32

2.8K 173 10
                                    

"Aduhhhhh...... Mantu mami yang sempet ilang apa kabar sayangggg, maaf ya mami baru bisa jenguk kamu sekarang, soalnya kemarin mami lagi di luar kota, denger kamu ilang aja... Ihhh, sakit hati mami... Kalau tau hari itu kamu mau ilang, mami gak akan pergi keluar kota" Ucap mami sembari memeluk ku.



"Alhamdulillah baik mi, iya mi gak papa, oia mami mau masuk?" Tanyaku asal.



"Ya ampun sayang? Masa mami yang masih kaya Abg gini mau dibiarin diluar? Bisa diculik nanti" Aku sedikit tertawa mendengar candaan mami.



"Ayo mi masuk"



Aku dan mami masuk ke dalam rumah, tidak tahu kenapa kulihat hari ini mami lebih bersemangat, ya mungkin benar katanya jiwa ABG nya sudah kembali lagi.



"Mami ngapain kemari?" Tanya Sam disertai tatapan tidak sukanya. Dasar anak durhaka! Semoga tidak ada yang mencontoh perilaku Sam yang sangat kurang ajar ini.



Kembali lagi ke awal, Sebenarnya tadi kami sedang sarapan bersama, tiba-tiba saja kami mendengar bell rumah berbunyi, lantas aku memilih untuk membukanya, sebenarnya Sam sudah melarang ku dan beranggapan bahwa itu hanya sales. Apa mungkin? sales di pagi buta sudah berkeliling. Dan ternyata tarra! ibu mertua kulah yang datang bertamu pagi ini.



"Heh... Anak kurang ajar, terserah mami lah" Omel mami, ya begitulah suami dan ibu mertua ku ketika berkumpul di satu atap yang sama. Terkadang aku berpikir apa iya dia ibu Sam atau apa benar Sam anaknya mami? Sebab ku lihat mereka selalu saja tidak sependapat, hingga hal yang sepele saja diperdebatkan.



"Mami! Mami kenapa dandanya gitu sih? Bikin malu aja" sudah ku katakan bukan? Hal sepele saja diperdebatkan.



"Loh? Kenapa Sam? Papi kamu aja gak malu, sayang mami cantik kan?" Mami menatapku meminta pendapatku, dan ketika ku lihat Sam, dia hanya memberi kode padaku agar aku tak mengiyakan pendapat mami.



Kemudian aku mengangguk sembari tersenyum melihat gaya mami mertuaku yang berdandan serba pink dari atas hingga bawah, lengkap dengan topi disertai jari-jaring transparan yang menutup sebelah matanya. Aneh sih, tetapi kembali lagi ke pertanyaannya di awal, "mami cantik kan?" Tentu saja mami cantik, bahkan di usianya yang sudah berkepala lima, mami terbilang masih begitu cantik, apa aku salah menjawab?



"Mami udah tua, cucu mami udah mau dua, jangan aneh-aneh kenapa mi" Omel Sam.



"Izly bilang mami cantik, yeee!! Kamu aja yang sirik, mami dandan gini juga supaya mami punya cucu perempuan"



"Gak nyambung"



"Sam, dengarkan mami!"



"Males"



"Sam! "



Bukannya menjawab panggilan mami, Sam lebih memilih sibuk dengan sarapannya. Hingga keluarlah ultimatum yang begitu mujarab.



"Mami kutuk lo!"



"Iya... Iya.... " Sam seketika menoleh ke arah mami yang sudah duduk di hadapannya dan bisa dibilang di samping Deza yang saat ini hanya bisa melongo melihat penampilan nyentrik mami ku.



"Jadi kata temen mami, kalau mami pingin punya cucu cewek mami harus kaya gini, pake baju pink, aksesoris penuh, ini semua mami lakukan demi kita"



Aku menatap Sam seolah bertanya "emang iya?" Karena setahu ku tidak ada cerita seperti itu, dari sekian banyak mitos yang aku pernah dengar juga, baru kali ini aku mendengar mitos ala mami mertuaku itu. Ah.. Mungkin mitos orang kaya sedikit berbeda.



"Mami kata siapa?"



"Bu Devi"



Sam mendengus kesal. "Mami udah dibodohi sama temennya, kaya nya yang dia pake beli sama bu Devi deh" Bisik Sam padaku.

Pengantin Pengganti (Telah Tersedia Di PlayStore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang