Chapter 33 : Masa Depan

429 14 1
                                    

Kyungsoo terbangun dari mimpi buruk dan sekarang melihat Kim Irene berdiri di ambang pintu kamarnya memegang kain putih. "Apa yang kau lakukan ? Kenapa kau di sini ?" tanya Kyungsoo yang ketakutan ketika dia dengan cepat merangkak keluar dari ranjang. "Tidak. Jangan takut nak. Aku hanya ingin bicara denganmu," ujar Irene. "Pembohong. Kau di sini untuk menculikku," ujar Kyungsoo. "Tidak. Aku di sini bukan untuk membawamu," respon Irene.

"Kau di sini untuk menculikku. Kalau tidak, kau tidak akan memegang kain putih yang mungkin mengandung kloroform," ujar Kyungsoo. "Kain apa. Aku tidak punya kain," jawab Irene. Kyungsoo menatap tangan Irene dan mendapati tangannya kosong. Tampaknya Irene tidak memegang kain putih di tangannya. "Kau pasti memasukkannya ke dalam sakumu," balas Kyungsoo. Irene merogoh sakunya ke dalam, menunjukkan Kyungsoo bahwa sakunya kosong.

Kyungsoo mengucek matanya. "Mataku pasti sedang mempermainkanku," ujar Kyungsoo. "Mengapa kau mengira aku memiliki kain putih di tanganku ?" tanya Irene. "Aku baru saja terbangun dari mimpi buruk di mana kau datang ke sini dan membiusku," balas Kyungsoo. "Kau sedang dalam proses menculikku," tambah Kyungsoo. "Aku bangun dan menyadari itu adalah mimpi buruk dan kemudian aku melihatmu. Kupikir aku melihat kain putih di tanganmu," tambah Kyungsoo.

"Aku benar-benar minta maaf. Ini salahku kau mengalami mimpi buruk itu," ujar Irene. Kyungsoo menatapnya. "Kenapa kau di sini ? Kenapa ?" Kyungsoo bertanya lagi padanya. " Aku hanya ingin berbicara denganmu," jawab Irene. "Yah, aku tidak ingin berbicara denganmu," jawab Kyungsoo. "Kau tidak harus. Bisakah kau mendengarkan apa yang harus kukatakan ?" tanya Irene. Kyungsoo berdiri disana dan akhirnya setuju untuk mendengarkan apa yang akan dikatakan Irene. Kyungsoo mengundang Irene ke kamarnya.

"Aku tahu kau akan merasa ini sulit untuk dipercaya, tapi aku hanya ingin mengatakan betapa aku menyesal atas apa yang telah kulakukan padamu," ujar Irene. "Kau benar. Aku tidak mempercayaimu," balas Kyungsoo. "Sejauh yang kutahu, ini hanya tipuan dan kau berencana untuk merebutku lagi," tambah Kyungsoo. "Aku dapat meyakinkanmu, aku di sini bukan untuk membawamu pergi," ujar Irene. "Kyungsoo, aku benar-benar minta maaf karena menculikmu dan menjauhkanmu dari ayahmu," ujar Irene.

Kyungsoo duduk di ranjang. "Jadi kau berpikir dengan meminta maaf akan membuatnya baik-baik saja ?" tanya Kyungsoo. "Tidak. Aku tahu ini tidak membuatnya baik-baik saja. Aku hanya perlu melakukannya," jawab Irene. "Kyungsoo. Aku benar-benar minta maaf atas apa yang telah kulakukan padamu. Sungguh," ujar Irene sambil mulai menangis. Kyungsoo juga sekarang meneteskan air mata.

"Nak, aku merasa sangat sedih atas apa yang telah kulakukan dan aku tahu kau tidak akan pernah bisa memaafkanku atas apa yang telah kulakukan," ujar Irene. "Aku bahkan tidak bisa memaafkan diriku sendiri," tambah Irene. Kyungsoo duduk disana tidak mengatakan apa-apa selama satu menit. Dia kemudian berbicara. "Aku hanya tidak mengerti bagaimana kau bisa melakukan itu padaku," ujar Kyungsoo. "Aku tahu kau bilang kau menginginkanku sebagai anakmu, tapi aku tidak mengerti mengapa," tambah Kyungsoo.

"Kau tahu, aku sama sekali tidak mengerti bagaimana aku bisa melakukan itu pada anak yang luar biasa sepertimu," ujar Irene. "Aku tahu aku bersedih atas keguguranku, tapi itu masih bukan alasan. Aku tahu," tambah Irene. "Jadi sekali lagi nak, aku hanya ingin mengatakan betapa menyesalnya aku," ujar Irene. "Kyungsoo. Aku benar-benar minta maaf. Suatu hari, aku harap kau bisa percaya itu," ujar Irene sambil meninggalkan kamar.

Kyungsoo menghentikannya. "Nyonya," panggil Kyungsoo. Irene berhenti dan berbalik. "Aku hanya ingin mengatakan betapa aku minta maaf atas caraku berbicara denganmu," ujar Kyungsoo. "Sangat kejam mengatakan betapa senangnya aku bahwa kau kehilangan bayimu. Aku minta maaf atas apa yang kukatakan. Sungguh," tambah Kyungsoo. Irene mendapat senyum di wajahnya. "Aku terima," ujar Irene dan kembali ke bawah. Kyungsoo memiliki air mata mengalir di pipinya.

The ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang