Disarankan membaca part sebelumnya, karena udah lama banget ga update. Pasti kalian lupa 😅***
Sehun bergegas menuju ke arah lobi, dengan emosi yang meledak-ledak. Enak aja main peluk pacar orang, ga tau apa kalau Irene udah punya pawang sekarang? Ini nih, akibatnya kalau Irene ga suka hubungan mereka di publikasikan ke orang-orang, pasti jadi emosi begini kan.Melihat foto yang Baekhyun perlihatkan padanya, jelas saja membuat darah tinggi Sehun kumat. Siapa cowok yang seenak jidatnya meluk-meluk Irene? Sehun aja kalau mau peluk harus Asalamualaikum kok. Ini ga pakai salam smdan izin dari Sehun main nyelonong aja.
Ga bisa dibiarkan!
Begitu sampai di lobi, Sehun mengedarkan pandangannya. Dan tanpa babibubebo, Sehun melihat kejadian yang membuat darahnya makin mendidih. Siapa kutu kupret yang lagi senyam senyum sambil meluk pacarnya itu? Sialan! Mana diliatin banyak oranv lagi.
Jujur aja, Sehun rada bimbang, antara mau ribut di depan umum atau biarin pacarnya dipeluk bebas sama cowok lain. Tapi, demi cinta, Sehun akhirnya berkorban. Menyingkirkan rasa malunya dan gengsi-nya yang selangit itu. Ia maju tak gentar, membela kebenaran. Dan begitu sampai menghampiri mereka, Sehun menarik Irene menjauh dan menatap tajam cowok di hadapannya itu.
Lantas, mendapat tarikan tiba-tiba dari Sehun, Irene langsung melebarkan matanya. Mana tangannya digenggam erat banget lagi, kan diliatin orang-orang jadinya. Jangan sampai orang mikir mereka lagi main FTV.
"Sori, lo siapa?" Tanya cowok itu pada Sehun yang membuat Sehun berdecih dengan tangan terus menggenggam Irene kuat dan menyembunyikan gadis itu di belakang tubuhnya.
"Eh, lontong! Harusnya gue yang nanya sama lo! Lo siapa, bangsat? Berani-beraninya meluk cewek gue ga pakai asalamualaikum!"
Mendengar kata 'cewek gue' yang baru saja Sehun tuturkan, lantas membuat beberapa telingan langsung melebar dan otomatis terkejut. Sehun bodo amat lah ya, ga papa ketahuan, yang penting bunda-nya Jono aman tentram.
"Hun, apaan sih?"
"Kamu ga usah ikut campur." Sehun menegur Irene yang nampak risih ketika ucapan Sehun sudah tidak terkontrol.
Irene mendesah malas sambil menunduk dan berusaha menutupi wajahnya dengan tangan begitu beberapa kamera naik dan merekam pertikaian tak berencana ini.
"Kamu udah punya cowok, Ai?"
AII?????!!! PANGGILAN BIADAB MACAM APA ITU, HEH!!!!
"Irene, jangan manggil saya Ai lagi. Hubungan kita udah--"
"Mantan kamu?"
Irene menatap ragu Sehun yang kini mengalihkan tatapannya padanya. Biasanya memang sifat Sehun bobrok, petikilan, dan kayak ulat bulu yang kegatelan. Tapi entah kenapa, saat ini tatapan Sehun udah macam ucapan netijen yang tajamnya masya Allah menusuk sampai sum-sum tulang belakang.
"Dia--"
"Ai, kamu belum ngomong sama dia?"
"Ngomong apa sih? Jangan ngaco!"
"Eh, landak! Berhenti manggil-manggil cewek gue dengan sebutan kayak gitu! Dia punya nama! Namanya Irene, lo budek apa goblok sih?"
"Sebagai seorang dokter, saya cukup terkejut ternyata sifat kamu ga mencerminkan kepribadian seorang dokter yang harusnya bisa menjadi teladan buat pasien."
Irene menghela napasnya malas mendengar bacotan cowok di depannya. "Mendingan kamu balik, deh. Males saya ketemu kamu lagi."
"Irene, berikan saya kesempatan buat ngomong sama kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Adu Rayu [HunRene] HIATUS
RandomIni cerita tentang Oh Sehun si Playboy cap kadal yang kekuatan Don Juan-nya harus diuji saat tidak bisa menaklukan gadis tidak berpengalaman seperti Bae Irene. Mana ada yang percaya jika mulut bualan Sehun itu malah tidak mempan pada Irene? Mana ada...