Selama di perjalanan tak ada yang membuka suara, hingga Mila menyadari bahwa mobil Kevin tidak melaju menuju rumahnya melainkan menuju rumah sakit.
"Kok kita ke rumah sakit?" tanya Mila.
"Wajah kamu pucat Mila," ucap Kevin yang tidak mengalihkan pandangannya dari jalan raya.
"Saya cuma butuh istirahat, pak. Antar saya pulang saja"
"Kalau kamu sakit bagaimana?"
Mila heran. Sebegitu khawatirnya kah Kevin hingga memaksanya pergi ke rumah sakit?
"Kamu jangan geer. Saya tidak khawatir sama kamu. Saya hanya khawatir pada pekerjaan kamu yang tidak akan beres jika kamu sakit"
Mila tertawa kecil mendengarnya. Ternyata selain pemaksa Kevin juga gengsian.
Sesampainya di rumah sakit, Kevin langsung menyuruh seorang dokter memeriksa Mila.
Setelah Mila diperiksa, Kevin langsung mencerca sang dokter dengan berbagai pertanyaan.
"Keadaannya bagaimana dok?"
"Apakah dia sakit?"
"Apa sakitnya parah?"
"Dia harus istirahat berapa hari?"
Dokter tersebut hanya tersenyum melihat kekhawatiran Kevin.
"Apakah nona Mila istri pak Kevin?" tanya dokter itu.
"Tidak, dia sekretaris saya"
Dokter itu pun kembali tersenyum. "Nona Mila baik baik saja. Dia hanya kelelahan dan butuh banyak istirahat. Saya juga menyarankan agar nona Mila tidak banyak berpikir"
***
Mila berpikir setelah ia diperiksa dokter Kevin akan mengantarnya pulang. Namun Mila salah. Kevin malah membawanya ke salah satu restoran.
"Pak, saya cuma mau istirahat," keluh Mila.
"Saya tau kamu belum makan Mila"
"Saya bisa makan di rumah."
Kevin tidak mendengarkan ucapan Mila. Pria itu malah meninggalkan Mila sendiri.
"Tunggu sebentar, jangan ke mana mana"
Tak lama kemudian, Kevin kembali dengan membawa beberapa makanan yang telah di bungkus. Kevin lalu memberikan semua makanan yang ia beli pada Mila.
"I-ini banyak sekali pak," ucap Mila.
"Habiskan."
Mila menghela nafas pasrah. Sekarang ia harus berpikir keras bagaimana caranya menghabiskan semua makanan yang ada dipangkuannya kini. Bukan cuma dua atau tiga jenis makanan, melainkan Mila perkirakan ada sekitar tujuh jenis makanan
'Semoga saja tante Reni belum makan, biar dia bisa bantu aku habisin ini semua' batin Mila.
***
"Terima kasih tumpangannya pak," ucap Mila saat mobil Kevin terparkir mulus di halaman rumahnya.
"Jangan lupa, habiskan semua makanan itu. Jangan banyak pikiran, banyak istirahat. Kalau bisa besok kamu tidak usah kerja"
"Tapi-"
"Tidak ada penolakan Mila."
Untuk kesekian kalinya, Mila menghela nafas pasrah. Sepertinya ia harus memperbanyak stok sabarnya untuk menghadapi sikap Kevin.
Setelah Kevin pergi, Mila mengumpat kesal.
"Dasar tuan pemaksa!"
"Baru pulang?" ucap seseorang di belakang Mila. Sontak saja Mila yang terkejut membalikkan tubuhnya.