4. Harimau Sumatra

1.4K 270 108
                                    

Sehun baru saja selesai operasi, dan saat ia keluar dari ruangan operasi, wajah cantik Irene langsung membuatnya terkejut. Ini gila, kenapa sih? Irene Cuma pakai pakaian operasi aja Sehun udah tegang? Ini habis operasi jantung loh tadi. Astaga, kalau aja dia ga lagi berpura-pura munafik, udah Sehun bacotin dengan mulut kotor-nya ini.

"Eh? Hai, dok. Mau operasi juga?"

Irene mengangguk.

"Ya udah, selamat operasi ya dokter. Semoga pasiennya mati -eh selamat maksudnya." Sehun tersenyum kemudian hendak pergi namun Irene melangkah buru-buru menghalangi langkah Sehun. "Kenapa, dok?" tanya Sehun dengan wajah bingung.

"Itu mata kamu ga papa?"

"Oh? Ga papa. Ini mah ga ada apa-apanya dibanding dulu saya kejatuhan beton."

"Hah?!" Irene melebarkan matanya.

Sehun tertawa kecil membuat Irene mengerjapkan matanya. Kok gue baru tahu kalau dia ketawa bisa kelihatan ganteng?

"Becanda, dokter. Ya udah, saya mau ganti baju dulu. Dokter selamat operasi, ya. Semoga sukses," ucap Sehun tersenyum moonafik lalu berjalan meninggalkan Irene.

Dan begitu terlepas dari Irene, ia langsung berlari menuju kamar mandi dengan napas terengah-engah sambil melihat ke arah celananya yang sesak. "Bangsat! Si Irene kenapa ngajak gue bicara mulu sih? Giliran dijauhi aja, dia-nya ngebacot. Giliran gue yang ngebacot, ditonjok. Sialan!" ucap Sehun sambil mengusap-ngusap adik-nya. "Udah dong, No. Jangan siksa gue, sabar aja napa sih. Ya Allah tolong Sehun."

Dan setelah ia tenang, Sehun pun keluar dari kamar mandi. Ini jujur saja ya, saat Irene menolaknya berkali-kali, niatan Sehun buat tidurin cewek lain sedikit berkurang. Dia mau-nya sih Irene, tapi berhubung Irene ga mau, dia akhirnya kebanyakan main Solo. Kan cape?

Sehun juga bingung. Padahal lumayan banyak dokter di rumah sakit ini yang ga kalah cantik. Nih, Sehun sebutin satu-satu. Dokter Seolhyun yang bodi-nya bikin khilaf, terus dokter Yoona yang cakep-nya juga bikin pusing, terus yang koas juga banyak yang bohai. Contohnya Joy yang kemarin, terus Jihyo, aduh banyak kalau mau disebutin. Tapi Sehun ga bereaksi masalahnya. Dia Cuma berekasi kalau ngomong sama Irene. Parah ga tuh?

Cuma ngomong doang udah tegang, gimana pas diperawanin? Bisa ga tidur-tidur si Jono.

###

Sehun menyeruput kopi-nya. Ia berada di ruang perawat bersama Baekhyun. Keduanya hanya sibuk dengan urusan masing-masing. Iya, masing-masing. Baekhyun lagi sibuk lihat data pasien-nya, Sehun sibuk nonton bokep pakai earphone biar ga kedengaran Baekhyun katanya.

Dan ketika keduanya sibuk dengan urusan masing-masing, pintu terbuka membuat mata Sehun pun beralih menatap ke sana. Dan melihat Irene yang datang, ia dengan tanpa sadar mencabut earphone-nya dan membuat suara video bokep-nya itu terdengar di ruangan.

Baekhyun langsung menoleh ke arah Sehun dan begitu juga Irene. Mata Baekhyun melebar. "Lo -ngebokep, Hun?"

Sehun buru-buru mengecilkan suara-nya. Tapi bukan malah tambah kecil, tapi tambah besar membuat suara desahan dan erangan pria makin terdengar. Dan itu membuat bulu kuduk Irene berdiri mendengarnya. Gimana suaranya ga tambah besar? wong yang Sehun tekan tambah volume. Saking gugupnya pun, akhirnya Sehun tanpa sadar membanting ponselnya dan menginjaknya hingga layarnya pecah.

Baekhyun dan Irene masih menatap pria itu bingung. Dan bersyukur ponselnya akhirnya mati. Benar-benar mati dan rusak total. Sehun pun mengambil ponsel itu dan memandag Irene dan Baekhyun. "Biasa, kalau ponsel lama emang suka mengeluarkan suara-suara aneh. Kayaknya banyak penunggunya nih HP." Sehun tersenyum.

Adu Rayu [HunRene] HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang