Sekarang sudah jam 9:00 malam ketika Kai akhirnya mencapai tujuannya dengan tawanannya. "Coba tebak Kyungsoo. Kita akhirnya di sini," ujar Kai. "Kita akhirnya pulang," tambah si penculik. "Mmmppphhh," Kyungsoo mencoba menjawab melalui lakbannya. Kai mengemudi ke jalan masuk dan menuju garasi. Ketika masuk, pintu garasi tertutup. "Saatnya membawamu masuk," ujar Kai sambil keluar dari kursi pengemudi.
Kai membuka pintu belakang mobil. "Kau tahu, sungguh baik bagi pengemudi truk itu untuk mengizinkan kita menggunakan kendaraannya," ujar Kai pada Kyungsoo yang diikat. "Mmmppphhh," lagi Kyungsoo mencoba memprotes melalui lakbannya. Kai melepaskan ikatan kaki Kyungsoo dan membantu anak itu keluar dari mobil. "Yah Kyungsoo, apakah kau siap untuk melihat rumah barumu ?" tanya Kai. Kyungsoo hanya menatap Kai karena dia telah memutuskan untuk tidak menanggapi penculiknya.
Kai meraih lengan remaja itu dan menuju pintu. Pintu kemudian dibuka oleh orang lain dari dalam rumah. Kai mengantar Kyungsoo ke area dapur rumah dan pintu kemudian ditutup oleh orang misterius itu. "Kyungsoo, aku ingin kau bertemu dengan butler yang aku sewa untuk menjaga tempat ini dan juga untuk membantumu," ujar Kai ketika dia membalikkan Kyungsoo. Mata Kyungsoo membesar sambil terkejut pada siapa yang dia lihat.
Orang yang dilihat Kyungsoo tidak lain adalah saudaranya sendiri, Jeon Kris. "Halo sobat," ujar Kris pada Kyungsoo. Setelah Kris melihat apa yang dikenakan Kyungsoo, dia pergi menuju Kyungsoo dan memeluk adiknya. "Mmmppphhh," Kyungsoo lagi mencoba untuk berbicara melalui lakbannya. "Kau tahu bro, kau benar-benar ingin menjadi Superhero," ujar Kris. Kyungsoo hanya menggelengkan kepalanya.
"Kai. Apa menurutmu mungkin kita bisa melepas lakban adikku ?" tanya Kris. "Ya. Aku tidak melihat kenapa tidak bisa," ujar Kai sambil berjalan mendekati tawanannya. "Dengar Kyungsoo. Aku akan melepas lakbanmu, tapi jangan repot-repot berteriak minta tolong. Tidak ada yang akan mendengarmu. Apakah kau mengerti ?" tanya Kai. Kyungsoo menganggukkan kepalanya dan lakban Kyungsoo dilepas.
"Kau. Kau terlibat dalam penculikanku ?" tanya Kyungsoo. "Ya bro. Sepertinya memang," jawab Kris. "Kenapa ? Mengapa kau melakukan ini pada saudaramu sendiri ?" tanya Kyungsoo. "Apakah kau percaya aku melakukannya demi uang ? Kai menawariku gaji yang sangat bagus," ujar Kris. "Tidak, aku tidak akan mempercayaimu bro," jawab Kyungsoo. "Kalau begitu, kau benar untuk tidak mempercayaiku, karena aku punya alasan sendiri untuk ingin melihatmu diculik," balas Kris. Kyungsoo tertegun.
"Kau tahu. Ada banyak waktu untukmu untuk reuni," ujar Kai. "Kyungsoo. Sudah waktunya bagimu untuk mandi dan berganti kostum Superboy yang bersih dan segar," ujar Kai. Kai pergi meraih Kyungsoo di lengan, tapi dihentikan oleh Kris. "Hei Kai, bisakah aku mengajak adikku ke kamar mandi dan menggantinya ke kostum Superboynya ?" tanya Kris. "Tentu, mengapa tidak," ujar Kai sambil menyerahkan Kyungsoo ke Kris.
Kyungsoo sekarang berada di cengkeraman kakaknya, Kris. Kris membawa remaja yang diculik itu ke atas dan berhenti tepat di luar kamar mandi. "Kris, tolong jangan lakukan ini padaku. Tolong bantu aku melarikan diri dari physco itu," ujar Kyungsoo. "Maaf bro, tapi aku tidak bisa melakukan itu. Aku tidak akan melakukannya," jawab Kris. "Bagaimana kau bisa membantu orang yang membunuh ibumu dan menculik adikmu ?" tanya Kyungsoo. "Katakan padaku. Katakan sekarang karena aku tidak mengerti," teriak Kyungsoo. Kris mengabaikan adiknya.
"Dengar bro. Kau harus pergi ke kamar mandi dan mandi. Setelah selesai, ada jubah mandi yang digantung di pintu yang bisa kau pakai," ujar Kris. Kyungsoo hanya menatap Kris, tidak tahu siapa dia lagi. Kris kemudian mengeluarkan pistol dan aksi itu mengejutkan Kyungsoo. "Lakukan apa yang kukatakan atau aku akan lakukan itu untukmu," teriak Kris sekarang karena dia marah. Melihat dia tidak punya pilihan, Kyungsoo mengikuti perintah Kris dan pergi ke kamar mandi.
Sekitar dua puluh menit kemudian, Kyungsoo selesai mandi dan keluar dari kamar mandi memakai jubah mandi. "Anak baik. Itu tidak terlalu sulit, bukan?" tanya Kris. "Kris, kumohon," ujar Kyungsoo. "Oh, hentikan rengekanmu. Kau tahu bro, yang kau lakukan hanyalah merengek dan aku bosan," ujar Kris. "Sekarang, masuklah ke kamar dan ganti dengan pakaianmu yang seksi," Kris mengeluarkan perintah lain. Kyungsoo melakukan apa yang diperintahkan padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Obsession
FanficIni adalah fase selanjutnya dalam kehidupan Kyungsoo. Kyungsoo seperti yang kalian tahu memiliki tahun yang sulit. Dia diculik oleh orang yang dia pikir adalah sahabatnya, Kai. Kyungsoo kemudian terkejut mengetahui bahwa ibunya sendiri yang merencan...