Bagian: 26 [Jimin' side]

1.7K 214 68
                                    



Kapan terakhir kali aku merenovasi kamar?

Ah, tidak! Maksudku kapan kamarku menjadi suram seperti ini?

Aku memiringkan tubuh ke kiri, setelahnya kanan tapi suasana sangat tidak nyaman. Tempat tidur ini menjadi lebih luas atau hanya perasaanku saja?

Kamar yang sumpek dan tempat tidur kebesaran! Sialnya kau Park Jimin.

Hm... Aku melenguh lalu tidur tepat menghadap langit-langit kamar. Alangkah lebih baiknya jika ada seorang wanita bodoh bermata monolid disini.

Aish!

Apa baiknya wanita itu? Dia tidak cinta kau Park Jimin! Tidak cinta! Sadarlah!

[Author] Beberapa menit kemudian.

Apa benar dia tidak mencintaiku? Coba aku fikir sejenak. Kalau memang tidak kenapa dia membesarkan darah dagingku? Kenapa dia bersedia menikah denganku?

Yokshi! Pasti cinta. Siapa yang bisa menolak pesona presdir terkenal  Park Jimin.

Aku pun tersenyum girang. Kenapa membayangkan dia membesarkan buah hatiku dengan sukacita membuat aku semakin merindukannya.

Eh? Merindukan?

Aish! Aku pasti sudah gila! Aku...

Aku.... merindukannya. Rindu padanya yang berdiri tegak dengan malu di depanku beberapa waktu lalu, rindu pada wanita bodoh yang  memakai shortpants dan berjalan sok kuat dengan tumit terluka itu. Aku rindu padamu, Kang Seulgi.

Apakah kau akan menertawakanku jika kau mengetahuinya. Sejatinya kau sangat membenciku bukan?

Ada terlalu banyak kesalahan yang aku buat sampai kau tak mau tinggal dan bertahan. Salah satunya mungkin karena aku terlalu jantan dan membuat banyak wanita kesenangan. Seharusnya aku hanya menjadi pria yang gagah hanya untukmu.

...Maaf untuk itu.

Ada banyak orang di dunia ini tapi yang benar-benar mempengaruhi diriku hanya kau Seul. Kau layaknya alkohol yang membuat candu namun terlalu banyak mendapatkanmu membuat aku hilang akal. Namun jika tidak, membuat aku merindukanmu setengah mati hingga menemukan pelampiasan lain --- sungguh konyol jika diingat. Satupun, tidak ada yang sebanding denganmu.

Itu sungguh pujian yang tulus untukmu.

Sayangnya, dari sekian banyak kesalahanku satu yang terbesar adalah wanita bernama Cellia Ainsley.   Itu juga terjadi ketika aku berusaha hidup tanpa bayangmu, dan dia hadir meski tak sama tapi dia cukup manis pada awalnya. Tapi bahkan seorang Puteri bangsawan pun tak bisa menyaingi bagaimana cantiknya wajah dan pribadimu. Sehingga aku memutuskan untuk memanfaatkan statusnya --- maksudku bantuan ayahnya untuk melesat ke posisi tertinggi sehingga aku bisa menemukan Seulgi kecilku. Namun aku terjerat pada perangkap yang salah arah. Mainanku terlalu kuat sampai aku terpaksa berbalik arah dan menjadi mainannya.

--- untuk kebodohanku, aku minta maaf sayang.

Aku duduk menyandarkan punggung di kepala tempat tidur. Kemudian mengambil segelas air putih di atas nakas. Mengingat Cellia seketika membuat haus dan lelah. Ada perasaan kesal yang mendalam kalah sudah membicarakan tentangnya.

Kalau saja tidak mengingat dia --- Cellia --- bisa kembali kapan saja, aku pasti akan menjadikan mu milikku di malam pertama kita bersama. Malam yang menyedihkan ketika kau mengira itu adalah Bo Yoongi si pria sialan. Mendengar kau mendesah namanya membuat aku kesal sampai hampir mencekikmu kuat kalau kau lupa aku waktu itu sudah hampir memegang lehermu, babe.  Itu salahku karena tidak berterus terang padamu di awal. Tapi jika melakukannya maka apa yang akan kau fikirkan tentangku pertama kali?

PSYCHO || Pjm [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang