                    

Celyn melangkah dengan riang di koridor rumah sakit. Gadis itu tak memedulikan tatapan aneh dari orang orang di sekitarnya.

Bukan tanpa alasan orang orang yang melihatnya menatap aneh. Pasalnya kini salah satu pipi gadis itu memiliki kondisi yang sangat memprihatinkan. Tapi Celyn tidak peduli. Tujuannya saat ini adalah ruangan Kenan, Papa Kevin.

Baru saja menyentuh gagang pintu, tangan kiri Celyn di cengkeram oleh seseorang. Ia lalu menatap sang empunya tangan.

"Kevin?" Celyn pura pura terkejut. "Ada apa?" tanya Celyn. Gadis itu berusaha tersenyum.

"Simpan senyum menjijikkan kamu itu. Ikut saya sekarang."

Kevin menarik tangan Celyn ke kantin rumah sakit. Setidaknya tempat ini tidak terlalu ramai.

"Kamu Angel kan?" tanya Kevin to the poin.

"Maksud kamu apa?"

"Jangan bercanda, Ngel. Kakak tau itu kamu. Kamu kurang kerjaan ya sampai menjahili aku dan Mila?"

Celyn masih menatap Kevin dengan tatapan heran. Sebenarnya apa maksud pria di hadapannya ini.

"Angel siapa?" tanya Celyn jujur.

"Kamu di bayar berapa sih sama Papa. Sampai sampai kamu mau pura pura amnesia lalu datang dengan nama Celyn," ucap Kevin.

"Aku nggak amnesia. Namaku bener bener Celyn dan aku nggak dibayar sama Papa kamu. Sekarang aku tanya maksud kamu apa?" tanya Celyn yang benar benar tidak mengerti.

"Ngel, Ngel. Sandiwara kamu sudah selesai."

"Sandiwara apa?"

"Kamu mau mengaku sendiri atau aku yang membongkar sandiwara kamu"

"Kevin! Aku Celyn. C.e.l.y.n. Bukan Angel," ucap Celyn yang hampir menyerah.

"Tunggu ya, aku bakal menelepon kamu"

"Memang kamu punya nomor aku?" tanya Celyn.

"Aku punya," Kevin menunjukkan salah satu kontak dengan nama Angel di dalam handphonenya.

"Kevin! Berapa kali harus aku bilang kalau aku Celyn, bukan Angel. Lagipula Angel siapa?" ucap Celyn.

Kevin tidak peduli karena kini pria itu mendial nomor Angel.

"Halo kak," ucap seorang gadis yang tak lain adalah Angel.

"See? Aku bukan Angel. Aku Celyn," ucap Celyn seraya melipat kedua tangannya di depan dada.

"Kenapa Kak?"

"Tidak apa apa"

"Kenapa sih kak gaje banget"

"Kamu di mana, Ngel?" tanya Kevin.

"Di kampus, kak. Emang kenapa?"

Kevin terdiam. Ia salah orang.

Sesaat kemudian, Celyn merebut handphone Kevin.

"Halo Angel"

"Kamu siapa?" tanya Angel heran.

"Aku calon istri kakak kamu. Sepertinya kita punya wajah yang mirip ya"

"Jangan bercanda! Calon istri kak Kevin cuma kak Mila!" teriak Angel yang emosi di seberang sana.

"Oh ya?"

"Sebenarnya kamu siap-"

'tut'
Celyn memutuskan sambungan telepon sepihak.

Bunda Untuk VeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang