116K 2.1K 21
                                    

{10}




*

05.15 pagi

Vannia terbangun dari temen tidur nyenyaknya karena suara alarm dari ponsel Rey. Ia melirik rey yang masih terlelap dalam tidurnya, mungkin ia lelah setelah cukup lama melakukan itu kemarin sore.

Vannia melepaskan pelukan Rey, dengan cepat ia bangkit untuk segera memakai pakaiannya. Setelah memakai pakaiannya, Vannia membangunkan Rey karena hari ini Rey harus bekerja di kantor ayahnya.

Vannia menggoyangkan lengan Rey. "Rey bangun, lo mau kerja kan."

"Woy bangun Rey!" teriak Vannia di telinga Rey. Tidak ada pergerakan dari Rey, ia memilih berhenti membangunkannya. Namun saat ia berbalik, Rey menarik tangannya. Vannia yang merasakan pergerakan Rey yang tiba-tiba, terjatuh di dada Rey. Kemudian Rey memeluk Vannia.

"Rey, kamu gak kerja?" tanya Vannia yang mulai geram dengannya.

"Eunghh, males" Rey mengeratkan pelukannya.

"Nanti kalo papa kamu marah gimana? Kamu dipecat, trus gak dikasih uang bulanan buat makan sehari-hari lagi. Kamu mau kerja dimana nan- hmmph"

Rey membungkam bibir Vannia dengan bibirnya. Disaat Rey melumatnya, vannia menarik tubuhnya dari pelukan Rey lalu menjauh.

"Aku mau masak. Awas kalo gak bergerak juga, aku telepon papa kamu!" ancam vannia lalu keluar dari kamar. Rey hanya tersenyum.kemudian ia bangkit dan segera mandi, takut takut apa yang dikatakan Vannia akan benar benar dia lakukan.

Setelah beberapa saat,Rey sudah siap dengan jas hitamnya yang dilengkapi dengan dasi. Ia tak hentinya memuji dirinya yang sangat tampan di depan cermin sambil mengacak rambutnya.

Rey melangkah menuju dapur untuk menemui istrinya. Ia kurang yakin jika vannia benar benar bisa masak.

Namun saat tiba di ruang makan yang terhubung dengan dapur, ia melihat 2 piring nasi goreng dengan telur ceplok diatasnya lengkap dengan segelas air putih.

"Ayo makan, Rey." ajak Vannia yang sudah duduk hendak memulai sarapannya.

"Sejak kapan anak manja bisa masak?" tanya Rey meremehkan vannia.

"Sejak ada itu" vannia menunjuk bungkus bumbu nasi goreng instan yang menyembul di tempat sampah.

Kekaguman Rey hilang dalam sekejap. "Gue kira emang lo yg bisa masak."

"Makan aja, bacot lo"

Mereka memulai sarapannya. setelah selesai Rey pamit ke kantor. Kini tinggal vannia dirumah.

Vannia membereskan dan mulai membersihkan piring kotor sisa mereka tadi.

Setelah itu ia lanjut menyapu, mengepel dan mencoba pekerjaan rumah tangga lainnya. Ternyata sangat melelahkan. Seluruh badannya pegal karena ini pertama kalinya ia merasakan pekerjaan ini. Lalu ia memilih duduk sambil menonton tv di sofa.
Hingga akhirnya ia pun terlelap.

*

13.09

Ting nong

Ting nong

Vannia mencoba membuka matanya dengan paksa, ia meregangkan tubuhnya yang tambah pegal karena posisi tidur yang salah.

"Siapa yang kerumah jan segini?" tanya nya bergumam.

Mungkin Rey yang pulang lebih awal, pikirnya. Tapi saat ia membuka pintu tampak seorang lelaki yang mungkin sedikit lebih tua darinya.

"Ada apa ya, kak?" tanya Vannia.

"Ah kenalin saya Eric. Tetangga kamu hehe, nama kamu siapa?" tanya lelaki itu mengulurkan tangan.

Dengan ragu vannia menyambut uluran tangannya. "Vannia, kak. Hm, ada apa ya?"

Eric kemudian menyuguhkan kotak. "Ini ada kue kering. Kemarin keluarga gue ngadain syukuran, terus lupa bawain kesini. Lo baru pindahan kan?"

Vannia menerima kue itu seraya tersenyum. "Makasih ya kak, repot repot hehe. Iya saya baru pindahan kemarin. Mau masuk dulu kak? Saya buatin teh?" tawar vannia

"Ah gak usah, gue balik dulu ya." ucapnya kemudian pergi.  vannia pun masuk kedalam sambil memakan kue yang diberikan Eric tadi.

*




Up lusa.

Istri Manja Gue [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang