Chapter 24 : Oh Kakak, Oh Kau

459 17 0
                                    

Sekarang sudah jam 9:00 pagi hari ini. Kai berada di ruang kerjanya mengerjakan beberapa dokumen. "Pagi bos," ujar Kris. "Selamat pagi, tuan Jeon," jawab Kai. "Sudahkah kau memeriksa adikmu ?" tanya Kai. "Kyungsoo masih tertidur," jawab Kris. "Mungkin sudah saatnya kau pergi dan melepaskannya dari ranjang," ujar Kai. "Tidakkah menurutmu begitu," tambah Kai. "Kurasa begitu," jawab Kris dan meninggalkan ruang kerja.

"Aku ingin tahu apa urusanmu," tanya Kai. "Mengapa kau ingin sekali membantuku dengan saudaramu ?" tanya Kai pada dirinya sendiri. Kai kemudian mengambil foto itu di mejanya. Foto itu adalah Kyungsoo. "Tapi aku tidak mengeluh. Aku senang sekali karena kau akhirnya berada di rumah," ujar Kai. "Kau akhirnya pulang bersamaku, di mana kau menjadi milikku cintaku," tambah Kai.

Kembali ke atas, Kyungsoo akhirnya bangun. Sekarang benar-benar terjaga, Kyungsoo menguji ikatannya ketika dia menyadari bahwa dia masih terikat di ranjang. "Mmmppphhh," protes Kyungsoo melalui lakbannya. "Oh, hentikan rengekanmu bro," ujar Kris ketika memasuki kamar. "Mmmppphhh," Kyungsoo dengan marah memprotes dari lakbannya pada saudaranya. "Kau tahu Kyungsoo. Seluruh hidupmu kau selalu menjadi perengek," ujar Kris. Kyungsoo hanya memalingkan wajah darinya.

"Tatap aku," Kris memerintahkan saudaranya. Kyungsoo tidak menanggapi. "Tatap aku Sekarang," teriak Kris dengan marah, tapi masih belum ada respon dari Kyungsoo. Sekarang benar-benar marah, Kris membungkuk dan meletakkan tangannya di bawah dagu Kyungsoo dan dengan keras memutar kepala Kyungsoo dengan paksa sehingga mereka saling memandang. "Mmmppphhh," Kyungsoo protes seolah-olah dia telah terluka oleh tindakan seperti itu dari saudaranya.

Kris menegakkan dirinya. "Maaf. Aku tidak bermaksud menyakitimu," ujar Kris. "Ketika aku memberimu perintah, kuharap kau mendengarkan," tambah Kris. "Apakah kau mengerti apa yang kukatakan padamu ?" tanya Kris. Setelah ragu-ragu sebentar, Kyungsoo menganggukkan kepalanya. "Bagus. Senang mendengarnya," beritahu Kris. Kyungsoo hanya menatap Kris, berusaha mencari tahu apa yang terjadi pada saudaranya.

"Sekarang aku akan melepaskan ikatanmu dan melepaskan lakbanmu," ujar Kris. Kris membungkuk dan membuka lakban yang menutupi mulut saudaranya. "Beres. Seharusnya sekarang terasa lebih baik karena mulutmu tidak tersumpal," ujar Kris. "Kau tahu bro, kau memanggilku perengek. Mungkin kau harus berada di posisiku sekali," ujar Kyungsoo. "Kau berbaring di sini terikat dan melihat bagaimana kau menyukainya," tambah Kyungsoo.

Kris berhenti melepaskan ikatan saudaranya. "Kyungsoo, maksudku," Kris mencoba menjelaskan, tapi diinterupsi oleh Kyungsoo. "Tidak. Serius. Apakah kau tahu betapa sakit dan lelahnya aku karena diculik dan menjadi tawanan ?" tanya Kyungsoo. "Hal ini sudah berlangsung lama. Aku hanya ingin itu berhenti. Aku hanya ingin pulang," teriak Kyungsoo. Kris bangkit dari ranjang dan pergi mengambil tisu. Dia kembali dan menyapu air mata saudaranya dari matanya.

"Baiklah. Jika kau ingin menyebutku perengek, sebut saja," ujar Kyungsoo. "Kyungsoo. Kau telah menjadi perengek seumur hidupmu," ujar Kris. "Bahkan sebelum penculikan yang kau alami," tambah Kris. "Aku bukan perengek. Aku tidak pernah mengeluh tentang apa pun," teriak Kyungsoo dengan marah. "Kyungsoo, kau harus berhenti berteriak atau aku akan kembali melakbanmu," ujar Kris. "Baiklah," respon Kyungsoo.

"Kyungsoo. Setiap kali kau meminta sesuatu dan kau tidak mendapatkannya, kau merengek," ujar Kris. "Kau selalu merengek pada ayah," tambah Kris. "Oh dan kukira kau sempurna. Kukira kau tidak pernah merengek," respon Kyungsoo. "Ya. Mungkin aku melakukannya. Tapi bedanya ayah tidak peduli tidak seperti yang dia lakukan padamu," jawab Kris. "Kyungsoo. Kau akan dan selalu menjadi putra favorit ayah," tambah Kris.

"Sebelumnya kau menyebutkan kata balas dendam. Inikah sebabnya kau membantu Kai ?" tanya Kyungsoo. "Karena kau ingin membalas dendam pada ayah dan aku," tambah Kyungsoo. Kris tidak menanggapi ketika dia pergi melihat keluar jendela. "Atau kau membantu Kai karena kau sangat membenciku," tambah Kyungsoo. Kris berbalik dan kembali ke ranjang di mana saudaranya masih terikat.

The ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang