#

152K 2.7K 24
                                    

{07}




Vote ya gess.

*

*

*

*

"Rey kamu ngapain beli rumah? Oh iya kamu mau tinggal disana sama siapa?" tanya Vannia saat mereka tiba di kamar Rey. Buat kalian yang bingung, suka sukanya Vannia ya bilang aku-kamu atau lo-gue.

"Buat kita lah, Van." kata Rey santai menuju kamar mandinya. Saat hampir menutup pintunya, ia menengok. "Mau mandi bareng?" tanyanya dengan senyum nakalnya.

"Gak!" Vannia mengerutkan bibirnya. Kemudian ia melanjutkan memasukkan bajunya dan baju Rey ke dalam koper-koper besar itu. Dan tidak lupa, ia memasukkan alat make up dan skincarenya.

Setelah semuanya lengkap. Ia duduk di tepi kasur sambil mengecek ponselnya. Jujur Vannia merindukan orang tuanya. Ayah dan bundanya kini sedang berada di luar negeri, mereka hanya bisa memberi kabar dengan bertukar pesan lewat line.

Jarang mereka dapat waktu untuk teleponan dengan Vannia karena saking sibuknya. Vannia sangat merindukan mereka. Sebenarnya itu juga alasan orang tuanya menikahkan Vannia lebih awal. Walau itu bukan cara yang baik juga.

Setelah beberapa menit, Rey keluar dengan dengan boxer sambil menggosok rambutnya. Kali ini Vannia terpaku melihat Rey. Rey sangat tampan dengan rambut berantakannya. Dia salah fokus melihat otot perut rey yang mulai terbentuk.

Rey yang merasa ditatap begitu, memiliki pikiran untuk menjahili Vannia. Rey melempar handuknya sembarang, dan segera menindih Vannia. Vannia yang mendapat serangan mendadak, tentu terkejut.

Vannia memejamkan matanya saat Rey mencium bibirnya disusul dengan lumatan.

(anggep aja Rey gak pake baju)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(anggep aja Rey gak pake baju)

Namun Vannia mendorong dada Rey dengan kuat , hingga ciuman mereka terlepas.

"Rey, aku gak bisa sekarang" ucap Vannia merasa sedikit tidak enak. Karena yang semalam masih sakit, ia tidak mau merasakan itu lagi.

"Kenapa?" tanya rey berpura-pura menganggapnya serius. Padahal ia sedang menjahili Vannia saja.

"Tapi aku janji, setelah aku udah siap nanti. Aku kasih tau ke kamu" Vannia menaikkan jari kelingkingnya.

Rey tersenyum puas, berhasil. Ia menautkan jari kelingkingnya "Awas lo ingkar janji." Vannia mengangguk.

Kemudian Rey kembali berdiri. "Yaudah mandi sana." ucapnya. Ia segera memakai pakaiannya.

*

Di rumah baru Rey dan Vannia.
20.17

Rey meletakkan kopernya di dalam kamarnya. Disusul Vannia dibelakangnya.

"Masukkin ke lemari, van. Gue capek." kata Rey langsung merebahkan tubuhnya di kasur. Vannia menurut, ia memasukkan satu persatu pakaian mereka ke dalam lemari yang sama.

Setelah itu Vannia ikut merebahkan tubuhnya disebelah Rey. Kemudian Vannia memeluk Rey. Kalau seperti ini berarti manjanya kumat lagi.

"Rey, aku pengen sekolah lagi semester depan. Boleh gak?"

"Ya terserah lo aja sih, kalo lo maunya gitu"

"Ish gue kan nanya, minta pendapat suami. Kok malah jawab terserah, tau gitu kan mending gausah nanya" kata Vannia kesal saat mendapat respon yang tak diinginkannya.

"Yaudah iya, lo boleh sekolah" jawab Rey pada akhirnya.

"Yeay, makasih Rey!" Vannia mengecup pipi rey sekilas.

"Lagi, masa cuman sekali."

"Dih, gak mau. Ntar lo keenakan lagi"

"jadi lo mau enak juga?"

"enggak. Hahahaah engga rey, hahaha" tawa Vannia lepas karena merasa geli saat Rey memeluk pinggangnya.

*

Ntar malem up

Istri Manja Gue [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang