Chapter 13 : Menetap

683 18 0
                                    

Jam telah menunjukkan tengah malam di rumah Suho dan Kim Irene. Kyungsoo, yang masih terikat dan disumpal, telah tertidur. Remaja yang ditawan sebenarnya sedang tidur nyenyak ketika dia terbangun oleh tangan yang menggoyangkan bahunya. Kyungsoo membalikkan punggungnya dan saat bola matanya membesar, sebuah tangan diletakkan di atas mulutnya yang dilakban.

"Sshh. Tidak apa-apa. Ini aku nak. Ini ayahmu," ujar Jungkook. Jungkook menarik lakban yang menutupi mulut putranya, membuangnya ke sembarang arah. "Ayah. Ayah, apakah ini benar-benar kau ?" tanya Kyungsoo. "Ya. Ini aku, nak. Sudah berakhir. Kau aman sekarang," jawab Jungkook sambil meraih putranya dan menariknya. Jungkook kemudian memeluk putranya untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama.

Saat itu, Kyungsoo berbalik dan melihat ke ranjang. Ranjangnya kosong. "Di mana keluarga Kim ?" tanya Kyungsoo. "Mereka berdua menuju penjara. Polisi datang dan menangkap mereka," jawab Jungkook. "Aku tidak mengerti. Bagaimana kau menemukanku ?" tanya Kyungsoo. "Aku baru ingat percakapan yang aku lakukan dengan Irene di Mesa ketika dia memberitahuku tentang penculikanmu," jawab Jungkook.

"Dia memberitahuku bahwa dia tidak punya rencana menculikmu lagi. Aku memutuskan untuk mengikuti firasatku bahwa dia menangkapmu dan, yah, di sinilah aku," ujar Jungkook. "Terima kasih ayah telah menyelamatkanku," ujar Kyungsoo. "Oh nak. Kau tahu tidak perlu berterima kasih. Aku mencintaimu nak. Aku berjanji padamu bahwa penculikan yang kau lalui ini berakhir untuk selamanya," ujar Jungkook.

"Wow. Kurasa aku lupa melepaskan ikatanmu," ujar Jungkook. "Maaf tentang itu," tambah Jungkook. "Tidak apa-apa ayah. Tolong bawa saja aku pulang," balas Kyungsoo. Jungkook melepaskan ikatan tangan Kyungsoo dan kemudian melepaskan ikatan kakinya. "Apakah kau ingin menggunakan sebuah pakaian untuk menutupi kostum Superboymu ?" tanya Jungkook. "Ayah, aku hanya ingin pulang," balas Kyungsoo. Jungkook menuntun Kyungsoo keluar dari ruangan.

Saat itu, Kyungsoo bangun. Dia menoleh dan melihat Suho dan Irene tidur di ranjang. Kyungsoo menyadari bahwa dia pasti bermimpi untuk diselamatkan. Air mata mulai mengalir di pipinya. Dia mencoba untuk mengangkat tangannya untuk menghapus air mata, tapi menyadari bahwa tangannya diikat pada batang yang terpasang pada ventilasi. Kyungsoo mencoba untuk kembali tidur.

Sekarang pagi hari di keluarga Kim. Irene berada di dapur, menyiapkan sarapan ketika Suho masuk. "Pagi yang indah," ujar Suho. Suho dan Irene berciuman di pagi hari. "Apakah Kyungsoo masih tidur ?" tanya Irene. "Dia masih ketika aku meninggalkan kamar," jawab Suho. "Setelah sarapan, aku akan selesai mengecat dan aku akan pergi memilih ranjang," ujar Suho.

"Mendapatkan ranjang di sini akan menjadi bagian yang sulit," ujar Suho. "Apa maksudmu ?" tanya Irene. "Yah, ranjangnya mungkin harus diantarkan," jawab Suho. "Kita tidak bisa membiarkan Kyungsoo memberitahu pengantar kiriman bukan ?" tambah Suho. "Suho, Kyungsoo akan disumpal," ujar Irene. "Ya, aku tahu. Tapi dia masih bisa menemukan cara untuk memperingati mereka," balas Suho.

"Kurasa satu-satunya cara untuk memastikan Kyungsoo tidak memperingatkan mereka adalah dengan membiusnya," ujar Suho. "Astaga, aku benci membius putra kita," ujar Irene. "Ya, aku tahu. Aku juga. Tapi itu satu-satunya cara untuk memastikan pengantar kiriman tidak menemukan putra kita," ujar Suho. "Kurasa. Kita sudah sejauh ini untuk mendapatkan putra kita. Kita tidak bisa menghancurkannya sekarang," jawab Irene.

Irene telah selesai membuat pancake. "Sayang, maukah kau menyiapkan meja dan meletakkan pancake di atas meja. Aku akan pergi mengambil putra kita," ujar Irene. "Tentu sayang," jawab Suho. Irene meninggalkan dapur dan menuju ke kamar tempat Kyungsoo ditahan. Irene masuk dan melihat Kyungsoo bangun. "Selamat pagi nak," ujar Irene sambil berjalan mendekatinya.

"Baiklah Kyungsoo. Saatnya sarapan. Kau tahu aturannya kan ?" tanya Irene. Kyungsoo hanya menganggukkan kepalanya. Irene membuka ikatan tangan Kyungsoo dan kemudian melepaskan kaki Kyungsoo. Dia membantu remaja itu berdiri. Irene kemudian melepas lakban yang menutupi mulut Kyungsoo dan melemparnya ke sembarang arah. Dia kemudian menuntun anak itu keluar dari kamar dan pergi ke dapur.

The ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang