Hadiah Ulang Tahun

1K 131 9
                                    

Setelah acara pertunangan Kevin dan Mila yang dirangkaikan dengan ulang tahun gadis itu selesai, semua keluarga mulai pulang. Namun sebelumnya Kenan menjamu mereka dengan makan malam di hotel mewah itu.

Reni pun pulang ke Jakarta. Mila sangat sedih karena tantenya tidak mau menginap. Tapi itu pilihan tantenya bukan? Ia harus menghargai.

Kini Kevin, Mila, Kenan, Fera, Ve, Angel dan Celyn berkumpul di ruang keluarga.

Sedari tadi Kevin memeluk Mila sangat erat seakan akan enggan melepaskan.

"Papa kok meluk Bunda terus?" tanya Ve.

"Biar Bunda kamu nggak kabur lagi," jawab Kevin. Mila tertawa kecil mendengarnya. Sangat menyenangkan berada di keluarga Kevin. Baik keluarga besar maupun keluarga kecil pria itu sangat menyayanginya. Meski Mila bukan berasal dari kalangan atas, keluarga Kevin tetap menerimanya.

Melihat gadisnya tertawa, Kevin tersenyum. Mila sangat cantik dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.

Kevin lalu teringat sesuatu. Pria itu beralih menatap Angel. "Tunggu kamu, Ngel. Kakak nggak akan kasih uang jajan lagi," ucap Kevin kesal.

"Kok Angel sih kak. Ini semua idenya om Kenan tau," kesal Angel.

"Papa cuma mau menguji Kevin. Apakah dia benar benar serius dengan Mila atau hanya mempermainkannya," ucap Kenan.

"Kenapa hal itu ditanyakan lagi Pa. Sudah jelas aku serius sama Mila," ujar Kevin kesal. "Dan sejak kapan kalian bertemu untuk bersekongkol mengerjai aku"

"Tentu saja sebelum kalian ke sini Papa sudah lebih dulu berbicara dengan Mila. Untung saja ada Celyn juga yang mau berakting"

"Tapi kalian nggak benar benar jahat kan sama Mila?" tanya Kevin yang masih tak yakin.

"Enggaklah Vin," ucap Fera. "Papa kamu ini awalnya excited banget pas tau gadis secantik Mila calon istri kamu. Cuma katanya dia mau prank dikit tapi kayaknya kelewatan deh"

"Benar benar kelewatan," ucap Kevin yang kembali kesal.

"Dan benar benar sukses juga," kata Kenan seraya terkekeh.

"Apa kamu liat liat. Kamu nggak benaran mau jadi istri aku kan?" ucap Kevin pada Celyn. Pasalnya sedari tadi gadis itu memperhatikannya. Ia juga terdiam dari tadi.

"Enak aja, gue udah nikah kali. Besok juga gue mau pulang," ucap Celyn.

"Wah si Celyn ini beda sekali sama kamu ya, Ngel. Padahal muka kalian mirip loh"

"Apa sih kak. Jangan mancing mancing deh. Kita kan lagi quality time"

"Jadi kalian berencana menikah kapan?" tanya Kenan.

"Besok," seru Kevin tiba tiba.

"Kebelet banget lo," ejek Celyn.

"Ya udah minggu depan"

"Bulan depan aja, Vin. Nggak baik juga kalau terburu buru," saran Fera.

"Iya pokoknya pernikahan kamu ini harus lebih megah dari acara pertunangan kamu tadi," ucap Kenan.

"Yang tadi aja mewah banget om. Masa pernikahannya kak Kevin bakal lebih mewah dari itu," ujar Angel.

"Iya dong. Itu harus. Karena tadi cuma lima ribu orang, acara pernikahan Kevin nanti minimal lima belas ribu orang"

"Sadar om, orang sebanyak itu om mau taruh di mana?" tanya Angel.

"Di hotel lah, Ngel. Kalau perlu om nyewa satu gedung hotel itu. Bukan cuma satu lantai aja"

Bunda Untuk VeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang