Chapter 12 : Kenapa Kau Menculikku ?

794 26 0
                                    

Kembali di rumah sakit di Mesa, Jungkook berbaring di ranjang rumah sakitnya. Yang bisa dia lakukan hanyalah memikirkan putranya. "Di mana kau Kyungsoo ?" dia bertanya-tanya. "Apakah kau baik-baik saja ? Ya Tuhan, di mana kau ?" Jungkook bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Saat itu seorang perawat datang untuk memeriksa pasiennya. "Halo Jungkook. Bagaimana perasaanmu ?" tanya perawat itu. "Aku baik-baik saja," jawab Jungkook. "Senang mendengarnya," jawab perawat itu.

"Tuan Jeon, aku punya kabar baik untukmu," ujar perawat itu. "Ya. Ada apa ?" tanya Jungkook. "Besok, kau akan keluar dan kau bisa pulang," jawab perawat itu. "Baguslah. Senang mendengarnya," respon Jungkook. "Kau hanya perlu berjanji padaku bahwa kau tidak akan kelelahan. Kau masih sedang dalam penyembuhan dari cedera," ujar perawat itu. "Aku janji," ujar Jungkook. "Baguslah," ujar perawat itu.

"Baiklah kalau begitu. Aku perlu memeriksa pasienku yang lain dan aku akan kembali nanti untuk memeriksamu," ujar perawat itu. Jungkook hanya mengangguk. Perawat itu meninggalkan ruangan. "Mungkin ketika aku keluar dari sini, aku akhirnya bisa mengetahui apa yang terjadi pada putraku," ujar Jungkook. "Tunggu Kyungsoo. Aku akan menemukanmu. Aku berjanji, aku akan menemukanmu, putraku," ujar Jungkook.

Kembali di Columbus, Ohio, Suho sibuk menyiapkan kamar untuk putra barunya. Suho sedang mengecat ketika Irene masuk. "Warna yang luar biasa," ujar Irene. "Ya, kau bilang Kyungsoo adalah penggemar Green Bay Packer, bukan. Kupikir hijau dan emas akan menjadi warna yang bagus untuk penjaranya. Maaf, maksudku kamar," ujar Suho. "Ya, aku tidak mau menganggap kamar ini sebagai penjara Kyungsoo," respon Irene.

"Suho kurasa sudah waktunya," ujar Irene. "Waktu. Waktu untuk apa ?" tanya Suho. "Waktu untuk Kyungsoo belajar kebenaran tentang mengapa kita menculiknya," jawab Irene. "Sekarang. Kau akan memberitahunya sekarang ?" tanya Suho. "Mengapa tidak ? Kenapa menunggu ? Kyungsoo perlu tahu mengapa dia menjadi tawanan lagi," jawab Irene. "Baiklah kalau begitu. Apakah kau ingin aku bersamamu ketika kau memberitahunya ?" tanya Suho. "Tidak. Aku bisa melakukan ini sendiri. Aku akan baik-baik saja," jawab Irene.

Suho dan Irene berpelukan dan kemudian berbagi ciuman. Irene kemudian meninggalkan ruangan dan Suho terus mengecat ruangan dengan warna hijau dan emas. Irene sampai ke kamarnya di mana Kyungsoo diikat ke ranjangnya. Dia membuka pintu dan memperhatikan bahwa Kyungsoo tertidur. Dia duduk di kursi dan memutuskan untuk menunggu dia bangun.

Sementara dia duduk dan menatap putranya yang baru, dia mengingat kembali ketika dokter menyampaikan kabar padanya bahwa dia telah mengalami keguguran. Dia ingat betapa hancur hatinya ketika dia kehilangan anaknya. Dia kembali pada kenyataan dan kembali menatap Kyungsoo. "Sekarang, aku punya kesempatan kedua. Dan kali ini, itu akan berhasil. Aku janji," ujar Irene.

Kyungsoo mulai bangun dari tidurnya. Dia menarik ikatannya, tapi mereka tidak bisa lepas. Irene datang dan berdiri di atasnya. "Halo Kyungsoo. Kuharap kau tidur nyenyak," ujar Irene. Kyungsoo hanya menatapnya. "Kupikir sudah saatnya aku memberitahumu mengapa kami menculikmu," ujar Irene. "Tapi sebelum aku melakukannya, aku akan melepaskanmu. Aku ingin berbicara denganmu tanpa diikat," ujar Irene. "Jangan macam-macam, apakah kau mendengarku ?" tanya Irene. Kyungsoo menganggukkan kepalanya.

Irene melepaskan ikatan di kedua tangan Kyungsoo dari tiang ranjang. Dia kemudian melepaskan ikatan kaki Kyungsoo. Dia membantunya berdiri dari ranjang. Irene kemudian melepaskan lakban dari mulut Kyungsoo. "Jadi, katakan padaku. Kenapa kau menculikku ?" tanya Kyungsoo. "Sekitar 16 tahun yang lalu, aku mengalami kehilangan terbesar dalam hidupku," ujar Irene. "Kehilangan apa ?" tanya Kyungsoo. "Aku hamil dan aku mengalami keguguran," jawab Irene.

"Yah, aku turut bersedih atas kehilanganmu, tapi aku tidak mengerti apa hubungannya denganku," ujar Kyungsoo. "Seharusnya aku punya anak laki-laki. Suho selalu menginginkan seorang putra dan ketika aku kehilangan bayinya, kami berdua sama-sama hancur," ujar Irene. "Jika aku tidak kehilangan bayinya, hari ini putra kami akan berumur 16 tahun. Itu umurmu, kan ?" tanya Irene. "Ya. Aku berumur 16," jawab Kyungsoo.

The ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang