√√√

104K 2.2K 65
                                    

{12}

.

Warning! 18+
.

.
.

.
.

.
.

"Gue pengen sekarang van" kata gue dengan suara sedikit tertahan. Tapi vannia diem aja, gak jawab ucapan gue.

Langsung aja gue buka baju, tapi belum buka celana. Pas gue mau buka baju vannia, dia tiba-tiba nanya "Rey, kalo aku hamil gimana?"

Jujur gue langsung hentikan gerakan gue buka baju vannia pas denger dia nanya gitu.
"Ya bagus dong, kita kan udah menikah" jawab gue tenang. Gue malah berharap kalo vannia hamil.

"Tapi aku belum siap Rey. Pasti sakit banget kalo lahiran"

"Ya sakit sih. Mau gimana lagi van, kan tugas lo ngelahirin dan tugas gue bikin doang hehehe" jawab gue sambil nyengir kuda.

"Yaudah tukeran, kamu yang melahirkan aku yang bantu doa"

"Anjirlah gak mau gue!"

"Yaudah sama, aku juga gak mau. Terus gimana?"

"Gak papa ah, kita anuan aja" jawab gue langsung buka baju vannia dan lepas bhnya dia.

"Aah Rey, kalo aku nolak gimana? Lagian ini masih pagi, masih ngantuk" katanya dengan wajah melas.

"Halah alesan, gak boleh nolak. Gue lagi pengen banget van, oh atau lo mau jadi istri durhaka ya?" gue natap vannia tajam, pura-pura sih. "yaudah van gue gak bakal maksa," kemudian gue hendak beranjak dari kasur.

"Mau kemana? "

Gue tersenyum tanpa sepengetahuan Vannia. "Mau ketemu mantan, buat puasin gue."

Pas gue mau pergi Vannia nahan tangan gue. Dalem hati gue udah seneng banget, lagi lagi gue berhasil uwowkwok.

"Yaudah aku mau, Rey"

Gue otomatis balik badan, dan langsung nindih Vannia. Jujur aja sih, kalo tadi Vannia gak mau gue gak papa aja. Gue juga gak bakal nemuin mantan gue cuman buat anuan, yakali.

Gue langsung isep tete gedenya vannia yang dari tadi buat gue salfok pas ngomong sama dia.

"Ahh, ehh awh jangan digigit rey"

Gue mengabaikan kata-katanya. Terus menghisapnya, kemudian ciuman gue naik ke leher vannia. Gue buatin cupang disana. Terakhir gue berhenti hisap lehernya, lalu natap Vannia yang juga natap gue sayu.

Kemudian gue usap bibir Vannia dengan ibu jari gue. Langsung aja gue lumat bibir seksinya yang uwu. Vannia mengalungkan tangannya dileher gue. Sementara kita berciuman, tangan gue berusaha ngelepasin pakaian bawahan kita berdua hingga akhirnya kita gak pakek apa apa.

Masih dalam ciuman gue, gue mengubah posisi kita. Kini vannia yang diatas dan gue dibawah. Soalnya gue pengen aja ngerasain goyangannya Vannia eheh.

Gue menghentikan ciuman kita. Dan gue cuma diem sambil natap Vannia yang agak bingung.

"Malu Rey" kata Vannia karena gue terus natap dia.

"Ayo mulai Van" kata gue sambil menahan tawa.

"Jangan ketawaa!"

Gue terus memperhatikan Vannia yang berusaha memasukkan milik gue ke dalam miliknya. Gue merasakan penis gue yang digenggam tangannya, dan perlahan dia berhasil masukin.

"Ahhh gitu vanhh"

*

Author pov

Vannia akhirnya berhasil memasukan milik Rey ke dalam miliknya. Awalnya ia bingung, namun akhirnya ia mencoba menggerakan pinggulnya naik turun, dengan tempo yang sedang.

"Ahhh enak van, ahh... Terush..."

Rey yang merasa gerakan Vannia kurang cepat, menarik Vannia kedalam pelukannya dan membalikan posisi mereka. Lalu Rey menggenjotnya dengan tempo yang lebih cepat.

Plok.. Plok...plok...

"Ahhh... Rey.. Hmmhh "

Bibir mereka kembali berpagutan, tangan Rey tidak diam. Ia terus meremas payudara Vannia yang bergoyang-goyang karena sodokannya.

Hingga akhirnya, saat Rey akan mencapai puncaknya. Ponselnya berdering membuat fokus mereka beralih ke suara ponsel Rey.

"Ah, siapahhh..... sih ah.. ?"

"Angkat ajah.. Reyhh.. Shhhh" Suruh Vannia. Rey lalu mengangkat ponselnya sambil terus menghujam milik Vannia. Sedikit lagi ia mencapai klimaksnya.

"Hallo Rey?"

"Eh hallo mah? Ahh.." Rey mempercepat gerakannya.

"Kamu lagi ngapain? Oh iya Vanni mana?"

" kita la.. Lagi tidurhh ma.. Shhh... Ahh...." Jawab Rey setelah ia mencapai orgasme pertamanya.

"Kamu kenapa Rey? Kok agak desah ya? Atau kamu sama Vanni lagi... Ah yaudah Rey kamu lanjut aja ya, mama cuma mau kasih tau nanti papa sama mama mau ngadain makan malam bareng orang tuanya Vannia. Udah ya Rey, mama sibuk." kata Rara agak nge-rap karena merasa gak enak telah mengganggu waktu anaknya.

Belum sempat Rey menjawab apapun, Rara sudah memutuskan panggilannya. Kemudian Rey menaruh kembali ponselnya.

"Ada apa rey?" tanya Vannia yang sedang menetralkan nafasnya yang memburu.

"Mama bilang mereka mau ngadain makan malam sekeluarga, bareng orang tua kamu juga"

Mata Vannia langsung berbinar saat mendengar ucapan Rey. Ia sangat merindukan orang tuanya.

"Ahh, udah Reyyy aku udah capek!"

Vannia memukul dada Rey, saat Rey kembali menggerakan pinggulnya.

"Sekali lagi Van, belum puas gue ahh...."

Kemudian mereka kembali melajutkannya. Hingga Rey mendapatkan kepuasannya.






***



Maaf kalo kurang hot. Gue gak bisa buat yang hot hot gitu hehe.

Maaf juga partnya kurang panjang dan gak ada foto mereka hehe. Next part deh, nanti gue cariin foto yang pas biar kalian puas😋





Syaratnya masih sama kok

15 vote = next :)

Istri Manja Gue [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang