Chapter 31 : Berjalan Terus

309 13 0
                                    

Semua unit darurat sekarang ada di rumah Lee Chaerin. Kyungsoo berada di luar dan duduk di tangga ambulans. Jungkook datang dan bergabung dengannya. "Bagaimana perasaanmu nak ?" tanya Jungkook. "Baik, kurasa," jawab Kyungsoo. "Ayah, apakah ini sudah berakhir ? Apakah ini benar-benar berakhir ?" tanya Kyungsoo. "Iya nak. Ini sudah berakhir. Kau aman sekarang," jawab Jungkook. "Bagaimana kabar Kris ?" tanya Kyungsoo. "Dia kehilangan banyak darah. Para medis menyiapkan dia untuk diangkut," respon Jungkook.

"Halo. Namaku detektif Jackson," detektif itu datang dan memperkenalkan dirinya. "Senang bertemu denganmu detektif Jackson," ujar Jungkook sambil menjabat tangan detektif itu. "Dan kau pasti Kyungsoo," ujar Jackson. "Ya. Itu aku. Bagaimana kau tahu namaku ?" tanya Kyungsoo. "Kau telah menjadi berita kami di Kanada," jawab Jackson. "Aku sangat bersedih tentang semua trauma yang harus kau alami," tambah Jackson.

"Kau tahu, itu kostum luar biasa yang kau pakai," ujar Jackson. Kyungsoo memandang ke arah sang detektif. "Menurutmu itu tidak aneh ?" tanya Kyungsoo. "Tidak juga. Sangat pas malah. Ini menunjukkan bahwa kau benar-benar pahlawan super untuk bertahan hidup dari semua yang telah kau lalui," ujar Jackson. "Yah, terima kasih sudah mengatakan itu," jawab Kyungsoo. "Tapi aku akan tetap melepasnya pada kesempatan pertama yang kudapatkan," tambah Kyungsoo. Jungkook dan sang detektif tertawa kecil.

Saat itu, Kyungsoo melihat sebuah tubuh dibawa dalam kantong mayat. "Apakah itu Kai ?" tanya Kyungsoo. "Ya, itu memang Kai," jawab detektif Jackson. "Jadi Kai benar-benar mati," ujar Kyungsoo. "Ya, benar. Kau tidak perlu khawatir tentang dia lagi," ujar detektif Jackson. "Dan melihat semua trauma yang dia berikan padamu, itu taruhan bagus bahwa tidak ada tuntutan yang diajukan atas namanya," ujar Jackson. "Ini akan turun sebagai pertahanan diri," tambah Jackson. "Baguslah. Senang mendengarnya," ujar Jungkook.

"Aku yakin bahwa kasus ini akan sangat sulit ketika kita pergi dari sini malam ini," ujar Jackson. Jungkook memeluk putranya sebagai penghibur kebahagiaan. Sekarang, mayat kedua dibawa keluar dalam kantong mayat lain. "Dan itu pasti Lee Chaerin," ujar Jungkook. "Ya, benar. Dia terbunuh seketika saat dia menabrak kepalanya di sudut meja. Dia mematahkan lehernya," balas Jackson.

"Detektif, aku punya pertanyaan untukmu," ujar Kyungsoo. "Tentu. Apa itu nak," respon detektif Jackson. "Dia rupanya memiliki seorang cucu bernama Bobby. Apakah dia membunuhnya ?" tanya Kyungsoo. "Ya, dia melakukannya," jawab Jackson. "Jadi bagaimana dia tidak di penjara ?" tanya Jungkook. "Juri memutuskan bahwa dia tidak stabil pada saat itu," jawab Jackson. "Dia memang sempat ditahan sebentar, tapi kemudian dibebaskan," tambah Jackson.

"Jadi ketika dia melihatku melalui jendela, dia pasti mengira cucunya hidup entah bagaimana, jadi dia memutuskan untuk menculikku," ujar Kyungsoo. "Dia pikir dia punya kesempatan kedua untuk membunuh cucunya. Kurasa aku agak mirip dengannya waktu itu," tambah Kyungsoo. "Yah, harus kukatakan, kau memang mirip dengannya," ujar Jackson. "Menyedihkan sekali bahwa dia benar-benar gila," ujar Kyungsoo.

Akhirnya paramedis mendorong Kris keluar dengan tandu. Jungkook pergi menuju sisinya. "Bertahanlah nak. Bertahanlah di sana," ujar Jungkook. Paramedis mengangkat Kris ke ambulans dan Jungkook menyuruh Kyungsoo masuk juga. Kyungsoo melakukan apa yang diperintahkan padanya. "Apakah kita sudah selesai di sini detektif ?" tanya Jungkook. "Ya. Kupikir sudah," ujar Jackson. Detektif Jackson dan Jungkook berjabat tangan dan kemudian Jungkook masuk ke belakang ambulans. Ambulans pun berangkat.

Selama perjalanan, Kyungsoo merasakan tangan Kris di kakinya. Kyungsoo memandang saudaranya. "Aku menyesal atas apa yang telah kulakukan padamu," Kris mencoba memberitahu saudaranya. "Jangan bicara nak. Simpan saja tenagamu," ujar Jungkook. "Tidak. Aku perlu memberitahu Kyungsoo," ujar Kris. Kyungsoo hanya menatap Kris. "Aku minta maaf. Kuharap kau dapat menemukannya dalam hatimu untuk memaafkanku," Kris mengatakan dengan rasa sakitnya. Kyungsoo meraih tangan Kris. "Tentu saja aku memaafkanmu. Aku memaafkanmu bro," jawab Kyungsoo. Jungkook memiliki senyum di wajahnya.

The ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang