Bagian: 22

1.8K 241 41
                                    

Cuma ini yang bisa gue lakuin buat lu hyung.

~Jeon Jungkook aka. Ansel William.





***

"Apakah ini akhir yang indah?"

Sudah beberapa hari semenjak Seulgi tahu dimana kebohongan itu terjadi lagi. Tidak ada satupun hal yang dia dapat percaya dari mulut Jimin, sungguh tidak satupun.

"Nona, makanannya saya letak disini."
Salah satu pelayan meletakkan sebuah nampan di atas nakas. Seulgi tidak menoleh dan tetap fokus pada langit yang cerah, berdiri dengan tegap meski sudah menghabiskan banyak waktu disana.


"Mommy, Kyne baru dari kamar daddy."


Hanya puteranya yang bisa mengajaknya bicara, Seulgi menoleh kemudian membuat kedua tangannya untuk menangkap Kyne yang berlari dengan cepat. Dia berhambur dalam pelukan Seulgi.

"Apa Kyne mau makan sekarang?" Tanyanya.

"Sudah, Kyne makan di kamar bersama Daddy."

Telinga Seulgi sudah panas sekali setiap Kyne mengatakannya dengan lantang. Daddy, Daddy, Daddy. Kapan dia bisa memberitahu Kyne bahwa pria itu belum menjadi ayahnya secara hukum. Barangkali tidak akan terjadi.


"Baiklah, Kyne kembali ke kamar dan istirahat siang, mommy juga ingin tidur," Seulgi mengusap rambut hitam Kyne yang lembut bak sutra. Ada ketenangan disana.


"Ok. Bye mommy!"

"Bye!"

B

ersamaan dengan pintu yang terbuka, seorang gadis muda masuk dan mendekat ke arah Seulgi. Dia menunduk hormat setelah Seulgi memberikan senyuman tipisnya seperti biasa.

"Bagaimana Hyosung? Kau sudah menemukan cara agar aku bisa pergi dari sini?" Seulgi bertanya dengan nada yang tidak lagi santai seperti biasanya.

"Maaf, nyonya... Ah, maksud saya nona, saya belum menemukan celah seperti yang nona harapkan." Hyojung melemahkan suaranya, "...dan juga saya belum menemukan tempat dimana tuan menyembunyikan Mack dan yang lainnya."

Seulgi menggeram, kedua tangannya mengepal. Wanita itu langsung membalikan badan ke arah Hyojung berdiri dan kemudian berjalan melewati gadis itu.

"Ah, nona anda mau kemana?" Hyojung tercekat, otomatis mengikuti langkah Seulgi meninggalkan kamar.

"Ke kamar tuan muda kalian."

"Tu-tuan muda?" Entah kenapa mendengar bahwa nona nya menuju kamar tuan muda membuat dia sedikit khawatir.

Terakhir kali, ketika tuan muda Park menjelaskan kebenaran soal pernikahan tersebut, nona menjadi sangat marah bahkan menampar wajah tuan muda di depan nyonya besar. Tidak hanya itu, bahkan nona mencaci tuan muda dengan perkataan yang tidak layak di dengar oleh keluarga Park. Bagaimanapun, tuan muda adalah pewaris keluarga Park yang tidak boleh diperlakukan dengan buruk.

Meski demikian, Hyojung sadar bahwa tidak ada yang salah dengan tindakan nona. Setelah melampiaskan amarahnya, nona dipaksa untuk menempati kamar di sebelah kamar tuan muda. Selama dua hari penuh, tidak diizinkan keluar kamar. Barulah hari ini, pintu dibuka dan nona dapat bertemu dengan Kyne dan menampakkan sedikit senyumnya.

PSYCHO || Pjm [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang