11

4K 203 12
                                    

Aku masuk kedalam kamar sembari membawa semangkuk bubur yang sudah ku pesan pada bik Marni sebelum aku pergi menebus obat ke apotek. Kulihat Sam saat ini tengah duduk bersandar diantara bantal-bantal diatas tempat tidur, uh enaknya menjadi orang sakit, bisa bersantai ria bagai Sultan.

"Makan dulu" Aku duduk di tepi ranjang.

"Kenapa lama" Ucapnya.

"Ya emang lama, ngantri tadi"

"Ngantri kok kaya gini" Sam menyodorkan handphone nya padaku.

Saat ku lihat layarnya menampilkan foto ku saat bertemu Akram tadi.

"Dapat dari mana?" Tanyaku.

Padahal aku sudah yakin, itu rama yang mengirim.

"Orang terpercaya ku, jelaskan... Kamu selingkuh?"

"Makan bubur mu dulu"

"Izly.... Jangan mengalihkan pembicaraan, aku tanya kamu selingkuh?"

"Kalau iya kenapa dan kalau enggak ya kenapa?"

"Kalau kamu enggak selingkuh yaudah aku senang, tapi kalau kamu selingkuh ya aku bakalan paksa kamu supaya putus"

"Kalau aku gak mau gimana?"

"Kenapa gitu?"

"Karena udah terlanjur cinta"

"Emang kamu gak cinta aku zil? "

"Ya...ya..eng..Enggaklah.... " Jawabku entah mengapa aku mendadak jadi gugup begini.

"Oke... Bakalan aku paksa lagi kamu supaya cinta aku.... Hahahha"

Aku menatap Sam aneh, sebenarnya dia beneran sakit atau hanya pura-pura.

"Kamu beneran sakit atau enggak si?"

"Kamu kok gitu si ngomongnya, aku beneran sakit tau, ngapain aku bohong sama kamu"

"Ha ..... Ngapain bohong ya? Terus masalah motor warisan sama makan ketoprak tadi siang itu apa? "

"Zil... Aku lapar.... Suapin dong... Aaaa"

"Jawab dulu, gak usah ngalihin pembicaraan.... "

"Kan bener zil, aku laper.... Lemes lagi"

"Jawab dulu.... Belum pernahkan liat mangkok terbang?" Ucapku.

"Hehehehe..... Maaf.... "

"Maaf apa?"

"Iya.... Aku bohong, tapi aku bisa jelasin kok.... "

"Oke... Mulai sekarang kamu makan sendiri, aku gak mau lagi nyuapin kamu.... Aku ngantuk mau tidur"

"Yaudah, besok kamu jangan harap bisa diterima lagi di sekolah tempatmu mengajar...... Aku bakalan kirim surat pengunduran diri mu, secepatnya...gampang kan.... ?" Ucap Sam saat aku hendak beranjak pergi.

"Sam.... Apa-apan itu....?"

"Makanya suapin aku dulu, aku lapar... Sekalian kamu dengerin penjelasan ku.. "

Aku kembali duduk dan mengambil mangkuk bubur, dan menyuapi bayi besar itu. Bukannya aku takut, aku hanya mengalah, ingat hanya mengalah.

"Nih... " Aku menyodorkan sesendok bubur padanya, dan langsung ia makan.

"Jadi.... Itu motor siapa?" Tanya ku.

"Motor hasil jarahan waktu sma" Ucap Sam enteng.

"Heh.... Kamu udah kaya, masih malakin motor orang lain... Gak bersyukur banget sih" Omel ku.

Siapa yang tak naik darah coba mendengarnya, dia punya harta berlimpah, masih juga menjarah milik orang tak punya. Dimana rasa bersyukur nya coba?

"Dengerin dulu kalau suami ngomong"

"Jadi dia itu anak beasiswa di sekolah, naik motor butut, terus dibully... Waktu aku tanya kenapa dia gak ganti motor, dia jawab gak punya uang... Yaudah aku ambil aja motor nya, dari pada buat sakit mata kan?... "jelasnya.

" Itu yang bully siapa?"

"Aku... Hahahhahahah"

"Kamu, udah kaya,suka malak jadi tukang bully lagi... "

"Kan bagus zil... "

"Bagus dari mananya? Seharusnya gak usah gitu Sam.... "

"Zil... Denger ya, orang tua ku sibuk cari uang,harta dan ke kayaan, jadi kalau gak dipamerin rugi zil, buat apa di cari... Hahahhaha"

"Gila kamu... "

"Hahah.. Gila karena mu"

"Enak aja... Kamu mah gila dari sebelum kita ketemu"

"Itu bakat zil, jarang ada yang seperti aku, dan anehnya banyak juga yang mau sama aku, jadi kamu itu harusnya bersyukur... "

"Mereka mau karena hartamu, paham kan?"

"Nah.. Itu dia, kenapa aku nikahin kamu.... Kamu beda zil.... " Sam menatapku penuh arti, jujur aku tak sanggup membalas tatapannya, sehingga aku hanya menunduk saat ini. Aku benci tatapan itu, aku benci Sam menatapku seperti itu, jika pada akhirnya dia meninggalkan ku, buat apa?

"Balikin motornya" Ucapku.

"Itu punya ku zil"

"Apaan, kamu nge rampas gitu, setidaknya kalau kamu udah terlanjur naksir sama motornya, balikin uang aja juga gak papa"

"Udah aku bayarin motornya setelah dia nangis gak berani pulang,takut dimarah sama orang tuanya"

"Ih... Tega kamu"

"Tapi aku bayar nya banyak lo zil, besoknya dia bisa ganti motor, terus dia dateng lagi ke aku, bilang katanya uang nya lebih, mau dibalikin... Tapi aku nolak,ya anggap aja itu ongkos buat nangissnya dia"

Aku menggelengkan kepalaku tak mampu mencerna ucapan sam, memang benar orang seperti dia itu, begitu bebas asal ada uang. Terlalu Sultan sekali. Apakah daya ku sebagai sobat miskin, pastinya hanya menjadi bahan bullyan.

"Heh..... Gak percaya sama omongan kamu, kamu baik mustahil"

"Yaudah kalau gak percaya, tanya aja Rama... Waktu itu Rama kelas satu SMA"

"Heh.... Kalian berdua itu sama-sama gak bisa dipercaya,"

"Hahahha... Itu kamu tau"

Aku hanya mendengus sebal mendengar jawabannya, rasanya percuma aku mendengarkan dan meladeni ceritanya jika itu semua hanya halusinasinya. Sudah kubilang bukan? Sam baik itu mustahil. Akupun bingung kenapa dulu aku bisa jatuh cinta padanya.

.
.
.
.
.
Hay semuanya selamat membaca ya,,,, jadi setelah ini, Aku berencana bakalan UP nya setiap sabtu dan minggu, jadi di tunggu aja ya kabar nya mereka.

Pengantin Pengganti (Telah Tersedia Di PlayStore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang