Bagian: 14

2.2K 307 120
                                    


Darling 💛💛💛💛
I' am back.

***


"Joy! Temukan Seulgi sebelum Jimin!"

"Baiklah," gadis dengan kemeja dan celana hitam itu menunduk hormat. Setelah itu, dia mulai menjalankan misinya untuk menemukan Kang Seulgi.

Cellia Ainsley!

Kalian benar-benar meremehkannya. Bagaimana dia bisa lupa pada wajah jalang itu? Kalau bukan karena ide ini, dia tidak akan mengenakan desain murahan milik gadis itu.

Ya!

Semua telah di sutradarai Cellia. Membuat Seulgi kehilangan keseimbangan lalu membuat seolah gadis itu bersalah. Melambai pada Jimin, lalu memanfaatkan kelemahan pria itu dengan sempurna.

Fyi, akibat kecelakaan di Incheon lima tahun yang lalu, Park Jimin mengalami kerusakan pada Kornea matanya. Seharusnya hari dimana dia di operasi akan sembuh saat itu juga, sayangnya karena mendapat stress berat menyebabkan reaksi pada daerah yang telah di operasi. Oleh karenanya,  Park Jimin hanya dapat melihat dengan jelas apabila menggunakan alat bantu penglihatan khusus.

Tuhan membantu Cellia, rencana ini berhasil. Gadis itu yakin seratus persen bahwa Seulgi akan meraung melihat Jimin yang melupakannya.

Tapi, hitam tak selamanya gelap. Merah tak selamanya terang. Seharusnya waktu mengikis cinta tapi kenapa itu tidak berlaku pada Seulgi sebagaimana dirinya? Cellia tidak habis fikir bagaimana Jimin bisa membuat pemeriksaan tiba-tiba. Apa kabar kematian yang dia buat dengan susah payah itu sia-sia? Dia sampai membunuh orang lain loh, orang yang terbakar habis membawa identitas Seulgi yang tentunya telah di atur dirinya.

Kali ini, dia tidak akan melepaskan Seulgi. Bahkan jika harus benar-benar melenyapkan gadis itu.




***

Tiga jam kemudian, pesta usai dan pengunjung yang mulai meninggalkan aula mendapatkan pemeriksaan.

"Elena, kau dimana?"

Kim Taehyung kalang kabut memberikan panggilan pada gadis yang katanya izin ke kamar mandi tapi tak kembali. Nasib baik gadis itu menjawab panggilannya yang ketiga.

Elena membasuh wajahnya, kini terasa segar sekali. Panggilan dari Kim Taehyung beruntun membuat dia terheran.

"Ya, aku di kamar. Aku kembali lebih cepat, tolong bawa Kyne kembali sekarang," katanya santai.

Terdengar helaan nafas, "bagus. Disini sedang kacau."

Apa ada masalah?

"Aku segera kembali, jangan bukakan pintu untuk siapapun kecuali aku menelfonmu ketika tiba," tegas Taehyung. Nada tinggi ini, sepertinya pertama kali bagi telinga Elena.

Tut... Tut..

Elena kembali ke tempat tidur dengan gusar, dia terus menggenggam ponsel. Firasatnya menjadi tidak enak. Bagaimanapun, apapun yang terjadi dia hanya berharap semuanya akan baik-baik saja.

Ting...

Dia bergegas membuka pintu. Suara melengking Taehyung beberapa menit yang lalu tidak teringat sama sekali. Pertama kali mendengar bel, yang Elena fikirkan adalah Kyne. Dari segala masalah yang Taehyung bilang, dia hanya memikirkan Kyne Smith.

PSYCHO || Pjm [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang