Chapter 18 : Tiada

651 19 0
                                    

Sekarang keheningan terjadi di pabrik gergaji tua di Columbus, Ohio. Sebuah tembakan telah terjadi. Suara jeritan terdengar. "Ya Tuhan, tidak. Tidak," sebuah suara berteriak. Irene berdiri sambil memegangi Kyungsoo, menatap Kai dan Suho yang berjuang merebut pistol itu. Pistol itu jatuh ke tanah, tapi tidak ada yang buru-buru mengambilnya. Insiden yang baru saja terjadi telah membuat semua orang terkejut.

Suho mengangkat tangannya ke wajahnya, tapi menyadari bahwa itu berlumuran darah. Dia melihat ke bawah dan memperhatikan bahwa dia telah tertembak di dada. Suho berbalik dan mulai berjalan ke arah Irene. "Ya Tuhan. Suho," ujar Irene. Setelah beberapa langkah, Suho pingsan dan jatuh ke tanah. "Tidak," teriak Irene dan bergegas ke sisi suaminya, meninggalkan Kyungsoo yang matanya ditutup sendirian.

"Suho, sayang, bicaralah padaku," ujar Irene. Tapi Suho tidak menanggapi. "Suho, bicaralah padaku," Irene, lagi mencoba membuatnya bangun. "Ya Tuhan. Ini tidak mungkin terjadi," teriak Irene. Irene menatap Kai, yang hanya berdiri di sana. "Kau bajingan. Kau menembak suamiku," teriak Irene padanya. "Ini salahmu. Jika kau tidak mencoba mengambil Kyungsoo, tidak ada yang akan terjadi," respon Kai. Irene menatap Suho, yang terbaring di tanah tak bernyawa.

Sementara Irene menghampiri Suho, Kai melihat tawanannya sendirian. Kai mulai berjalan menuju Kyungsoo. "Apa yang terjadi ? Apa yang terjadi ?" tanya Kyungsoo. Kyungsoo mencoba melepas penutup matanya dengan menggunakan bahunya. Dia berhasil dan kainnya jatuh ke tanah. Apa yang dilihat Kyungsoo sekarang membuatnya ngeri. Dia melihat Kai berlari ke arahnya. Sebelum Kyungsoo dapat bergerak, Kai menahannya.

"Tidak. Lepaskan aku," teriak Kyungsoo pada Kai. "Tidak. Kau ikut denganku," teriak Kai. Kyungsoo melawan dengan semua tenaganya. "Berhenti melawanku. Hentikan itu," teriak Kai pada Kyungsoo, tapi remaja itu tidak mau mendengarkan. Kyungsoo terus melawannya. Irene mendengar keributan dan dia meninggalkan sisi Suho untuk mencoba dan membantu Kyungsoo.

Irene menarik Kai. "Lepaskan dia, kau bajingan," teriak Irene pada Kai. Tarikan Irene memaksa Kai melepaskan Kyungsoo, yang melarikan diri. Kai mendorong Irene dan memukul wajahnya. Irene jatuh ke tanah. Kai mengalihkan perhatiannya ke Kyungsoo. "Ayo kembali kesini," teriak Kai pada Kyungsoo. Kyungsoo berlari melewati gergaji-gergaji itu dengan tangannya yang masih terikat di belakang.

Sayangnya kecepatan Kyungsoo bukan tandingan Kai karena dia dijatuhkan ke tanah. "Lepaskan aku," teriak Kyungsoo. Kai membuat Kyungsoo berdiri. Kyungsoo tidak menyiakan waktu untuk menendang Kai, tapi Kai tidak akan melepaskannya. "Ya ampun. Aku tidak ingat kau menjadi seagresif ini," ujar Kai. Kyungsoo lalu menyiku Kai di perut dan dia segera pergi.

Kai lagi mengejar Kyungsoo dan menangkapnya. Kai kembali meraih Kyungsoo dan menahan dirinya. Kyungsoo terus berjuang melawannya. "Tinggalkan aku sendiri," teriak Kyungsoo. "Tidak akan. Kau milikku," ucap Kai sambil meraih sesuatu di saku belakangnya. Tiba-tiba, sebuah kain putih yang basah membekap mulut Kyungsoo. "Mmmppphhh," Kyungsoo mencoba melawan biusnya, tapi tidak ada gunanya. Sekitar sepuluh detik kemudian, Kyungsoo pingsan karena dibius.

"Maaf aku harus membiusmu cintaku, tapi kau sudah menjadi sangat agresif," ujar Kai pada Kyungsoo, yang tubuhnya melemas sambil berdiri dan bersandar pada Kai. Dengan hati-hati Kai membalikkan Kyungsoo dan menggendong remaja itu. Kai menggotong Kyungsoo di bahunya seolah dia sekarung beras. Kai berjalan menuju mobil van.

Kai membuka pintu samping dan dengan lembut meletakkan Kyungsoo. Kai mengambil seutas tali dan menggunakannya untuk mengikat kaki Kyungsoo. Kai kemudian melihat lakban yang masih menempel di sebagian pipi anak itu. Dia meraih lakban itu dan menempelkannya kembali ke mulut Kyungsoo. Kai kemudian meraih kaki Kyungsoo dan mengayunkannya sehingga tubuh Kyungsoo sepenuhnya berada di dalam mobil van. Kai menutup pintu dan masuk ke kursi pengemudi. Kai pun pergi.

The ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang