Keesokan harinya, Mila berangkat ke kantor pagi pagi sekali. Hari ini adalah hari pertamanya bekerja. Jadi, ia harus melakukan yang terbaik.
Kini jam menunjukkan pukul delapan pagi. Kevin menghampiri meja Mila.
"Apa jadwal saya hari ini," ucap Kevin.
"Sepuluh menit lagi ada meeting dengan Caren Corp. Nanti anda juga akan makan siang dengan Mr. Edgar. Dan jam dua siang ada meeting lagi dengan Xander Group," jelas Mila.
"Baiklah. Tolong persiapkan berkas berkas saya," pinta Kevin.
"Baik pak"
Kevin hendak berlalu, namun suara Mila menginterupsinya untuk tidak beranjak dari tempatnya.
"Pak"
"Iya?"
"Dasi bapak kurang rapi," ucap Mila tak enak.
Kevin menundukkan kepalanya untuk melihat dasinya, dan benar saja. Dasi yang tersampul di lehernya kurang rapi.
"Boleh saya perbaiki?" tanya Mila.
"Hm, silahkan"
Mila tersenyum lalu menghampiri Kevin. Gadis itu memperbaiki dasi Kevin dengan telaten.
Kevin dapat melihat wajah Mila dari dekat. Mata cantik, hidung mancung, serta pipi chubby Mila membuat Kevin betah berlama lama memandang gadis itu.
'cantik sekali' tanpa sadar Kevin memuji Mila dalam hati.
"Sudah selesai," ucap Mila girang. Gadis itu tersenyum sangat manis hingga Kevin pun ikut tersenyum
"Pak, waktunya tinggal lima menit lagi"
Ucapan Mila membuat Kevin tersadar dari lamunannya.
'she is your secretary!'
***
Meeting perusahaan Kevin dengan Caren Corp, salah satu perusahaan yang berasal dari Spanyol berjalan lancar.
Edwin Caren, direktur Caren Corp pun memuji kinerja Mila.
"Tu secretaria es muy inteligente. Estaba asombrado Tienes mucha suerte de tenerlo. (sekretaris anda sangat cerdas. Saya kagum, Anda sangat beruntung memilikinya)" puji Edwin dalam bahasa Spanyol.
"gracias señor El es mi nuevo secretario. Mi vieja secretaria acaba de renunciar. (terima kasih, pak. Dia adalah sekretaris baru saya. Sekretaris lama saya baru saja berhenti)" ucap Kevin dengan bahasa Spanyol yang fasih.
Mila agak terkejut karena ternyata Kevin pandai berbahasa Spanyol.
"Enserio? (benarkah?)" tanya Edwin.
"Si. (iya)" jawab Kevin.
Mila diam saja memperhatikan interaksi Kevin dan Edwin. Sungguh, ia sama sekali tidak mengerti dengan apa yang mereka berdua bicarakan.
"Cual es tu nombre? (siapa namamu?)" Edwin beralih menatap Mila. Mila sangat kikuk. Gadis itu tak tau apa yang dimaksud Edwin.
"Dia bertanya siapa namamu," bisik Kevin di telinga Mila.
"Apa?" Kevin berbisik sangat pelan hingga Mila tidak bisa mendengar.
"Es hermosa e inteligente pero no habla español. muy mal. ( dia cantik dan cerdas tetapi tidak bisa berbahasa Spanyol. Sayang sekali)" ucap Edwin terlihat kecewa.
Kevin sungguh malu saat ini. Ia menyesal menjadikan Mila sekretarisnya.
"Me despido primero. disculpe. (saya pamit dulu. Permisi)"