Chapter 26 : Permainan Menunggu

473 16 1
                                    

Jungkook sekarang berada di ruang tunggu. Sudah sekitar satu jam sekarang sejak Irene dibawa pergi untuk transplantasi sumsum tulang. Dia ingat pembicaraan mereka sebelum dia pergi, mengatakan bahwa ini bukan transplantasi biasa dan bahwa ini mungkin bisa membuatnya sangat sakit. "Meskipun kau menculik putraku, aku ingin kau baik-baik saja," ujar Jungkook.

Jungkook bangkit dan mengambil secangkir kopi untuk dirinya sendiri. "Permisi tuan," perawat itu masuk. "Ya. Adakah informasi tentang bagaimana keadaan Irene ?" tanya Jungkook. "Dia masih dalam prosedur, tapi tampaknya dia baik-baik saja sejauh ini," ujar perawat itu. "Baguslah. Terima kasih telah memberitahuku," ujar Jungkook. "Aku akan kembali ketika prosedur selesai," ujar perawat itu dan pergi. "Terima kasih," ujar Jungkook.

Jungkook pergi mengambil tempat duduk dengan secangkir kopi. "Begitu aku tahu Irene akan baik-baik saja, maka aku bisa mengalihkan fokusku pada putraku," ujar Jungkook. "Aku akan membawamu kembali Kyungsoo. Aku berjanji padamu," ujar Jungkook. "Aku akan mendapatkanmu kembali dan aku akan membuat Kai membayar atas apa yang telah dia lakukan padamu," tambah Jungkook.

Kembali di mansion di Kanada Utara, Kai berjalan ke ruang makan di mana Kris sedang menyiapkan makan malam untuk Kai dan Kyungsoo. "Harus kukatakan ini terlihat bagus," ujar Kai. "Terlihat sangat mewah dengan cahaya lilin," tambah Kai. "Baguslah. Aku senang memenuhi ekspetasimu," ujar Kris.

"Jadi kau baik-baik saja dengan situasi di sini dengan adikmu ?" tanya Kai. "Ya, aku baik-baik saja dengan itu," jawab Kris. "Kau baik-baik saja dengan fakta bahwa saudaramu disekap di luar kehendaknya ?" tanya Kai. "Bos, aku tidak punya masalah apa pun," jawab Kris. "Bagus. Senang mengetahuinya," ujar Kai.

"Kris, kurasa sudah waktunya untuk tamu kita. Tidakkah begitu ?" tanya Kai. "Aku akan pergi mengambil Kyungsoo sekarang," jawab Kris. Kris beranjak, tapi sebelum dia benar-benar pergi, dia bertanya pada Kai. "Kau tidak akan pernah menyakiti Kyungsoo, kan ?" tanya Kris. "Tidak, aku tidak akan," jawab Kai. "Kau lihat, aku baik-baik saja dengan itu," jawab Kris dan pergi mengambil Kyungsoo.

Kyungsoo di kamarnya hanya berbaring di ranjang. Kris masuk. "Baiklah bro. Sudah waktunya untuk kejutanmu," ujar Kris. Kyungsoo bangkit dari ranjang. "Kejutan. Kejutan macam apa ?" tanya Kyungsoo. "Kejutan yang membutuhkan penutup mata," jawab Kris. Kyungsoo hanya menatap syal sutra yang dipegang Kris.

"Jadi mengapa kau tidak berbalik seperti anak yang baik," ujar Kris. "Kris," Kyungsoo mulai mengatakan sesuatu, tapi dihentikan oleh saudaranya. "Berbalik saja sekarang," perintah Kris. Setelah ragu-ragu sebentar, Kyungsoo melakukan apa yang diperintahkan dan berbalik. Kris mengikatkan syal sutra ke mata Kyungsoo, menutup mata remaja itu. Kris menuntun saudaranya yang matanya ditutup keluar dari kamar.

Kris sampai ke ruang makan bersama Kyungsoo. Kris menuntun saudaranya ke meja. "Apakah kau siap untuk kejutanmu ?" tanya Kris. Kyungsoo menganggukkan kepalanya. Kris membuka ikatan penutup mata dan memindahkannya dari mata Kyungsoo. "Halo cintaku," ujar Kai. "Ini kejutanmu," tambah Kai.

Yang dilihat Kyungsoo adalah meja dengan cahaya lilin. "Apa maksud semua ini ?" tanya Kyungsoo. "Ini makan malam romantis untuk dua orang," jawab Kai. "Kau boleh pergi," Kai melambai ke Kris. Kris meninggalkan ruangan, meninggalkan si penculik dan tawanannya sendirian. "Silahkan duduk," ujar Kai pada Kyungsoo. Kyungsoo melakukan apa yang diperintahkan padanya dan duduk.

"Aku harap kau suka steak," ujar Kai. "Tentu," balas Kyungsoo. "Kalau begitu, ayo kita makan," ujar Kai sambil mengambil garpu. Kyungsoo mengunyah beberapa gigitan steak. Dia kemudian memakan kentang panggang. "Jadi, bagaimana rasa steak yang dibuat oleh kakakmu ?" tanya Kai. "Baik-baik saja, kurasa," jawab Kyungsoo.

Sekitar lima belas menit kemudian, Kai dan Kyungsoo selesai makan. "Sekarang setelah makan malam selesai, kupikir sudah waktunya untuk berdansa," ujar Kai pada Kyungsoo. "Kau pikir aku akan berdansa denganmu," ujar Kyungsoo. "Bukan berpikir. Tapi tahu," jawab Kai. "Aku tahu kau akan berdansa denganku," tambah Kai.

The ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang