Tolong yang jadi silent readers dimanapun anda berada, sadarlah ~~~~~~~
****
"Presdir Park, 30 lagi kita akan rapat pemegang saham, berkas anda sudah saya siapkan," kata seorang wanita cantik nan elegan, siapa lagi kalau bukan Hwang Anna.
Anna adalah puteri brilliant dari keluarga Hwang yang diserahkan kepada PJ Corp. untuk membantu Park Jimin, keponakan jauh Hwang Jae, ayah Anna. Gadis itu teramat piawai, sehingga orang lain yang berhak mengambil keputusan setelah Park adalah dirinya.
Hwang Anna
[Sekretaris Presdir]Park Jimin menyudahi kegiatannya membaca beberapa berkas dan meletakkannya di atas meja. Melelahkan sekali jika harus memeriksanya semua, nasib baik dia mempunyai sekretaris hebat seperti Anna sehingga dia hanya membaca sekitar empat sampai lima saja, sedangkan sisanya diserahkan kepada Anna untuk dipertimbangkan.
Lelaki itu merapikan jasnya sebentar lalu berjalan menuju pintu emas kebanggaannya, diikuti Anna yang berjalan tak kalah elegan. Keduanya membelah lorong dengan penuh karisma, mengambil atensi penuh setiap pegawai yang berselisihan jalan ataupun yang sedang berada di bilik kerja untuk mengintip sebentar penguasa mereka.
"Tuan, ada yang mau saya beritahu..." Sam sang asisten sudah menunggu dengan was-was di depan pintu. Pada mulanya Jimin ingin mendengarkan namun mendapat panggilan dari para pemegang saham di dalam, dia tersenyum kemudian menepuk pundak Sam.
Sam menundukkan kepalanya hormat begitu juga ketika Anna lewat. Dia masuk dan menutup pintu ruang.
"Presdir, PJ sudah ada di peringkat satu sekarang, saham kita juga meroket sekali. Sebagai pemegang saham terbesar, apakah tuan tidak berfikir untuk menambah kejayaan? Kita sedang dapat peluang." Kata salah satu pemegang saham yang membuat emosi Park menarik sekian persen.
Pertama, dia telah memberikan kesan tersurat bahwa Park Jimin tidak lihai dalam mengambil peluang. Tidak berfikir? Biar Jimin congkel mulutnya dengan obeng.
"Komisaris Han, apakah anda merasa baik setelah mengatakan hal yang hina pada Presdir?" Gadis itu duduk tegap sambil menyila kedua tangannya di depan dada.
"Ah.. nona Hwang, maksud saya bukan seperti itu -- " Lelaki itu sontak berdiri dan membungkukkan badannya. Ya, seperti inilah seharusnya jika ia ingin menyelamatkan pekerjaannya.
"Pertama, aku sudah tahu bahwa PJ selalu berkuasa." Bagaimanapun ucapan Park telah terbukti dan menunjukkan kekuatannya dalam memimpin, "kedua, aku sudah melihat beberapa perusahaan yang sedang lemah dan dapat kita akuisisi."
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHO || Pjm [END]
Fanfiction[M] terdapat beberapa kekerasan seksual. Mereka belum menikah tapi masalah tak kunjung usai. Membuat Kang Seulgi membesarkan seorang anak sendirian. Ya, anaknya Park Jimin. Bukan cerita happy ending.