Bagian: 11

2.3K 314 93
                                    

Ini double update buat semua yang udah dukung cerita ini dan ngebelain Seulgi.

Gomawo 😘


***

Seorang anak berlari dengan langkahnya yang kecil, "Ayo... Jimin. Bwee, kejar aku!" Dia menjulurkan lidah kemudian tertawa riang. Kembali berlari menjauhi Park Jimin yang tersungut tak senang.

"Seulgi, jangan lari lagi! Aku sudah lelah," Jimin berdiri membungkuk dan memegang kedua lututnya. Tak lama, ia jatuh pingsan. Tapi Seulgi tak melihatnya dan terus berlari untuk beberapa meter lagi.

"Jimin?" Seulgi melihat sekeliling tapi tidak ada anak laki-laki yang memakai pita berwarna merah di kerah kemeja hitamnya. Dimana Jimin? Seulgi kembali ke posisi semula dan menemukan bocah itu tergeletak di sudut taman.

Seulgi kecil berlari bahkan lebih cepat dari yang tadi. Jimin jangan mati, batinnya. Seulgi tiba dengan air mata berderai, tak lupa dia menggerakkan tubuh Jimin dengan mendorong pundaknya beberapa kali.

"Jimin jangan mati, Seulgi sayang Jimin."  Seulgi cilik terisak, tapi laki-laki itu tersenyum sambil membuka satu matanya.

"Bodoh! Aku tidak mati Seulgi," Jimin berdiri sambil membersihkan pakaiannya dari beberapa rumput yang menempel. Seulgi melongo untuk mencerna, "Jimin bohong ke Seulgi ya? Seulgi tidak mau berteman dengan Jimin lagi!"

"Jimin minta maaf ya," Bocah itu memegang satu pundak Seulgi dengan tangan kanannya. "...jangan ngambek nanti jelek."

"Tapi Jimin yang tinggalin Seulgi," rengeknya.

Jimin tersenyum sampai matanya membentuk garis lurus, "Iya Jimin janji, tidak akan tinggalkan Seulgi. Apa Seulgi sudah senang?" 

Wajah Seulgi memerah, "senang."

***

Park Jimin tersadar dari tidurnya, dia menghela nafas kemudian berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai, dia keluar kamar dengan bathrob, "Sam, jam berapa sekarang?"

Sam yang berdiri tak jauh darinya menjawab, "Jam sembilan pagi."

"Aku ada rapat?" Tanya Jimin, dia duduk di sebuah sofa. Setelah bangun, tubuhnya merasa tak nyaman sama sekali. Akhir-akhir ini dia sering memimpikan kisahnya bersama Seulgi ketika mereka kecil. Untuk itu, dia berencana mengambil cuti dan berlibur untuk menenangkan diri.

Sam menggeleng, tapi diwajahnya tampak keraguan dan Jimin sudah mendapatkan itu, "Ada masalah apa?"

"Eum... Itu, nona Seulgi," Sam kembali terdiam.

"Apa? dia Kenapa?" Jimin menyatukan alisnya. Dia bersumpah akan memotong gaji Sam kalau pria ini tidak menjawab dengan benar.

"Nona Seulgi sudah meninggalkan Korea," jelas Sam.

Jimin berdiri dan segera berjalan menuju lemari pakaian, "kemana?"

"Paris, tuan."

Dia melanjutkan memilih satu stel jas dan memerintahkan Sam untuk menyiapkan penerbangan. "Kita akan berangkat sebentar lagi," Sam mengangguk dan kemudian meninggalkan kamar dan bersiap sebagaimana Jimin.

Beberapa jam yang lalu seorang mata-mata utusan Sam memberi kabar bahwa baru saja Kang Seulgi meninggalkan Korea bersama seorang pria. Dari beberapa foto yang diberikan, Sam bisa menebak kalau itu adalah Kim Taehyung.

Bukan lancang. Sam melakukannya untuk kebaikan Jimin dan Seulgi sendiri. Kalau bukan karena inisiatifnya, maka Jimin pasti akan kehilangan Seulgi, kekasih masa kecilnya.

PSYCHO || Pjm [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang