Makan Malam (Lagi)

2.3K 166 7
                                    

#flashback on

"Bunda!" Ve berlari menuju meja Mila.

"Kenapa sayang?"

"Bunda mau nggak makan malam sama Ve"

'Dasar pak Kevin, Ve disuruh ikut ikutan juga. Mana bisa aku nolak kalau Ve yang minta' Mila membatin. Ia sungguh bimbang saat ini.

"Bunda mau ya? Ya? Ya?" bujuk Ve dengan puppy eyesnya.

"Maaf sayang. Bunda nggak bisa soalny-"

Belum selesai Mila berbicara Ve memotong.

"Bunda jahat!" Ve menitikkan air mata. "Hiks"

"Eh, iya iya. Bunda mau makan malam sama Ve"

"Beneran?"

"Iya." Mila mencubit pipi Ve.

Wajah Ve pun menjadi sumringah.

"Ve sayang Bunda." Ve mengecup pipi Mila lalu berlari masuk ke dalam ruangan ayahnya.

"Ve, kamu udah cocok jadi bintang film. Pintar banget aktingnya," gumam Mila.

#flashback off

***

"Ve berhasil Pa! Bunda mau makan malam nanti di rumah bareng kita," ucap Ve bersemangat.

Kevin pun mengangkat tubuh mungil Ve, lalu memangku gadis kecil itu.

"Sekarang Ve mau apa?" tanya Kevin. Ia harus menepati janjinya.

"Ve mau kita tinggal serumah sama Bunda"

Kevin terpaku. Mengapa Ve menginginkan hal yang tak mungkin itu?

"Ve mau apa papa akan kabulkan. Tapi jangan yang satu itu," ujar Kevin.

"Tapi Ve cuma mau tinggal sama Bunda. Ve nggak mau yang lain." Ve kembali menunjukkan wajah sedihnya. "Kan enak Pa kalau kita tinggal sama Bunda. Kalau pagi kita dibangunin Bunda. Habis itu Bunda bikin sarapan buat kita. Siangnya Bunda jemput Ve ke sekolah. Kalau Ve kesepian, Ve bisa main sama Bunda."

Ucapan polos Ve membuat hati Kevin tertusuk. Ternyata selama ini ia terlalu sibuk bekerja sampai sampai tak bisa menemani putrinya sendiri. Dulu ia berjanji akan menjadi ayah sekaligus ibu untuk Ve. Namun janjinya itu tak pernah terwujud.

"Kalau mau tinggal sama Bunda, Ve harus bilang sama Oma dan Opa dulu." Kevin menyerah. Kali ini ia harus menuruti keinginan gadis kecilnya, meskipun agak sulit.

"Kenapa nggak bilang sama bunda langsung pa?" tanya Ve polos.

"Itu namanya tidak sopan." Kevin mencubit hidung mancung Ve.

***

Sore hari pun tiba. Kevin bersiap siap untuk makan malam bersama Mila. Berhubung pembantunya pulang kampung, Kevin memilih memesan makanan. Sebenarnya duda tiga puluh satu tahun itu bisa memasak, namun sekarang sudah jam enam sore. Jika ia memasak, tak akan sempat.

Sama seperti Kevin, Ve juga sibuk memilih baju. Gadis kecil itu sangat senang karena bundanya akan datang ke rumahnya.

Tak lama kemudian, telepon rumah Kevin berbunyi. Kevin pun bergegas turun ke lantai satu untuk mengangkat telepon.

"Halo"

"Halo Vin," ucap seseorang di seberang sana yang tak lain adalah Jeremy.

"Kenapa Jer?"

"Kita mau ke Solo. Ve mau ikut tidak?"

"Tunggu sebentar"

Kevin lalu memanggil Ve. Beberapa saat kemudian, Ve menghampiri Kevin. Gadis kecil itu sangat cantik dengan gaun merah mudanya.

Bunda Untuk VeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang