Seperti biasanya Alfa selalu menghampiri Faza pukul 05.30 pagi untuk jogging bersama. Hal yang selalu rutin dilakukan oleh trio kamvret . Faza hari ini tumben belum bangun dan siap-siap. Ia masih saja berselimut hangat diranjangnya.
Alfa langsung ke kamar Faza seusainya ia dipersilahkan masuk ke rumah oleh sang pembantu. Sudah hal biasa jika dua teman Faza nyelonong masuk ke kamar. Mereka bertiga udah seperti keluarga.
Alfa yang melihat Faza belum bangun langsung menarik selimutnya. Hal itu membuat Faza kaget namun masih saja belum beranjak.
"Bangun woi! udah siang ini, katanya mau jogging," teriang Alfa tepat ditelinga Faza.
Teriakan yang mengiang ditelinga, membuat Faza langsung terbangun. Faza serasa tuli seketika akibat teriakan Alfa.
"kuping gue bisa langsung nggak berfungsi nih kalau lo teriakin gitu," protes Faza sembari memegangi kupingnya.
"Makanya jadi orang kalau dibangunin tuh jangan kayak kebo!"
"Lo nggak tau sih semalem gue disuruh bawa 5 koper sendirian ke lantai dua, badan gue rasanya mau remuk," keluhnya.
"Emang koper siapa," tanya Alfa penasaran.
"Tuh sih Eriska. Dia nginep di sini lagi, sampe dua minggu pula," ujarnya kesal.
"Hah?! dedek emes nginep di sini lagi? seriusan lo Za? wah asik dong." Alfa langsung sumpringah mendengar kabar itu.
"Nggak usah gangguin Eris0l! lo mau gue aduin ke Amanda? lagian apanya yang seru yang ada bikin gue nggak betah di rumah," ucap Faza tidak santai.
"Jangan dong, Amanda 'kan gebetan gue. Dia 'kan udah mulai baper sama gue." Alfa memohon. Pasalnya sudah hampir satu tahun lebih Alfa mendekati Amanda tetapi tidak direspon olehnya.
"Makanya lo nggak usah gangguin Eriska."
"Iya deh nggak pak boss. Btw buruan kali, kita harus kerumahnya si semut rangrang."
"Oh iya gue lupa. Yaudah gue mandi dulu. "
"Ngaak perlu mandi bego. Udah deh lo buruan ganti baju," ujarnya sembari melempar sebuah baju kearah Faza.
Faza dan Alfa bergegas pergi, lalu langsung kearah garasi. Namun, tiba-tiba saja ada yang mengagetkan mereka berdua dari arah belakang.
"Hayo lagi mau ngapain," ujarnya.
"Ck, Eris lo ngagetin aja, gue sama Alfa mau pergi," decak Faza
"Gue ikut," ujarnya antusias.
"Nggak, lo kan gue izinin nginep di sini tuh biar bunda nggak kesepian," ketus Faza. Dia menolak keras Eris yang ingin ikut.
"Ah lo mah gitu Za, sama sepupu sendiri. Gue bilangin tante Mira loh. "
"Dasar tukang ngadu."
"Udah yuk Za, buruan entar kita tambah siang nih," gerutu Alfa.
"Iya bentar kunci garasinya nggak ada," ujar Faza yang sedang nyari kunci garasi.
"Emang biasanya di mana. "
"Biasanya tuh digantungan kunci situ Al, tapi sekarang kok nggak ada. " Faza menunjuk gantungan yang banyak tergantung beberapa kunci di sana.
"Lo berdua cari ini yah." Eris tiba-tiba saja memegang kunci yang Faza cari sendari tadi.
"Ris, kasihin ke kita nggak?! Buruan," pinta Faza tidak santai
"Nggak mau, kalau lo mau izinin dulu gue ikut," ujarnya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
FazaFania (SELESAI)
Ficção Adolescente"Gue itu suka lo dari dulu Fan, tapi gue gak pernah berani ngungkapin itu semua. Gue tau gue terlalu naif,gue juga bukan cowok yang jantan. Tapi asal lo tau semua gue lakukan agar lo tetep bahagia. Gue bakal mengutarakan ini semua setelah lo sadar a...