Chapter 32 : Tidak, Jangan Dia

419 15 0
                                    

Sekarang hari baru di Mesa, Arizona di rumah tangga Jeon. Jungkook sudah selesai sarapan. Dia makan sendirian karena dia tidak ingin membangunkan Kyungsoo. Jungkook merasa bahwa Kyungsoo perlu istirahat setelah cobaan yang dialami putranya. Jungkook kemudian teringat kembali ke perawat yang memberitahu dia tentang menghubungi bantuan untuk Kyungsoo atau Kyungsoo kemungkinan besar akan mengalami masalah seiring berjalannya waktu.

Jungkook menelepon dan menghubungi seorang psikiater. Jungkook menjelaskan situasinya pada psikiater. Janji temu sudah diatur. Setelah Jungkook berterima kasih pada psikiaternya, dia mengucapkan sampai jumpa dan menutup telepon. "Beres, semua sudah diurus," ujar Jungkook. Jungkook melihat arlojinya. "Kurasa aku akan pergi memeriksa putraku," ujar Jungkook sambil menuju ke atas.

Jungkook sampai ke kamar Kyungsoo dan diam-diam berjalan ke kamarnya. Jungkook terkejut mendapati ranjangnya kosong. "Kyungsoo," seru Jungkook. Jungkook kemudian berjalan menyusuri lorong dan memeriksa kamar mandi. "Tidak ada apa-apa di sini," ujar Jungkook. "Aku tidak melihat Kyungsoo turun, kurasa," tambah Jungkook. Jungkook kembali ke bawah untuk mencari putranya.

Jungkook memeriksa dapur dan kamar mandi. Sekali lagi, Kyungsoo tidak terlihat. Jungkook memeriksa ruang tamu, tapi ternyata kosong. Jungkook memeriksa seluruh rumah, tapi dia tidak dapat menemukan Kyungsoo di mana pun. Jungkook berjalan kembali ke dapur saat dia mulai khawatir. "Ya Tuhan. Tidak lagi. Di mana kau nak ?" Jungkook bertanya pada dirinya sendiri. "Kau dimana ?" tanya Jungkook lagi.

Jungkook kemudian melihat ke atas melalui jendela dan melihat putranya duduk di sebelah nisan ibunya. Jungkook meninggalkan dapur dan pergi ke sisi putranya. "Nak, kau baik-baik saja ?" tanya Jungkook. Kyungsoo menatap ayahnya. "Kurasa begitu," tambah Kyungsoo. "Kau membuatku khawatir. Aku tidak dapat menemukanmu di rumah," ujar Jungkook. "Maaf. Aku tidak bermaksud menakutimu," jawab Kyungsoo.

"Aku hanya tidak bisa tidur," ujar Kyungsoo. "Apakah kau memiliki mimpi buruk ?" tanya Jungkook. "Ya. Kai ada di sini, ayah. Dia di sini untuk menculikku lagi," teriak Kyungsoo. Jungkook membungkuk dan memeluk putranya. "Tidak apa-apa nak. Kau tidak perlu khawatir tentang Kai lagi," ujar Jungkook. "Aku tahu dia sudah mati, tapi itu terasa begitu nyata," jawab Kyungsoo. Jungkook terus memeluk putranya yang sedang menangis.

"Jadi setelah mimpi buruk, aku baru bangun dan keluar ke sini supaya aku bisa dekat dengan ibu," ujar Kyungsoo. "Kau pasti sudah berada di sini untuk sementara waktu," jawab Jungkook. "Kurasa begitu," jawab Kyungsoo. "Nak. Aku perhatikan kau masih memakai kostum superboymu," ujar Jungkook. Kyungsoo melihat ke bawah. "Kurasa begitu. Aku pasti langsung tertidur ketika aku tidur di ranjang semalam," jawab Kyungsoo. "Kurasa aku hanya lupa melepasnya," tambah Kyungsoo.

"Ini akan baik-baik saja nak. Aku janji. Kau akan melewati ini," ujar Jungkook. Kyungsoo hanya menatap ayahnya dengan ekspresi sedih di wajahnya. "Aku hanya berharap aku bisa menghilangkan rasa sakitmu," ujar Jungkook. "Tidak apa-apa ayah. Aku akan menemukan cara untuk melewati ini," ujar Kyungsoo. "Nak. Aku sangat menyayangimu," ujar Jungkook. "Aku juga menyayangimu ayah," balas Kyungsoo. Sang ayah dan anak berbagi pelukan lainnya.

Kyungsoo sekarang menarik diri dari pelukannya untuk mengajukan pertanyaan pada ayahnya. "Ayah, aku tidak mengerti. Kenapa obsesinya ?" tanya Kyungsoo. "Apa maksudmu nak ?" tanya Jungkook. "Obsesi aku diculik sepanjang waktu," jawab Kyungsoo. "Maksudku, mengapa mereka semua orang yang terobsesi menculikku ?" tanya Kyungsoo. Kyungsoo mulai menangis lagi dan Jungkook mencoba menghibur putranya.

Jungkook menyuruh Kyungsoo untuk menatapnya sehingga dia dapat mencoba dan menjawab pertanyaannya. "Dengar nak, aku tidak akan menyebutnya obsesi, selain Kai. Kai sudah pasti terobsesi denganmu," ujar Jungkook. "Aku akan menyebutnya untaian yang benar-benar sial," tambah Jungkook. Kyungsoo menatap Jungkook dengan ekspresi bingung di wajahnya. "Apa maksudmu dengan itu, ayah ?" tanya Kyungsoo.

The ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang