Chapter 19 : Penahanan Rumah

677 17 3
                                    

Sekarang sudah larut karena sudah mendekati jam 10 malam. Kai mulai lelah karena terus mengemudi. Kai memutuskan untuk mengambil resiko dan berhenti di sebuah motel. "Kurasa aku akan berhenti di sini malam ini. Aku perlu istirahat. Kami masih memiliki perjalanan panjang," ujar Kai. Kai memarkir mobil van dan menyamar sehingga tidak ada yang akan mengenalinya.

Sebelum dia keluar, dia memeriksa tawanannya. Kyungsoo masih pingsan dari biusnya. "Teruslah istirahat cintaku. Aku akan kembali dalam beberapa menit," ujar Kai dan keluar dari mobil van. Kai berjalan ke meja resepsionis. "Ada yang bisa saya bantu ?" ujar resepsionis. "Aku butuh kamar," jawab Kai. "Oke. Satu atau dua ranjang ?" tanya resepsionis itu. "Dua saja," jawab Kai.

"Ya. Aku punya kamar. Hanya berjarak 5 pintu," ujar resepsionis itu. "Mungkinkah kau memiliki kamar di belakang ?" tanya Kai. "Tidak bermaksud apa-apa, tapi aku dan cintaku hanya ingin sendirian sebisa mungkin," tambah Kai. "Tentu. Aku bisa mengerti itu," jawab resepsionis itu. "Sebenarnya, seluruh bagian belakang kosong. Aku akan menempatkan kalian dua sejoli di kamar 20," ujar resepsionis itu.

Setelah semua urusan selesai, Kai menyerahkan uang pada resepsionis yang diperlukan untuk mendapatkan kamar. "Terima kasih tuan dan ini kunci kamar 20," ujar resepsionis itu sambil memberikan Kai sebuah set kunci. "Terima kasih," ujar Kai dan meninggalkan meja resepsionis. Kai kembali ke mobil van dan memeriksa tawanannya lagi. Kai melihat Kyungsoo mulai bergerak, kelihatannya Kyungsoo sudah hampir bangun.

"Sepertinya kau sudah hampir bangun," ujar Kai. "Lebih baik aku cepat supaya aku bisa masuk dan mengikatmu sebelum kau terbangun," ujar Kai pada Kyungsoo yang dibius. Kai mulai naik ke mobil van dan menuju sisi belakang motel. Dia memarkir mobil van itu sehingga pintu samping mobil sejajar dengan pintu menuju kamar.

Kai keluar dari mobil van dan pergi membuka pintu menuju kamar tempat dia dan tawanannya akan menginap. Kai kemudian pergi membuka pintu samping mobil. Kai meraih kaki Kyungsoo dan mengayunkannya agar kakinya menggantung keluar dari mobil van. Kai kemudian meraih lengan Kyungsoo dan menarik anak itu ke posisi duduk. Kai kemudian dapat bergerak lebih mudah untuk membopong Kyungsoo ke atas bahunya.

Kai membawa Kyungsoo ke kamar motel dimana dia pergi meletakkan Kyungsoo di ranjang. Kai dengan cepat pergi menuju mobil van untuk mengambil tali lagi dan kembali ke kamar dan menutup pintu. Kai menyadari bahwa ranjang itu tidak memiliki sandaran tempat dimana kau bisa mengikat tangan seseorang disitu, jadi dia perlu menemukan metode berbeda untuk mengikat Kyungsoo.

"Bagaimana aku bisa mengikatmu dan membuatmu senyaman mungkin dalam waktu bersamaan ?" tanya Kai. Kai mendapat ide. Kai pergi menuju Kyungsoo dan melepaskan ikatan tangannya dari belakang punggungnya. Kai kemudian mengikat kembali tangan Kyungsoo ke depan dengan seutas tali yang sama. Kai memposisikan Kyungsoo di ranjang dengan kepalanya diletakkan di atas bantal.

"Mmph," Kyungsoo merintih dengan suara kecil saat dia semakin dekat dengan kesadaran. Kai pergi mengambil seutas tali panjang dan mengikat satu ujungnya ke sisi samping ranjang. Dia melemparkan tali ke perut Kyungsoo dan mengikat ujung lainnya ke sisi lain ranjang. Kai mengambil seutas tali panjang lainnya dan mengulangi prosesnya. Kali ini talinya diikat ke kaki Kyungsoo.

Kai sekarang selesai mengikat Kyungsoo dan sekitar satu menit kemudian, Kyungsoo akhirnya mulai sadar. Kyungsoo melihat sekeliling ruangan dan kemudian menyadari dia diikat ke ranjang. "Mmmppphhh," teriak Kyungsoo di balik lakbannya. Kyungsoo kemudian melihat Kai. "Mmmppphhh, Mmmppphhh," Kyungsoo lagi-lagi berteriak di balik lakbannya.

"Oh, rasanya senang sekali mendapatkanmu kembali cintaku," ujar Kai. Kyungsoo hanya menatap Kai. "Jika aku melepas lakbanmu, apakah kau janji untuk tidak teriak ?" tanya Kai. Kyungsoo menganggukkan kepalanya. Kai menarik lakban di mulut Kyungsoo ke samping sehingga sebagian lakbannya sekarang berada di pipi Kyungsoo. "Aku pasti mengalami mimpi buruk," ujar Kyungsoo. "Tidak. Kau tidak mengalami mimpi buruk. Aku disini," jawab Kai.

The ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang