Chapter 20 : Mimpi Buruk Berlanjut

604 19 0
                                    

Saat Kyungsoo duduk di belakang mobil polisi, dia melihat petugas itu berhenti di depan rumahnya. Kyungsoo kemudian melihat sesuatu yang belum pernah dilihatnya dalam waktu lama yaitu ayahnya keluar dari pintu depan. Petugas itu keluar dari mobil dan pergi membuka pintu belakang untuk Kyungsoo. Kyungsoo keluar dan mulai berlari ke arah ayahnya.

Kyungsoo hanya beberapa inci jauhnya untuk meraih lengan Jungkook ketika tiba-tiba, sesuatu mengguncangnya. Mata Kyungsoo terbuka dan yang dilihatnya sekarang adalah Kai. "Waktunya bangun. Kita harus pergi," beritahu Kai pada tawanannya. Kyungsoo kecewa menyadari itu hanya mimpi dan dia masihlah tawanan Kai.

"Dengan raut wajahmu, sepertinya kau sedang bermimpi," ujar Kai sambil menarik lakban Kyungsoo. "Iya. Aku akhirnya diselamatkan. Sementara kau akan masuk penjara, aku akan pulang ke rumah kepada ayahku," ujar Kyungsoo. Kai tertawa. "Yah, maaf untuk memberitahumu ini cintaku, tapi itu tidak akan pernah terjadi," beritahu Kai pada Kyungsoo. "Kau milikku selamanya dan tidak akan ada yang menemukanmu. Tidak akan," tambah Kai.

Kyungsoo hanya menatap Kai. Kyungsoo tidak tahu harus berkata apa. "Kurasa aku lebih baik melepaskanmu supaya kita bisa pergi," ujar Kai. "Sebelum kita pergi, bisakah aku menggunakan kamar mandi ?" tanya Kyungsoo. "Jadi kau bisa mencari kesempatan ?" tanya Kai. "Tidak. Karena aku harus pergi," balas Kyungsoo. "Baik. Tapi jangan macam-macam atau kau akan hidup untuk menyesalinya," ujar Kai.

Kai membuka ikatan tali dari ranjang yang mengikat anak itu. Kai kemudian melepaskan ikatan tangan dan kaki Kyungsoo. Kai membantu Kyungsoo keluar dari ranjang. "Jangan terlalu lama. Kita harus pergi," beritahu Kai pada Kyungsoo sambil menunjuk ke kamar mandi. Kyungsoo menuju ke kamar mandi dan menutup pintu. Setelah Kyungsoo melakukan hal itu, Kyungsoo memperhatikan sekeliling untuk melihat apakah ada sesuatu yang bisa dia gunakan untuk mencoba melarikan diri. Tidak ada apa-apa. Kyungsoo tidak berdaya.

Kai mengetuk pintu. "Ayo, ayo," ujar Kai. Kyungsoo membuka pintu dan Kai meraih lengannya dan menariknya keluar dari kamar mandi. "Mengapa kau begitu kasar denganku ?" tanya Kyungsoo. "Karena kau melarikan diri sebelumnya. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi lagi," jawab Kai. Kai menyeret Kyungsoo ke ranjang di mana Kai mengambil seutas tali.

Kai bersiap untuk mengikat Kyungsoo. Saat itu, ada ketukan di pintu. "Siapa pun di dalam. Saatnya membersihkan kamar," ujar wanita pembersih itu. Sebelum Kyungsoo dapat menjawab, Kai menutup mulut Kyungsoo dengan tangan. "Tutup mulutmu. Apakah kau mendengarku," ujar Kai. Kyungsoo menganggukkan kepalanya. Lalu, ada ketukan lagi di pintu. "Ada orang di sana ?" tanya wanita pembersih itu.

Dengan tangannya masih membekap mulut Kyungsoo, Kai menyeret remaja itu ke pintu. Kai membuka pintu dengan sedikit celah di mana wanita pembersih hanya bisa melihatnya. "Kamar ini masih ditempati. Tolong beri aku tiga puluh menit lagi," beritahu Kai pada wanita pembersih. "Oh, tidak apa-apa. Maaf mengganggumu," ujar wanita pembersih itu dan pergi. Kai menutup pintu dan melepas bekapan tangannya dari mulut Kyungsoo.

"Dasar wanita tua. Apakah dia tidak melihat mobil van terparkir disana," ujar Kai. "Kai, biarkan saja wanita itu," balas Kyungsoo. "Diam. Tutup mulutmu," teriak Kai pada Kyungsoo dan kemudian menyeretnya ke ranjang dan mendorongnya hingga jatuh. "Kurasa lebih baik aku mengikatmu di dalam melihat ada mobil diluar. Ini akan lebih cepat," ujar Kai.

Kai meraih lengan Kyungsoo dan menariknya ke belakang. Dia menggunakan seutas tali dan mengikat tangan anak itu. Kai kemudian membalikkan Kyungsoo di mana anak itu sekarang berbaring telentang. "Ouch. Beginikah caramu memperlakukan orang yang kau cintai ?" tanya Kyungsoo. Kai berhenti sebentar dan hanya menatap tawanannya. "Maaf. Aku minta maaf. Aku tidak bermaksud sekasar itu denganmu," beritahu Kai pada Kyungsoo.

Kai kemudian mengambil seutas tali dan mengikat kaki Kyungsoo. Kai kemudian membantu Kyungsoo ke posisi duduk di tepi ranjang. "Baiklah Kyungsoo, maaf aku melakukan ini, tapi lakban itu perlu kembali," beritahu Kai pada tawanannya. Kyungsoo hanya menutup matanya seolah-olah dia dibohongi. Kai mengambil lakban dan menempelkannya kembali ke mulut Kyungsoo. "Beres. Diikat dan tersumpal dan siap untuk diangkut," ujar Kai.

The ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang