- - -

55.1K 1.4K 153
                                    

{27}

.
.

.
.

.
.


07.30

Vannia mengambil mangkuk dan menuangkan sup kesukaan Rey disana. Ia menambahkan semangkuk nasi dan segelas susu. Lalu ia membawakannya ke meja makan yang sudah ada Rey yang duduk dengan setelan kerjanya.

"Sarapan dulu Rey."

Rey hanya mengangguk lalu mulai memakan sup buatannya. Vannia pun kembali ke dapur untuk mencuci peralatan masak yang kotor.

Entah memang benar atau hanya perasaan Vannia saja, akhir-akhir ini sikap Rey sangat aneh. Seolah ada jarak yang memisahkan mereka, padahal mereka berada di satu rumah, bahkan satu kamar.

Semenjak sikap Rey berubah, mereka tidak pernah melakukan hubungan intim lagi. Bukannya Vannia menginginkan itu, hanya saja ia merindukan Rey yang dulu. Rey yang tidak mengabaikannya seperti sekarang. Vannia bahkan masih belum mengetahui letak kesalahannya dimana, hingga membuat Rey menjauhinya.

Apa karena kehadiran Nia?

Vannia menggelengkan kepala menyangkal semua pikiran buruknya.

Setelah selesai mencuci piring, dan alat makan lainnya. Vannia memutuskan untuk keluar dari dapur. Saat ia sampai di luar, ia tidak melihat Rey disana. Hanya ada mangkuk dan gelas sisa sarapan Rey.

Vannia menatap nanar mangkuk itu.

"Kamu bahkan gak pamitan sama aku Rey"

#

Vannia membaringkan Nia yang baru selesai ia mandikan, lalu ia memakaikan baju Nia.

"Non, biar saya aja"

"Ah, yaudah bi. Aku ambilin popoknya dulu" kata Vannia membiarkan baby sitter sekaligus pembantu rumah tangganya yang melakukan itu. Namanya Bi Yeti, usianya dua kali usia Vannia, yaitu 38 tahun. Bi Yeti mulai bekerja disini sejak 2 hari yang lalu. Bi Yeti adalah pengasuh kepercayaan Rara, jadi Vannia juga percaya kepadanya.

"Pakein dulu ya, bi." Vannia memberikan popok terakhir Nia. "popoknya Nia tinggal satu, aku beli keluar dulu ya."

"Gimana kalo saya aja non?" tanya Bi Yeti mengkhawatirkan Vannia.

Vannia tersenyum "Ngga usah bi, bibi disini aja jagain Nia."

Bi Yeti pun mengangguk.

#

Vannia sampai di minimarket setelah diantar oleh supirnya. Ia pun memasuki minimarket tersebut, lalu ia menuju ke rak tempat popok bayi.

Vannia mulai memilih merk popok yang cocok dengan Nia.

Saat ia sedang memilih, tiba-tiba ia dikejutkan dengan ketukan pelan di pundaknya disertai suara berat seorang laki-laki.

"Vannia?"

Vannia menoleh, matanya membulat seketika. "Damar?"

Lelaki yang dipanggil Damar itu tersenyum senang saat Vannia mengenalinya. "Masih inget ternyata, gue kira udah lupa."

"Ya inget lah! Kapan lo balik?" tanya Vannia.

"Udah seminggu yang lalu" jawab Damar.

"Lo tinggal dimana sekarang?"

"di apart yang gak jauh dari sini. "

Vannia mengangguk "Oh"

"Loh, kenapa lo jauh-jauh belanja kesini? Bukannya rumah lo jauh dari sini ya?" tanya Damar yang mengingat rumah Vannia.

Istri Manja Gue [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang