Chapter 28 : Lee Chaerin

356 13 0
                                    

Badai masih tetap kuat karena hujan deras datang menimpa mansion di Kanada Utara. Kai berlari keluar dari pintu depan dan masuk dalam badai. Dia menuju Kris. "Kris. Kris," ujar Kai, tapi Kris tidak menjawab. "Apa yang salah denganmu ?" tanya Kai.

"Dia ada di sini," ujar Kris sambil menunjuk ke titik di mana dia melihat tubuh Kyungsoo yang tak bernyawa. "Siapa yang ada di sini ?" tanya Kai. Kris berbalik dan menatapnya. "Kyungsoo yang terbaring di sini," jawab Kris. Kai bingung. "Apa maksudmu Kyungsoo terbaring di sini ?" tanya Kai. "Kyungsoo seharusnya diikat di kamarnya," ujar Kai.

"Maaf bos, tapi aku harus melepaskannya," ujar Kris. "Kau apa," respon Kai dengan marah. "Kyungsoo bilang dia harus pergi ke kamar mandi, tapi dia menipuku dan melarikan diri melalui jendela," ujar Kris. "Jadi, kau mengatakan bahwa Kyungsoo ada di sini di suatu tempat," ujar Kai. Kris menganggukkan kepalanya. "Kau bodoh," teriak Kai dengan marah.

"Kyungsoo terpeleset dan jatuh dari atap," ujar Kris. "Dia berbaring di sini dan sekarang dia pergi," tambah Kris. "Di mana dia sekarang ?" tanya Kai. "Dia tidak bisa bangkit begitu saja dan lari. Jatuh dari tiga lantai," tambah Kai. Kris mendongak dan melihat beberapa cabang bengkok.

"Aku menduga pohon itu patah dan jatuh," ujar Kris. Kai menatap pohon itu. "Ayo keluar dari hujan ini," ujar Kai sambil berlari kembali ke rumah. Kris mengikuti Kai ke rumah. "Apa yang akan kita lakukan bos ?" tanya Kris. Kai mencengkeram leher Kris dan melemparnya ke dinding. "Kita akan menemukan Kyungsoo," teriak Kai dengan marah.

"Sialan. Bagaimana bisa kau membiarkan Kyungsoo melarikan diri seperti ini," teriak Kai. "Maaf bos," ujar Kris. "Simpan itu. Aku tidak ingin mendengar maafmu. Aku ingin kau menemukan Kyungsoo dan mendapatkannya kembali," ujar Kai yang marah. "Aku akan memakai jas hujan dan keluar mencarinya," ujar Kris dan meninggalkan ruangan.

Kai marah sekali lagi, Kyungsoo berhasil melarikan diri. Dia pergi melihat ke luar jendela karena badai masih lebat seperti biasa. Hujan deras membanjiri jendela dengan ledakan guntur besar dan kilat terang. "Di mana kau Kyungsoo ? Di mana kau berada ?" tanya Kai.

Sekitar satu jam perjalanan, Jungkook, yang menabrakkan kendaraannya ke pohon yang telah jatuh ke jalan, juga tersadar dari pingsannya. Butuh satu menit bagi Jungkook untuk menyadarinya sekitarnya. "Ouch," ujar Jungkook sambil menyentuh dahinya. Jungkook melihat ke cermin dan memperhatikan luka kecil di dahinya.

Jungkook kemudian memperhatikan bahwa badai masih kuat. Dia kemudian mencoba menyalakan mobilnya, tapi tidak mau menyala. Sekali lagi dia mencoba, tapi tidak bisa. Tampaknya mobilnya rusak parah oleh pohon yang tumbang. Jungkook kemudian mulai membuka pintu, tapi berhenti ketika dia melihat tiang listrik tumbang di jalan.

"Ya Tuhan. Aku terjebak di sini," ujar Jungkook. Jungkook lalu mengeluarkan ponselnya, tapi berakhir kecewa, tidak ada sinyal. "Sialan. Tidak sekarang. Aku perlu menemui putraku," Jungkook berteriak marah. Jungkook tidak punya tempat untuk pergi selain tinggal diam. "Bertahanlah di sana Kyungsoo. Aku datang untukmu. Aku janji," ujar Jungkook.

Kembali di dekat mansion, Kyungsoo, yang tidak sadarkan diri, sedang ditarik ke dalam rumah oleh sosok yang tidak dikenal. Sosok yang tidak dikenal itu pergi menutup pintu. Sosok yang tidak dikenal itu kemudian berdiri di depan tubuh Kyungsoo yang lunglai. Sosok tak dikenal yang telah menarik Kyungsoo keluar dari badai adalah Lee Chaerin.

Nyonya Lee membungkuk dan memeriksa denyut nadi remaja itu. "Terima kasih Tuhan. Kau hanya tidak sadarkan diri setelah terjatuh dari ketinggian yang mengerikan," ujar Chaerin. "Pohon itu pasti tumbangnya tidak seberapa sehingga kau bisa hidup," tambah Chaerin. "Aku melihatmu jatuh dan jantungku hampir berhenti," ujar Chaerin.

Chaerin kemudian melihat pakaian Kyungsoo yang dia pakai. "Hm. Aku selalu berpikir bahwa celana dalam dan kaos kaki berada di balik celanamu, bukan di luar," ujar Chaerin pada dirinya sendiri. "Namun tidak masalah. Agak lucu, sungguh," tambahnya. Chaerin kemudian memperhatikan betapa basahnya Kyungsoo dari hujan.

The ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang