1. Mulut lemes

2.1K 321 240
                                    


"Eh anjir, Hwasa lewat! Astagfirullah Bodi-nya, saaat!!! Kayak gitar spanyol! Beuhhh," ujar lelaki bernama Baekhyun sambil menopang dagunya di atas meja administrasi.

Sontak karena mengatakan hal itu, kedua pria yang lain ikut memandangnya juga. Ya, namanya lelaki, pasti gercep-an masalah begini. Apalagi melihat bodi semontok Hwasa itu, godaannya tajam. Penuh cobaan kalau kata Baekhyun.

Sehun pun - si dokter spesialis bedah umum yang jago ngalusnya tidak usah dipertanyakan lagi - ikut memandang Hwasa dengan pandangan tak terbaca. Sambil memeriksa jadwal operasinya, Sehun berdehem singkat kemudian memberikan senyuman pada suster di hadapannya. "Makasih, ya."

Si Sehun kalau sudah senyum emang terlalu bajingan. Bisa bikin asma anak perawan. Contohnya kayak suster di depan ini yang langsung bengek-an.

"Duh, disenyumin aja udah tegang yang dibawah! Apalagi disentuh!" Baekhyun menggeleng lemas.

Sehun menggelengkan kepalanya. "Biasa aja rasanya."

Baekhyun menoleh. Matanya mengerjap kaget. "Jangan bilang udah lo-"

"Udah." Sehun mengangguk santai.

"Babi!" Baekhyun menjambak rambut Sehun dengan keras. "Cewek mana di rumah sakit ini yang belom pernah lo ajak making out, hah?!!"

Sehun melepaskan tangan Baekhyun dan meringis sakit. Sehun pun menoleh menatap sekeliling pegawai rumah sakit yang lewat. "Emm, kayaknya... ga ada deh. Hampir semua udah, sih," jawabnya santai.

"Bajingan!!!"

Sehun tertawa lalu buru-buru pergi sebelum mendapat tendangan Baekhyun di bokongnya. Lagi pula, penting banget menanyakan soal beginian pada Sehun? Si Don Juan ini tidak perlu ditanya lagi harusnya. Semua sudah tahu di rumah sakit ini kalau Sehun itu tukang ngalus yang selalu bisa membuat setiap wanita rela untuk diajak ONS. Alias one night stands.

Ya memang siapa yang tidak mau dengan modelan seperti dokter Sehun? Sudah blasteran Korea-Sunda, terus...

Cakepnya tidak manusiawi

Kaya-nya terlalu bajingan

Ngalus-nya terlalu bejat

Nyepik-nya terlalu munafik

Perempuan mana yang bisa nolak kalau sudah dikedipin sama Sehun? Perempuan buta paling. Malah kerap kali ada suster yang dengan tidak tahu malu-nya ngajak Sehun celap-celup basah. Ya Sehun sebagai lelaki yang tidak enak hati jika menolak ajakan seseorang ya, ayo-ayo ajalah. Masa niat baik begitu ditolak?

"Dok!" Sehun segera menoleh ke belakang ketika mendengar ada yang memanggil 'Dok'. Dikata anjing kali, ya?

"Kamu panggil saya apa barusan?"

"Dok?"

"Kamu pikir saya anjing kamu panggil begitu?" Sehun marah. "Kalau panggil yang jelas. Jangan 'dok' aja."

"Soalnya dokter kepanjangan."

"Tau dari mana kamu kalau punya saya panjang?"

"Hah? Maksudnya gimana, dok?"

Sehun seketika menggeleng. Mulutnya memang lemes banget kalau sudah ngomong beginian. Kalau tidak dihentikan malah jadi lebar ke mana-mana. "Dokter baru di sini?"

"Lagi koas, dok."

Sehun mengusap dagu-nya lalu mendekat. "Siapa nama kamu?"

"Joy," ucapnya takut-takut.

Sehun mendekat lalu mendekatkan wajahnya sedikit. Ia tersenyum dan melipat tangannya di dada. "Rambut kamu bagus. Sering ke salon, ya?"

"Eh? I-iya, dok." Joy mulai tersipu.

Adu Rayu [HunRene] HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang