+++

193K 2.9K 75
                                    

-Reynand Pratama (ini gua nyolong di pinterest, gtw dh namanya sapa)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Reynand Pratama
(ini gua nyolong di pinterest, gtw dh namanya sapa)

-Reynand Pratama (ini gua nyolong di pinterest, gtw dh namanya sapa)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Vannia Krisanti
(ini jg nyolong ya, cakep yekan)

{06}




Oiya cerita ini ganti cover gess

+

+

+

Rey pov

05.30

Gue terbangun pas alarm hp gue bunyi dengan suara yang keras. Buru-buru gue cari hp gue dimana, gue lupa. Dan gue temuin diatas meja kerja gue, disamping laptop tepatnya. Wah anjir gue lupa, gue masih telanjang, begitu pun Vannia yang masih tidur tanpa pakaiannya di sofa.

Gue langsung pake pakaian gue. Gue coba bangunin Vannia, dan nahan biar gak tergoda sama tetenya dia itu. Dan akhirnya dia bangun.

Tapi pas dia sadar dia telanjang, vannia langsung tutupin tete sama anunya pake tangan. Buat apa coba, toh gue udah lihat semua 😕

"Nih baju lo, gausah ditutupin juga gue udah liat semua kali Van" kata gue sambil senyum nakal ke dia. Dan muka vannia langsung merah. Dia cepat-cepat pake pakaiannya.

"Tetep aja gue malu" kata dia.

Pas udah pake bajunya yang lengkap, vannia berdiri. "Gue keluar ya rey. Mau bantu mama masak." kata dia dengan agak malu-malu.

"Van" gue tahan tangannya. "Masih sakit?" tanya gue pelan.

"Ya masihlah," katanya langsung pergi dengan wajah menahan malu. Lucu liat vannia malu-malu gitu.

*

Author pov

Vannia keluar dari ruang kerja Rey dengan keringat yang tiba-tiba keluar. Ia masih malu mengingat kejadian semalam, dan tadi saat Rey kembali melihat tubuhnya.

Tenang van, lo harus terbiasa. Rey suami lo, dia berhak dengan semua itu. Ucap Vannia dalem hati.

Ia memang harus mulai terbiasa. Terutama saat Rey menginginkannya, ia sebagai istri harus siap melayani Rey suaminya. Walau sakitnya saat bercinta dengan Rey semalam masih agak terasa.

Kini Vannia menuruni tangga menuju dapur. Saat ia sampai, ia melihat Rara yang sedang sibuk dengan peralatan dapurnya.

"Selamat Pagi tante Rara" sapa Vannia menghampiri Rara.

Rara tersenyum"pagi juga Vanni sayang. Tapi kok panggilnya tante?"

Vannia menyengir "Vanni ulang lagi. Ekhem, selamat pagi mamah"

Rara tersenyum senang mendengar vannia memanggilnya mama. Mungkin saat ini Vannia belum terbiasa, dan nanti pasti akan terbiasa.

"Aku bantu ya, mah" vannia mengambil alih pisau di tangan Rara dan mulai melanjutkan memotong sayur.

"Hati-hati ya, jangan sampe kena pisau" kata rara. Vannia pun mengangguk

"Oh ya van, kamu tidur dimana? Tadi pagi mama ketuk pintu kamar rey gak ada yang nyaut, yaudah mama lanjut masak aja" ucap Rara sambil menyalakan kompor.

Vannia terkejut mendengar pertanyaan Rara. "Vanni semalam di ruang kerjanya Rey mah. Katanya Rey minta dipijitin disana." jawabnya mencoba mencari alasan.

Rara kembali tersenyum menanggapi ucapan Vannia. Ia senang Rey dan Vannia bisa mulai dekat. Walau aslinya lebih dari itu.

Akhirnya masakan mereka selesai. Kini Vannia membantu Rara menyiapkannya di meja makan. Di meja makan sudah ada Rey dan papa Doni. Vannia mencoba bersikap biasa saja saat melihat Rey tersenyum melihatnya.

"Sini duduk" kata Rey menepuk kursi disampingnya menyuruh Vannia duduk disana saat ia selesai membantu Rara.

Ketika Doni mulai makan, barulah yang lainnya menyusul. Begitupun Vannia, ia mulai memakan sayuran yang ia buat tadi.

"Makan sayur yang banyak sayang, biar anak kita nanti sehat" celetuk Rey mengusap kepala vannia, membuat seluruh pasang mata mengarahnya. Sedangkan Vannia, ia berusaha untuk tidak memukul Rey yang suka asal kalau bicara.

"Rey, makan!" tegur Doni.

"Tapi pah, Rey lagi nasehatin istri Rey. Ini demi kesehatan anak kita nanti, iya kan van?" tanya rey meminta tanggapan Vannia. Tapi yang ditanya malah mengabaikannya, pura pura sih, Rey suka malu maluin soalnya.

"Yaudah kamu jangan ganggu Vannia makan dong." kini Rara yang menasehati Rey.

Setelah Vannia kembali melanjutkan makannya, tangan kiri Rey tiba-tiba meraba paha Vannia. Kebetulan saat itu vannia menggunakan hot pantsnya.

Anjir, Rey kalo sange gak tau tempat. Umpat Vannia dalam hati.

Vannia menurunkan tangan Rey pelan-pelan supaya mama dan papa tidak melihatnya. Kemudian ia menatap tajam Rey. Sedangkan Rey di pura-pura cuek, dan kembali meraba paha Vannia.

"Rey, rumah yang kamu minta udah papa beli. Isinya udah lengkap, tinggal pindahin pakaian kalian dan barang-barang penting lainnya, kalian bisa tempatin nanti sore." Setelah papa Doni mengatakan itu, barulah Rey berhenti menjahilinya.

"Iya pa, nanti Rey sama Vannia siap-siap."

Tapi tunggu! Rumah? Maksud dari kata 'kalian' yang diucapkan Doni itu Rey dan dirinya? Rey pasti ada tujuannya melakukan itu.

***

Vote komen yes.

Istri Manja Gue [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang