Chapter 17 : Pertukaran

691 20 0
                                    

Kai mengendarai mobil van putihnya ke pintu masuk dan masuk ke garasi. Setelah keluar, dia menatap rumah tempat dia dan orang tuanya tinggal. "Kurasa ini hal yang bagus aku menyimpan kunci cadangan," ujar Kai pada dirinya sendiri. Dia berjalan ke sisi mobil van dan membuka pintu. "Maaf aku harus melakukan ini padamu, tapi kau tiketku untuk mendapatkan kembali Kyungsoo," ujar Kai sambil melihat Irene yang pingsan.

Kai mengambil Irene dan melemparkannya ke atas bahunya. Dia berjalan ke pintu dapur dan membuka kunci pintu dengan kunci cadangannya. Kai membawa Irene ke ruang tamu di mana dia mendudukkannya di sofa. Kai kemudian pergi dan menutup pintu dapur. Kai berjalan kembali ke ruang tamu di mana dia melihat tali yang digunakan untuk mengikat Kyungsoo.

Kai mengambil seutas tali dan mengikat tangan Irene ke belakang. Dia kemudian mengambil seutas tali dan mengikat kaki Irene. Kai kemudian melihat gulungan lakban. Dia merobek selembar lakban dan menempelkannya di mulut Irene. "Kau tentunya akan pingsan sebentar, jadi kupikir ini saat yang tepat untuk beristirahat," ujar Kai sambil duduk di kursi malas untuk mengistirahatkan matanya.

Sekarang pagi hari di rumah keluarga Kim. Suho masih pingsan di lantai dari biusnya. Kyungsoo juga pingsan di ranjang dari biusnya. Suho akhirnya mulai sadar. Dia berhasil berdiri. "Rasa tidak enak apa yang ada di mulutku," Suho bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Suho berpikir sejenak dan menyadari bahwa dia dibius.

Suho menatap Kyungsoo yang masih pingsan dari kloroform. Dia berjalan ke Kyungsoo dan mencoba membangunkannya, tapi tidak berhasil. Suho menarik lakban yang menutupi mulut Kyungsoo. Dia membungkuk dan mencium bau obat yang digunakan untuk membiusnya. Dia menyadari bahwa Kyungsoo dibius. Dia tidak tahu kenapa ? Suho menempelkan lakban itu kembali ke mulut Kyungsoo dan meninggalkan kamar.

Suho menuju ke kamarnya mencari Irene, tapi dia tidak disana. Dia kemudian menuju ke ruang tamu, tapi sekali lagi dia tidak ada di tempat yang terlihat. Dia melihat keluar jendela dan memperhatikan mobilnya masih diparkir di jalan masuk. Suho pergi ke luar untuk melihat apakah Irene ada di luar, tapi sekali lagi, dia tidak ada di mana pun. Suho mulai khawatir. "Irene. Di mana kau ?" tanyanya pada diri sendiri.

Kembali di rumah Kai, Irene mulai sadar dari biusnya. Setelah satu menit, dia menyadari dia diikat. "Mmmppphhh," hanya itu suara yang bisa Irene keluarkan saat dia menyadari dia dibungkam. Dia mencoba untuk melepaskan diri dari ikatannya, tapi menyadari tidak ada gunanya. Tali itu diikat sangat kencang. "Ya Tuhan. Inilah yang kulakukan pada Kyungsoo," pikirnya untuk dirinya sendiri.

Saat itu, Kai berjalan ke ruang tamu. Irene dan Kai melakukan kontak mata. "Oh bagus, kau akhirnya sadar," ujar Kai. "Aku khawatir aku mungkin telah memberimu banyak kloroform," ujar Kai. "Mmmppphhh," Irene lagi mencoba untuk memprotes. "Jika aku melepas lakbannya, apakah kau janji tidak akan teriak ?" tanya Kai. Irene menganggukkan kepalanya.

Kai melepas lakban dari mulut Irene. "Siapa kau ? Dan mengapa kau menculikku ?" tanya Irene. "Aku Kai," jawab Kai. Irene terkejut. "Kai. Tidak. Kau seharusnya sudah mati," jawab Irene. "Seperti yang kau lihat, aku masih hidup," ujar Kai. "Bagaimana dengan bagian kedua dari pertanyaanku. Mengapa kau menculikku ?" tanya Irene. "Sederhana. Karena aku menginginkan Kyungsoo," jawab Kai.

"Kyungsoo. Tidak. Jauhi dia," ujar Irene dengan marah. "Maaf sayangku, tapi Kyungsoo milikku," jawab Kai. "Tidakkah apa yang kau lakukan sudah cukup bagi Kyungsoo ?" tanya Irene. "Oh, maksudmu seperti yang kau lakukan saat kau dan suamimu menculiknya," jawab Kai. "Itu tidak sama," ujar Irene. "Tentu saja sama. Penculikan adalah penculikan," tambah Kai.

"Dengar kau jahanam. Aku dan suamiku bisa merawat Kyungsoo dengan lebih baik daripada dirimu. Kyungsoo akan tinggal bersama kami," ujar Irene. "Yah sayang, disitulah kau salah," ujar Kai. "Aku bisa merawat Kyungsoo dengan baik dan itulah yang ingin kulakukan," ujar Kai. "Kenapa kau begitu terobsesi dengan Kyungsoo ?" tanya Irene. "Aku mencintai Kyungsoo. Aku mencintainya dengan sepenuh hati," ujar Kai. Irene bisa melihat sekilas betapa sakit jiwanya Kai.

The ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang