Bagian: 12

2.1K 300 91
                                    

Selamat siang,  jangan lupa cuci tangan dengan sabun. Dan, ingat, dirumah aja sambil baca cerita ini. Hihi,

As always, thankyou for your support all.  I try my best 💛


***


Bugh!

Kyne terjatuh ketika kepalanya terhantam paha seseorang. Bocah itu tidak dapat melihat siapa orang jahat yang tega melukainya, karena sekarang kepalanya terasa sakit.

"Apa kamu baik-baik saja?"

Pria dewasa, seseorang yang baru saja merasakan kalau sesuatu mengenai paha belakangnya itu berbalik dan mendapati seorang bocah yang terduduk sambil mengusap kepalanya sendiri.

Kyne tidak merengek, karena memang dia selalu diajar dengan keras oleh Elena. Seketika dia berdiri dan mendongak untuk melihat paman tampan.

"Paman, Kyne baik-baik saja. Apa paman terluka?" Kyne melihat sosok itu dari atas sampai bawah, untunglah kelihatan tidak masalah.

Park Jimin tersenyum, mengapa anak ini terasa familiar? Belum lagi senyumnya yang membuat Jimin mengingat terasa akrab dengan seseorang, tapi siapa?

"Jadi, namamu Kyne ya?" Jimin bertumpu pada lututnya, menyejajarkan posisi pada anak yang mengangguk itu. "...Jadi apa yang Kyne lakukan di bandara seorang diri?" lanjutnya.

Barulah tampak ekspresi gelisah dari Kyne, dia cemberut dan membuat Jimin tidak tahan untuk memegang pipinya yang gembul.

"Kyne kehilangan mommy," katanya dengan manja.

"Baiklah, beri tahu paman siapa nama mommy Kyne, lalu kita pergi ke ruang informasi. Bandara bisa mengumumkan agar mommy Kyne bisa segera datang,"  Jimin berdiri dan memberikan satu tangannya untuk di genggam Kyne, anak itu pun mebgikut saja. Firasatnya, paman ini tidak akan berbuat macam-macam.

Keduanya berjalan menuju ruang informasi, tapi Kyne tidak juga memberitahu siapa nama ibunya.

"Kyne? Nama ibumu siapa?" Jimin sedikit menunduk untuk mendengar lebih jelas.

"Elena Smith."

"Ah, nona tolong buat pengumuman agar nona bernama Elena Smith segera menemui puteranya disini," Titah Jimin, kemudian mendapat anggukan petugas informasi.

Kyne tersenyum senang, "terima kasih, paman."

"Tuan, kita harus segera kembali ke perusahaan karena rapat akan dimulai," Sam datang tiba-tiba dan mengingatkan Jimin akan waktunya yang begitu mepet.

"Kyne, paman harus pergi. Jangan kemana-mana dan tunggu ibumu, arasseo?" Kata Jimin.

Kyne paham apa yang di katakan Jimin, kecuali kata terakhir. Tapi dia hanya mengangguk Karena paman itu terlihat sibuk.

"Kyne!" Teriak Elena.

Seorang anak yang merasa namanya di sebutkan itu  melambai-lambaikan tangannya. "Mommy, here!" Balasnya dengan suara yang juga lantang.

"Are u okay, Kyne?" Elena memeluk Kyne erat sambil kepalanya tenggelam di dada Elena. Sesaat kemudian, dia melepaskan dan mendapati Kyne yang tersenyum, "Ok, mom."

"Ceritakan, kenapa kamu bisa ada disini?" Elena masih berjongkok untuk memegangi kedua pundak anaknya.

Kyne pun menceritakan bagaimana pertemuannya dengan Park Jimin, ayah kandung yang selama ini tidak pernah diceritakan oleh Seulgi. Oleh karena nya, Kyne hanya mengatakan bahwa yang menyelamatkannya adalah paman tampan.

PSYCHO || Pjm [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang